YES, MAM!

1.9K 115 6
                                    

Berjalan di sekitar taman meskipun dia telah menjadi seorang idola yang terkenal tidak membuat Lisa takut. Sebaliknya, dia tersenyum. Lisa mungkin menyembunyikan wajahnya di balik masker, tapi apa yang Lisa sukai tidak bisa diubah dia menyukai hal ini.

Terutama di sore hari, Lisa cukup sering pergi sendirian. Karena dia tinggal di apartemen, Lisa memiliki taman di sekitar apartemen itu. Ada taman bermain yang biasanya di penuhi anak-anak. Tetapi, Lisa lebih suka berada di taman. Rasanya tenang ketika dia merasakan angin yang menenangkan.

Lisa tidak pernah menyukai anak kecil dan dia sampai sekarang menerapkan child free. Tidak peduli semenggemaskan apapun mereka, Lisa benci mendengar mereka menangis.

Tengah menikmati sorenya dan baru saja Lisa siap untuk membuka buku di tangannya, Lisa merasakan sesuatu melingkari tangannya. Dia pikir, mungkin seekor kucing atau anjing mencoba bermain dengan kakinya.

Tapi begitu Lisa menundukkan kepalanya, Lisa terkejut ketika sebuah tangan gemuk melingkari kakinya. Lisa panik, tentu saja. Dia langsung berdiri, tubuhnya kaku dan dia tidak bisa bergerak.

“Brengsek! Anak siapa ini? Kenapa tiba-tiba ada disini? Dimana orang tuanya?” Bisik Lisa, mencoba untuk melepaskan kakinya dari tangan gemuk yang melingkari kakinya itu.

Akan tetapi gadis kecil yang mungkin berumur sekitar 3 tahun itu malah mengeratkan pelukannya. Giginya yang rapi terlihat ketika Lisa terus berusaha melepaskan diri.

“D-daddy...” Rengek anak tersebut yang membuat mata Lisa melebar.

Lisa menatap sekeliling dan dia baru menyadari bahwa ada beberapa orang yang menatap ke arahnya dengan tatapan menghakimi. Dengan cepat, Lisa menurunkan topinya hingga wajahnya semakin tidak terlihat.

Berdehem sejenak, Lisa pun perlahan jongkok di hadapan anak itu. Aduh, sialan! Lisa tidak pernah pandai untuk merayu anak kecil. Bagaimana caranya bicara dengan gadis kecil ini? Matanya yang berkaca-kaca membuat Lisa mendesis. Dia tidak mau menghadapi tangisan anak kecil itu.

Ya Tuhan...

“Anak kecil,” Kata Lisa dengan nada selembut mungkin. “Dimana orang tuamu? Apakah kau mencari ayahmu? Daddy, ya? Kau datang ke taman dengan daddy?”

Mata anak itu semakin berkaca-kaca ketika mendengar apa yang Lisa katakan dan tentu saja, hal itu membuat Lisa semakin panik.

“Daddy...” Anak itu pada akhirnya meledak dan Lisa langsung mundur. Tangan mungil itu akhirnya lepas dari kaki Lisa.

Lisa hendak mundur tapi dia menatap orang-orang yang memperhatikannya. Karena tangisnya yang keras, Lisa pun tentu menjadi pusat perhatian saat ini.

“Hei, anak itu mungkin ingin kau menggendongnya. Tolong, tenangkan anakmu! Ini tempat umum!” Seorang pria berkata dengan keras.

Jelas, mereka tidak menyadari bahwa orang yang berada di hadapannya itu adalah Lisa, sang idol yang terkenal.

“Gendong dia?” Gumam Lisa di balik masker. “Tapi bagaimana aku menggendongnya? Aku bahkan tidak bisa tersenyum pada seorang anak kecil.”

Lisa mendesis dan kembali mendekat pada anak itu. Gadis itu mendekat dan berdiri dengan benar, lalu tanpa di duga melingkarkan tangannya di leher Lisa.

“Daddy, gendong aku.” Kata gadis itu dan Lisa dengan ragu-ragu melingkarkan tangannya di kaki dan pinggang anak itu lalu mengangkat anak itu.

Secara mengejutkan, anak itu berhenti menangis dan Lisa terdiam. Serius? Apakah... Anak ini menganggap dia adalah ayahnya atau apa? Astaga...

JENLISA ONESHOOT (GIP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang