EPILOG

6.2K 948 99
                                    

Hayo, udah tamat. Kaget, ga?

*

Sepasang kaki jenjang yang dihiasi heels 11 senti itu kembali melangkah menuju mini stage

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepasang kaki jenjang yang dihiasi heels 11 senti itu kembali melangkah menuju mini stage. Yang sebelumnya memang sudah menjadi pusat perhatian, kian menjadi prioritas setiap mata memandang.

"Okay, everyone. Now, it's game time!"

Juni menebar senyumnya. Bukan hanya para lelaki, perempuan pun sanggup dibuat terpana. Pembawaan menyenangkan dengan gesture feminin yang sedikit centil, ditambah cara bicaranya yang seakan setiap kata memiliki melodi, membuat siapa saja senang mendengarnya.

"Setelah sebelumnya kita semua udah berkenalan, kali ini kita akan having fun sedikit dengan main tebak kata. Who's excited?!"

Juni tersenyum puas saat seluruh peserta bersorak, pertanda ia berhasil menghidupkan suasana. Selalu begitu. Tidak ada satu anggota pun yang akan mati kebosanan di mana ada dirinya.

Juni lagi-lagi menjadi host dari acara blind date malam ini. Pokoknya, selagi ia tidak berhalangan, ialah yang memegang kendali acara. Ia ingin para jomlowan dan jomlowati menikmati masa-masa lajangnya yang akan berakhir karena Juni selalu berhasil menemukan pasangan mereka. Tanpa terkecuali.

Meski demikian, sang dewi asmara ... Tentu saja tidak lagi sendiri seperti yang sebelumnya!

Semua laki-laki memujanya, tapi hanya satu makhluk yang membuatnya bisa merasakan "klik". Siapa lagi kalau bukan sosok menjulang yang kini tengah berdiri di kejauhan bersama salah satu pegawai Rumah Jodoh yang bertugas mengawasi situasi, menemani Juni di dekat pintu restoran yang Rumah Jodoh sewa untuk kencan buta malam ini sambil bersedekap dengan gagahnya?

Juni sengaja tidak membiarkan William berada terlalu dekat dengan area peserta karena takut jika ada salah satu anggota yang justru cari muka pada William. Walaupun begitu, Juni juga tidak tega menyuruh William menunggu di mobil yang panas karena cuaca Jakarta malam ini rasanya sedikit pengap. Lagipula, ia jadi lebih semangat membawakan acara malam ini dengan perhatian William yang tidak lepas darinya.

"Commençons," ucap Juni dalam bahasa Prancis sebagai tanda untuk memulai permainannya sekarang pada tim Rumah Jodoh sekaligus peserta.

Hidup memang terkadang tidak sesuai dengan rencana. Ada yang berusaha keras, tapi tidak kunjung berhasil. Ada yang bersantai ria, justru malah sukses besar. Bisa dibilang, Juni termasuk kalimat yang kedua ketika menyangkut soal karier. Namun, soal percintaan ...

Dibilang tidak kunjung berhasil, sih, nggak juga. Buktinya, Juni berhasil mendapatkan apa yang diinginkannya. Yang penting jalanin saja dengan sabar. Walaupun banyak ngomelnya, marah-marahnya, kecewanya, anggap saja semua itu tantangan yang perlu dilalui karena hadiahnya juga tidak main-main.

Mengejar JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang