42

455 18 23
                                    

HARI yang dinanti-nantikan Jaemin dan Winter akhirnya segera tiba. Aula didekorasi dengan indah. Semua orang juga sibuk memberikan sentuhan terakhir untuk apa yang diperlukan.

Winter membiarkan sahaja Shuhua menghias wajahnya. Shuhua melakukan segalanya untuknya. Bahkan semua pekerjaan lain ditolak gadis itu di minggu menjelang pernikahan Winter dan Jaemin karena Shuhua mau memberikan yang terbaik untuk kedua temannya dari waktu kuliah itu.

Di dalam ruangan bersama Winter dan Shuhua, ada Karina, Arin, Chaeryeong, Minju dan Giselle yang berpakaian sama dengan yang dikenakan Shuhua sekarang. Gaun labuh berwarna abu-abu dipilih oleh Winter sendiri untuk dikenakan oleh mereka yang hari ini menjadi bridemaids. Masing-masing dari mereka menampilkan senyuman yang indah mau meraikan hari bersejarah itu. Winter sendiri turut berbahagia.

Ia tidak percaya bahwa Haechan akhirnya berhasil mendapatkan hati Giselle setelah berkali-kali ditolak gadis itu. Winter juga mendengar kabar kalau Renjun dan Shuhua juga semakin dekat sekarang karena Shuhua yang sering bersama mereka dalam persiapan pernikahan ia dan Jaemin. Chenle dan Chaeryeong juga sedang dalam proses untuk saling mengenal satu sama lain lebih mendalam meskipun mereka sudah saling mengenal sejak lama. Kalau Mark, usah ditanya. Pria itu berada dalam fasa bahagianya sendiri bersama Arin. Sungchan dan Minju sepertinya akan mengikuti jejaknya dan Mark dalam waktu terdekat.

Jisung dan Seunghan yang mengenakan jas sepadan masing-masing menunggu di aula. Haeun, Lami dan Ningning juga berpenampilan cantik dengan mengenakan gaun selutut berwarna biru muda yang sama.

Baekhyun, Taeyeon dan Siwon tidak mampu menyembunyikan kebahagiaan mereka karena berterusan mengukir senyum ketika para tamu yang terdiri dari kerabat dan teman-teman yang dapat diandalkan menyapa mereka untuk mengucapkan selamat atas pernikahan anak mereka.

Jaemin yang berada di ruangan menunggu hanya tertawa saat digoda oleh Thunder Clan dan Jeno. Ia membetulkan letak bow tie memegang  di lehernya menghilangkan gugup. Meskipun dadanya terasa seperti akan meledak, perasaan bahagia tidak dapat diusir begitu saja. Jaemin berkaca untuk terakhir kalinya sebelum turun ke bawah.

⭐️⭐️⭐️

SHUHUA membetulkan veil di atas kepala Winter dengan bantuan Karina dan Arin. Winter berkaca untuk memperhatikan penampilannya terakhir kali sebelum pintu ruangan diketuk dari luar menyebabkan semua yang ada dalam ruangan itu menoleh serentak.

Wajah Lami terlihat sebaik sahaja pintu ruangan dibuka dari luar. Ia segera masuk dengan senyum sumringah. Tangannya ternyata memegang sepasang sepatu kaca.

Mata Winter sedikit membulat saat melihat sepatu kaca yang pernah ia kenakan sepuluh tahun yang lalu yang dibawa Lami itu. "Ada apa Lami?" Winter bertanya. Sepatu kaca itu masij wujud ternyata.

Lami tersenyum sambil menyerahkan sepatu itu kepada Shuhua sebelum menoleh ke Winter kembali. "Kak Jaemin mau Kak Minjeong pakai sepatu kaca ini." Ia menjawab dengan singkat tanpa bertele-tele.

Winter sudah tidak dapat mengeluarkan suara karena hanya menatap sepatu kaca yang ada di tangan Shuhua. Ia masih ingat, karena permintaan sepatu inilah ia menjadi partner Jaemin untuk Dream Night, malam yang membuat hatinya merasakan ada perasaan baru yang muncul untuk pria itu.

"Oh iya, aku hampir lupa. Kak Jaemin juga minta aku sampaikan ini buat Kak Minjeong." Sebuah surat kecil yang terlipat diserahkan kepada Winter.

"Cie cie cie." Para bridemaids sudah mulai berisik menggoda.

Pipi Winter memerah. Namun, tangannya sudah mula membuka kertas kecil yang terlipat itu.

Hai, bidadari cantik aku.

It's Always Been You✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang