PROLOG

14.8K 1.4K 83
                                    

Sepasang kaki jenjang yang dihiasi heels 11 senti itu kembali melangkah menuju mini stage

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepasang kaki jenjang yang dihiasi heels 11 senti itu kembali melangkah menuju mini stage. Yang sebelumnya memang sudah menjadi pusat perhatian, kini semakin menjadi prioritas setiap mata memandang.

"Okay, everyone. Now, it's game time!"

Bukan hanya para lelaki, perempuan pun sanggup dibuat terpana. Pembawaan menyenangkan dengan gesture feminin yang sedikit centil, ditambah cara bicaranya yang seakan setiap kata memiliki melodi, membuat siapa saja senang mendengarnya.

"Setelah sebelumnya kita semua udah berkenalan, kali ini kita akan having fun sedikit dengan main tebak lagu. Who's excited?!"

Perempuan itu tersenyum puas saat seluruh peserta bersorak, pertanda ia berhasil menghidupkan suasana. Selalu begitu. Tidak ada satu anggota pun yang akan mati kebosanan di mana ada dirinya.

Dia adalah host dari acara blind date malam ini. Fakta yang belum cukup menarik? Tunggu, dia juga merupakan CEO Rumah Jodoh, sebuah biro jodoh yang cukup terkenal di Jakarta Barat. Punya insting yang kuat dalam mencocokkan orang sejak zaman sekolah. Berkat kemampuannya, banyak jomlowan dan jomlowati yang sudah mengakhiri masa lajangnya.

Meski demikian, sang dewi asmara justru masih sendiri sampai detik ini.

Oh, please. She is not single because nobody wants her. Everybody wants her. Dia masih sendiri karena tidak ada yang dia mau. Tidak ada yang bisa menarik perhatiannya. Tidak ada yang mampu membuatnya jantungnya berdebar kencang. Yang terpenting, tidak ada seorang pun yang sanggup membuatnya merasakan "klik".

Laki-laki yang pernah ditemuinya, semua sama. Terlalu gampangan. Terlalu kentara jika mengaguminya dengan selalu berbicara manis. Juni akui dirinya memang secantik itu. Every woman wants to be her, sekalipun Juni tidak sudi menjadi mereka. But... Geez!

Meski begitu, ia tidak serta merta mencampakkan semuanya. Berani mendekati seorang Junifer, pasti memiliki nyali dan dompet yang memadai. Oleh karenanya, ia selalu menyarankan para laki-laki tersebut untuk bergabung sebagai peserta dalam biro jodohnya supaya bisa mendapatkan pasangan sejati.

Apakah kini dirinya terdengar baik? Tidak sama sekali. Neither angel nor devil. In fact, most of the time, she's a bitch.

Ya, Juni hanya ingin membuat segala kesempatan yang ada menjadi uang. Semakin banyak yang menjadi anggota, semakin baik untuk perusahaannya. Semua lagi-lagi karena dirinya dan untuk dirinya.

"Commençons," ucapnya dalam bahasa Prancis yang berarti 'mari kita mulai' sebagai aba-aba pada seluruh peserta serta pegawainya yang turut hadir.

Orang bilang, tidak baik terlalu pemilih. But, who cares? Jalannya masih panjang. Dirinya masih muda untuk terburu-buru melepas kebebasan. Terlebih, ia adalah perempuan mapan, berpendidikan, dan memiliki banyak kelebihan. Kekurangannya cuma satu, tidak lain dan tidak bukan adalah alergi kacang. Sayang sekali kalau ia berakhir dengan orang yang salah, bukan?

Lagipula, apa yang mau dikhawatirkan? Tidak ada batasan umur untuk menikah baginya. Kalau ada, oke. Kalau tidak ada, ya santai saja. Prinsipnya...

Jodoh datang sendiri.

Jodoh datang sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai, hai.
Gimana? Tertarik ikuti kelanjutannya?

Kali ini Junieloo balik dengan tema "cewek berisik" dan cowok kalem" wkwk. Seperti biasa, ceritanya ringan kok. Cocok buat kamu yang udah capek sama kehidupan nyata kayak aku hiks.

Sampai ketemu lagi di hari Jumat! Kalau ada yang menunggu sih hehe (semoga)

Thank u
Love u
See u


Mengejar JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang