SEXY NERD

4.8K 146 3
                                    

Kutu buku tidak melulu dengan kacamata tebal, gigi berbehel atau rambut yang di kepang dua. Setidaknya, Jennie mematahkan teori itu.

Memang benar, seorang kutu buku tidak suka bergaul dengan banyak orang. Dia cenderung menyendiri, hanya memiliki satu teman saja, dan tidak suka berada di tempat umum.

Sayangnya, kini Jennie di paksa untuk datang ke sebuah pesta. Pesta yang menunjukkan berakhirnya dia di SMA, menuju ke Perguruan tinggi.

Jennie tidak sabar menuju Perguruan tinggi. Setelah pesta ini, dia mendapatkan libur panjang. Tapi setelah libur panjang selesai, dia keluar dari Seoul untuk pergi ke LA.

Jisoo, sahabatnya selalu mengatakan. “Woah, si kutu buku itu sungguh terbang ke LA sendirian!”

Dan yeah, Jennie tertawa. Karena, dia sendiri juga tidak menyangka.

“Sekarang, apakah kau siap untuk bertemu Lalisa Manoban? Wanita impianmu itu, bitch?” Jisoo muncul tiba-tiba. Masuk ke kamarnya.

Sahabatnya sendiri mendapatkan gaun hitam dengan punggung terbuka, gaun yang mereka baru saja beli beberapa hari yang lalu.

“Diam, Chu! Aku malu.” Kata Jennie sambil memutar mata.

“Tapi hei, ayolah! Akhirnya seorang Lalisa Manoban mengundangmu ke pesta. Itu pasti sesuatu, bukan?”

Jennie menggelengkan kepalanya, tidak berharap jauh.

“Yang jelas, Lalisa Manoban mengundang semua orang, Jisoo.” Balas Jennie.

“Miyeon jelas tidak.” Cibir Jisoo.

“Karena dia mantan yang brengsek.”

Seluruh sekolah tahu seberapa brengsek Miyeon. Bahkan sudah 6 bulan sejak putus dari Lisa, wanita itu tak tahu malu untuk tetap mengejar Lisa.

Padahal, wanita itu juga yang ketahuan berselingkuh dengan seorang guru demi lulus dari sekolah. Semua orang tahu. Guru itu di pecat karena rumornya.

Miyeon? Tentu saja akhirnya dia tidak lulus. Jennie masih bergidik karena rumor yang tersebar itu. Lalisa Manoban sebaliknya, memperlihatkan sikapnya yang berkelas.

Oh, dia tampak patah hati selama sebulan pertama. Tapi dia tidak mengamuk. Pengabaian Lisa atas Miyeon sudah cukup jelas. Itu membuat Miyeon putus asa.

Memalukan sekali.

“Pokoknya!” Kata Jisoo, memecah pemikiran Jennie tentang hubungan Lisa dan Miyeon. “Ayo, temui pangeranmu. Jangan lupa, goda dia, bitch! Ini hari terakhir kau bertemu dengannya! Berikan dia kesan yang baik ya!”

“Oh, siapa bilang? Dia juga pergi ke LA. Siapa yang tahu!” Jennie menggigit bibir, pipinya memerah saat dia mengangkat bahu seolah dia bersikap tak peduli.

“Ya Tuhan! Jelas sekali. Jennie Kim jelas tidak mau berjauhan dengan Lalisa Manoban, bukan?” Goda Jisoo.

“Diam! Ayo kita berangkat!” Jennie mengabaikan godaan itu dan menarik Jisoo untuk pergi keluar dari apartemen yang dia tempati bersama Jisoo.

**

“Lalisa Manoban jelas punya begitu banyak uang jika dia bisa menyewa sebuah bar untuk pesta.” Komentar Jisoo saat dia dan Jennie tiba di sebuah bar.

“Tentu saja! Kau tidak lihat mobil yang dia bawa? Itu bukanlah sebuah mobil sembarangan, Jisoo.” Kata Jennie.

Kartu undangan di serahkan di depan pintu masuk. Lisa pasti memastikan bahwa orang yang berada di pesta hanyalah orang-orang yang di undangnya. Pemikiran yang bagus, pikir Jennie.

JENLISA ONESHOOT (GIP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang