WANT TO KNOW? COME!

1.5K 99 7
                                    

JENNIE POV 

Sebagai seorang wartawan yang bekerja di sebuah perusahaan besar majalah dan blog Alla, tentunya aku di tuntut untuk mendapatkan berita utama. Gajinya memang bagus, aku bisa membeli apa yang aku mau. Namun untuk mendapatkan berita utama, tidak sekali perusahaan menuntutku untuk melakukan sesuatu hal yang gila. 

Terkadang, alih-alih seperti wartawan normal pada umumnya, aku dituntut seperti penguntit demi mendapatkan sebuah berita utama dan ada kalanya, pekerjaan ini menakutkan. 

Pantas saja kebanyakan seorang selebriti sangat membenci para awak media seperti kami karena aku menyadari, terkadang sikapku ini sangatlah menakutkan. 

“Jennie,” 

Aku tersentak di tempat dudukku. Sedang memeriksa beberapa blog yang aku tulis, aku menatap bosku yang berjalan sambil menunjuk ruangannya dengan dagunya. 

Bos yang sombong. 

Aku menutup blog dan fileku, lalu berjalan ke ruangan kerja bosku. Aku menutup pintu di belakangku, berjalan mengikuti bosku, Jessie. 

“Iya, madam?” Aku bertanya lalu duduk di hadapan bosku dengan posisi yang sopan, namun tetap percaya diri. 

“Aku punya suatu tugas untukmu. Belakangan ini, kau sering sekali mendapat berita utama dan berhasil mewawancarai para selebriti atas dengan kharisma yang kau miliki.” 

Aku akan menganggap ini sebagai pujian yang baik. Belakangan ini, majalah dan blog Alla yang aku tulis tengah banyak di perbincangkan karena berhasil mewawancarai dan mengungkap beberapa rahasia dari para selebriti. 

Dan tentu saja dengan pencapaian itu, bosku tidak cukup puas dan meminta hal lebih lagi. Siapa aku bisa menolak, kan? 

“Oke, apa itu?” 

“Apakah kau tahu penyanyi sekaligus rapper yang sedang banyak dibicarakan belakangan ini? Lalisa Manoban?” 

Aku terdiam mendengar namanya. Lisa? Tunggu, ini bukan Lisa yang sudah bertahun-tahun aku sukai itu, kan? 

“Lisa?” 

“Ya, ini dia.” 

Saat bosku menunjukkan foto Lisa, aku benar-benar terdiam. Itu dia. Aku pernah datang sekali ke konsernya dan takjub dengan penampilannya. Ketika aku mendapati dia mengedipkan mata kearahku, aku mendapati diriku jatuh cinta padanya. 

Sejak itu, aku selalu mengikuti kegiatannya kemana pun. Dan beberapa kali, aku mendapati dia tersenyum padaku seolah dia mengingatku. 

Sekarang, bosku ingin aku mencari tahu sesuatu tentangnya? Apa itu? Tunggu, ini bukan skandal kencan kan? Brengsek, aku tidak siap jika memang itulah yang terjadi. 

“Ini bukan tentang kencan, kan?” Aku mendapati diriku bertanya dengan nada yang begitu panik. 

“Aku penasaran dengan itu juga.” Gumam bosku sambil menghela nafas dan aku mulai merasakan perutku mual, membayangkan Lisa kencan dengan seseorang nyaris membuatku ingin muntah karena jijik. “Tapi ini bukan tentang kencannya.” 

Aku menghela nafas lega, lalu bertanya dengan cepat untuk menutupi kelegaanku. 

“Kalau bukan kencan, apa itu?” Tanyaku sambil mengerutkan kening. 

“Kemarilah,” Perintah bosku agar aku mendekat. Masih mengerutkan kening, aku mendekat dan mencondongkan tubuh ke arahnya. “Aku mendengar suatu hal yang besar, yang dia sembunyikan selama ini.” 

“Dan apa itu?” 

“Para wartawan lain bilang, Lisa adalah wanita interseks. Dan kau tahu apa? Dia bahkan bisa memuaskan para wanita di ranjang. Dia benar-benar memiliki monster di balik celananya.” Bisik bosku. 

JENLISA ONESHOOT (GIP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang