IF YOU WANT

1K 58 1
                                    

Jennie sudah sangat lama tidak bertemu dengan sahabatnya, Jisoo. Saat ini, dia sedang di perjalanan menuju ke rumah Jisoo.

Jisoo adalah sahabat lamanya. Dulu, dia bersama saat SMA. Namun sejak kuliah, mereka berpisah. Dia melewatkan banyak hal sejak kesibukannya sebagai seorang desainer di mulai.

Dia juga melewatkan Jisoo yang sudah menikah dengan seorang photograper ternama. Katanya, namanya Lalisa Manoban. Mereka menikah karena perjodohan.

Ini pertama kalinya dia akan melihat istri dari Jisoo itu. Sejujurnya, Jennie penasaran.

Bukannya Jennie belum pernah melihatnya. Dia pernah melihat istri Jisoo melalui foto yang Jisoo kirimkan. Tapi, dia belum pernah bertemu secara langsung.

Tiba di rumah Jisoo setelah perjalanan dari hotelnya, Jennie mengambil sebuket bunga dan juga kue yang sengaja dia beli untuk dia berikan pada pasangan yang menikah satu tahun lalu itu.

Dia menekan bel, menunggu sampai kemudian, seorang wanita muncul. Tubuhnya tinggi, wajahnya mungil, memiliki poni di dahinya, rahangnya tegas dan hidungnya mancung. Bibirnya tebal dan wah...

Siapa wanita ini? Pikir Jennie, mengedipkan mata saat kali pertama dia melihat wanita secantik ini.

“Halo, Jennie, kan?” Tanyanya, menyapa sambil tersenyum.

Senyumnya sangat menawan, lebar, cantik, tidak terlihat pura-pura.

Saat wanita itu mengulurkan tangan, Jennie menerimanya dengan canggung. Wanita itu mencengkram tangannya. Jennie menyadari kuatnya tangan wanita itu.

“Aku Lisa. Lalisa Manoban. Senang bertemu denganmu.” Katanya memperkenalkan diri.

“Mano... Oh! Kau istri Jisoo?”

Lisa tampak kehilangan senyum untuk sesaat dan Jennie khawatir jika dia telah menyinggung.

Tidak, dia hanya mengatakan bahwa Lisa istri Jisoo. Apa yang salah dengan itu?

“Benar,” Kata Lisa agak muram, lalu membuka pintu untuk Jennie, menarik tangannya. “Ayo, masuk. Ummm, Jisoo sudah menunggumu.”

“Terima kasih.” Jennie tersenyum sambil melangkah masuk.

Lisa berdiri di belakangnya, menutup pintu. Jennie bisa merasakan kehadirannya saat ini.

“Kemari, biar aku bantu kau membuka mantelmu.” Kata Lisa.

Jennie agak canggung, namun tetap mengangguk. Dia merasakan tangan Lisa di bahunya, membuka mantel untuknya, merasakan hembusan nafas Lisa di lehernya dan perlahan mantel terlepas dari tubuhnya.

“Terima kasih.” Kata Jennie lagi.

“Masuklah.” Kata Lisa sambil melangkah ke dalam rumah, diikuti oleh Jennie di belakang.

“Jennie? Kaukah itu?”

Keributan di dalam dapur terdengar dan Jennie tersenyum, memandangi Jisoo yang sibuk memasak di dapur. Meja makan tampak sudah siap. Lalu, dia melirik Lisa yang berjalan menuju anak tangga.

Jennie mengerutkan kening melihat sikap itu. Dia menatap sekeliling, baru menyadari kosongnya rumah tersebut.

Tidak ada kebahagiaan, bahkan tidak ada foto pernikahan di pajang.

“Hei, apa kabarmu?” Tanya Jennie.

Jisoo meletakkan piring terakhir di meja makan lalu berlari memeluk Jennie yang terkekeh, membalas pelukan itu.

“Aku baik. Ayo, duduklah.” Kata Jisoo. Jennie memberikan kue dan bunga yang dia bawa, membuat Jisoo tersenyum. “Terima kasih, Jennie.”

***

JENLISA ONESHOOT (GIP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang