Setiap pagi, Jennie selalu tahu cara untuk menikmati paginya. Dengan duduk di balik jendela yang tetutup, kopi mengepul di meja dan menikmati pemandangan yang sama selama satu bulan belakangan ini.
Pemandangan itu di sebut Lalisa Manoban.
Seorang dosen yang mengajar di salah satu universitas yang letaknya tidak jauh dari tempat dia tinggal. Lisa baru saja pindah bulan lalu dan sejak Lisa pindah itulah, Jennie mendapati dirinya sering kali diam-diam menatap.
Jendela kamar Lisa yang sering kali terbuka membuat Jennie semakin menikmati pemandangannya. Dia kagum dengan tubuh yang dimiliki Lisa. Karena meskipun Lisa wanita, tubuh Lisa cukup kekar.
Dia tampak kuat.
Dua minggu lalu, Jennie baru saja mengungkap sebuah rahasia yang tidak sengaja dia lihat dari Lisa. Dan tentu saja, fakta yang baru saja dia lihat itu membuat Jennie semakin betah berada di balik jendela ini.
Lisa mempunyai penis dan itu menarik sekali untuknya. Dia sangat jarang menemukan seorang wanita seperti itu dan fakta Lisa ternyata memiliki istri membuat Jennie semakin bersemangat.
Jennie sering kali membiarkan jendelanya terbuka ketika dia sedang berganti baju. Mengambil posisi memunggungi Lisa dan melakukan gerakan ekstra ketika dia membuka celana dan bajunya.
Dan, dia sering mendapati Lisa tengah menatap ke arahnya. Saat mata mereka bertemu, Jennnie akan pura-pura terkejut tapi senang ketika melihat tonjolan Lisa semakin terlihat.
Wanita itu terangsang melihat Jennie telanjang dan Jennie merasa puas dengan godaan itu.
Dan pagi ini, Lisa akan selalu membuka jendelanya, melakukan olahraga kecil yang sangat di hargai oleh Jennie karena setiap Lisa melakukan olahraga itu, otot Lisa terlihat.
Terkadang, Lisa hanya mengenakan bra dan celana pendek. Perut Lisa dan pahanya yang terlihat kuat membuat Jennie terengah-engah hingga dia sering kali mengepalkan pahanya sendiri ketika membayangkan Lisa berada di tempat tidurnya.
"Brengsek." Kata Jennie saat dia melihat Lisa mengangkat kedua tangannya dengan penuh kekuatan. Perutnya terlihat rata namun berotot. "Dia seksi sekali dan aku ingin melumuri perut itu dengan madu dan menjilatnya sampai bersih."
Sekarang, Lisa sedang mengelus perutnya sendiri dan Jennie sedikit menyipitkan mata ketika dia mendapati tatapan Lisa tertuju pada jendela kamarnya.
Jennie bersumpah, dia melihat sudut bibir Lisa sedikit terangkat sebelum akhirnya wanita itu mengejutkan Jennie dengan membuka branya yang membuat mata Jennie melebar.
Seolah tidak puas dengan hanya melepas bra saja, Lisa memutuskan untuk melepaskan celananya dan mata Jennie semakin melebar ketika dia melihat penis itu.
Selama ini, Jennie hanya melihat tonjolannya di balik celana yang Lisa kenakan. Fakta bahwa sekarang dia melihatnya secara langsung membuat Jennie benar-benar terengah-engah.
"Brengsek," Jennie mengumpat lagi. "Apa yang dia coba lakukan ini? Kenapa dia memperlihatkan dirinya begitu saja?"
Tangan Lisa mengepal di kemaluannya sendiri, ibu jarinya mengusap ujungnya yang Jennie curigai mengeluarkan cairan yang sangat ingin Jennie jilat. Tanpa sadar, Jennie memasukkan tangan ke celananya dan dia tidak terkejut mendapati dirinya basah kuyup.
Menghela nafas, Jennie melihat Lisa menggerakkan tangan di sekitar batangnya. Tangan lain di payudaranya, kepalanya menatap ke atas dengan mata terpejam membuat Jennie mengikuti gerakan itu.
Dia menggosok klitorisnya dengan tekanan yang kuat. Mengerang nikmat saat kedua kakinya terbuka lebar dan dia menyelipkan dua jari ke dalam dirinya.
"Oh, sayang... Lisa... penismu enak sekali.Ya, ya, ya, pukul vaginaku dengan penismu lebih keras, sayang." Jennie memohon, menggerakkan jari itu cukup keras ke dalam dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENLISA ONESHOOT (GIP)
Fanfiction(21+)INI ADALAH SEKUMPULAN ONESHOOT JENLISA YANG BISA KALIAN BACA SELENGKAPNYA DI KARYAKARSA. DI WATTPAD AKU HANYA POSTING SEBAGIAN BAB SAJA TIDAK BERUPA BAB LENGKAP. UPLOAD SEMINGGU SEKALI.