CRAZY THINGS

2.4K 115 6
                                    

Untuk yang kesekian kalinya, Jennie kesal akan perasaan tidak tuntas yang dia rasakan setelah dia berhubungan seks dengan seorang wanita yang dia temui di bar.

Itu bermula dari Jennie yang cukup frustasi dengan pekerjaannya di kantor. Dia pergi minum dan bertemu seorang wanita yang mendatanginya. Dengan umur yang hampir menginjak 35 tahun, dia merasa tubuhnya sering lelah.

Dan, ada satu yang bisa membuat tubuhnya rileks, yaitu berhubungan seks.

Tapi sayang. Terlalu banyak pengalaman saat berhubungan seks rupanya membuat Jennie justru seringkali merasa tidak puas ketika berhubungan seks. Yang membuat rasa frustasi Jennie semakin meningkat.

Sahabatnya menyuruh dia untuk pergi melakukan seks dengan pria. Jennie langsung menolak karena tidak! Dia memang frustasi karena seksnya, tapi dia tak akan membiarkan dirinya melakukan seks dengan pria.

“Kau bangun lebih cepat.” Suara seseorang di sampingnya membuat Jennie tersadar, bergerak dan menoleh.

Bangun lebih cepat? Sayangnya, lebih tepatnya dia tidak bisa tidur. Dia terangsang tapi wanita di sampingnya tidak bisa orgasme. Lebih kesalnya lagi, wanita di sampingnya itu malah tidur setelah melakukan dua orgasme.

“Baru saja bangun.” Ujar Jennie tanpa kehangatan sama sekali dan bangun dari tempat tidurnya. “Aku harus kerja, kau boleh pergi.”

Wanita itu mendesis tak percaya. “Setidaknya, kau tidak perlu menjadi brengsek. Aku tahu diri dan akan pulang setelah membersihkan diri, astaga.”

Jennie mengabaikan suara kesal dari belakang. Kamar mandi di gunakan oleh wanita itu dan dia memutuskan untuk pergi ke ruang kerja setelah mengambil beberapa baju.

Dia bersiap-siap untuk bekerja dari ruang kerjanya. Mandi dengan air hangat di kamar mandi ruang kerjanya. Dia mendesis saat dia menggosok tubuhnya. Putingnya sensitif ketika dia bergerak.

Dia menyadari dia masih terangsang tapi tidak ada yang bisa dia lakukan. Astaga…

Menyentuh dirinya sendiri akan menjadi lebih buruk. Jadi, dia melepaskan tangan dari tubuhnya sendiri. Meski rasanya enak membayangkan dia akan orgasme, membayangkan banyak hal, tapi itu akan membuat dia menjadi lebih frustasi.

Jadi, dia menyelesaikan mandi lebih cepat dan keluar dari ruang kerjanya. Hal baik yang terjadi adalah, wanita itu sudah pergi ketika Jennie keluar dan bersiap untuk bekerja.

**

Sudah dua minggu Jennie tidak pergi ke bar dan fokus pada pekerjaannya. Ketika sahabatnya muncul saat jam siang muncul, Jennie menutup laptopnya.

“Wajahmu tampak cerah.” Komentar Jennie melihat Jisoo duduk di hadapannya. “Dan kau membawa makanan untukku. Aneh, sekali.”

“Hei, kau menyakiti hatiku seolah aku tidak pernah membelikan makanan untukmu.” Protes Jisoo melotot.

“Sayangnya itu benar.” Jennie berkata. Seharusnya kata-kata itu berpengaruh pada Jisoo, sahabatnya akan mengeluarkan bentuk protes lagi tapi Jisoo hanya diam dan menyeringai. Ini semakin aneh. “Oke, serius. Apa yang terjadi?”

Jisoo berdehem, lalu mengulurkan makan siang untuk Jennie. Dia tersenyum yang membuat Jennie menatap Jisoo dengan ngeri. Karena jika ada satu hal yang dia tahu tentang Jisoo, sahabatnya sama sepertinya.

Dia sering merengut sama sepertinya. Melihat Jisoo tersenyum keajaiban sekali.

“Makan dulu. Aku tidak ingin kau shock mendengar ceritaku.” Ujar Jisoo dan begitu saja, Jennie tahu apa yang terjadi.

“Kau berhubungan seks?! Dengan siapa? Jelas seksnya sangat bagus bukan? Aku tidak pernah melihat wajah bahagia itu dari ekspresimu!” Tunjuk Jennie dan Jisoo menyeringai puas. Itu menjawab semuanya.

JENLISA ONESHOOT (GIP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang