Dengan tergesa-gesa, Jennie menatap kanan dan kiri secara bergantian. Raut wajahnya menunjukkan kegelisahan. Setelah mendapati apa yang telah dia lihat, dia benar-benar tidak menyangka.
Di cabutnya USB dari laptopnya. Kemudian, dia dengan segera mengedit sebuah tampilan yang menunjukkan wajah yang benar-benar dia kenal dengan baik.
Sialan, tentu saja! Bagaimana tidak? Dia adalah wanita yang sekitar tiga bulan belakangan ini menemani malam-malamnya. Malam yang intens di sertai rintihan kenikmatan dan sentuhan tiada henti.
Apa yang dia dapatkan sungguh membuatnya tercengang. Mengantongi USB ke dalam saku dan dia berhasil menghapus sepenuhnya video yang memperlihatkan dengan jelas wajahnya, dia menghela nafas.
Ini tidak benar. Ya, sebagai seorang detektif seharusnya Jennie kooperatif. Namun, dia malah menghilangkan jejak bukti sang pelaku.
Masalahnya, ini adalah kasus pembantaian satu keluarga.
Ya, satu keluarga mati dalam insiden itu. Dia telah mencari tahu, kasus ini hampir buntu. Sekarang Jennie mendapat titik terang itu lalu malah mengacaukan timnya.
Dengan tertangkapnya sang pelaku, Jennie akan di promosikan ke posisi yang lebih tinggi dari sekarang. Namun Jennie tidak bisa memberikan itu.
Tidak.
“Sebaiknya kau memberi penjelasan yang baik tentang apa yang aku dapatkan hari ini, Lalisa.” Gumam Jennie sambil menghela nafas.
Langkah kaki tergesa-gesa membuat Jennie yang semula memasang wajah gelisah pun kembali tenang. Dia telah melakukan ini puluhan kali. Ketenangan adalah hal utama yang harus dia lakukan.
Tentu saja, sebagai kapten tim, Jennie Kim harus menjadi orang yang lebih tenang dari sebelumnya. Satu per satu timnya masuk ke dalam ruangan. Ekspresi puas terlihat di wajahnya.
Tiba-tiba Jennie merasa khawatir.
“Apa yang kalian dapatkan?” Tanya Jennie.
Jisoo, salah satu tim yang bertugas lebih aktif dari yang lain mendekat pada Jennie. Keduanya bisa di bilang perpaduan yang bagus. Meskipun keduanya bertubuh kecil, kekuatannya tidak perlu di ragukan.
Banyak preman dan pembunuh yang akhirnya berakhir di tangan duo ini.
“Jejak sepatu,” Kata Jisoo. “Ini mungkin belum seberapa, tapi ini adalah sesuatu. Setidaknya kita mendapatkan sesuatu dan lihatlah! Meskipun samar kita mendapatkannya.”
Ya! Itu jelas. Faktanya, foto dari jejak sepatu yang di perlihatkan sangatlah jelas.
“Dan? Bisa saja orang lain masuk ke dalam rumah itu kan?” Tanya Jennie.
“Orang normal tidak akan pergi ke sebuah rumah dimana ada pembantaian satu keluarga terjadi. Tapi sang pelaku, dia akan selalu kembali ke tempat dia melakukan kejahatan.” Kata Jisoo penuh percaya diri.
Faktanya, umum sekali bagi sang pelaku untuk kembali ke TKP. Jennie benar-benar tak mengerti. Apa alasan Lisa kembali kesana? Kapan? Untuk apa?
“Sepatu apa yang dia gunakan? Sudah menyuruh Seulgi untuk menganalisis?”
“Ya. Ini adalah sepatu CELINE keluaran tahun 2022.” Jelas Jungkook.
Sial. Lisa mengoleksi banyak sepatu CELINE, sayangnya.
“Jadi, pria gila mana rupanya yang melakukan pembantaian itu?” Jennie menghela nafas dramatis. Oh, hebat! Bukankah dia bisa debut sebagai aktris sekarang?
“Bukan pria, tapi wanita.” Kata Jisoo sambil tersenyum penuh kemenangan.
Sepertinya, Jisoo merasa percaya diri bahwa dia akan memenangkan kasus ini. Brengsek! Apa yang harus Jennie lakukan sekarang? Dalam ekspresi tenangnya, Jennie berpikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENLISA ONESHOOT (GIP)
Fanfic(21+)INI ADALAH SEKUMPULAN ONESHOOT JENLISA YANG BISA KALIAN BACA SELENGKAPNYA DI KARYAKARSA. DI WATTPAD AKU HANYA POSTING SEBAGIAN BAB SAJA TIDAK BERUPA BAB LENGKAP. UPLOAD SEMINGGU SEKALI.