BAb 43: Juni dan Harum

4.7K 954 92
                                    

Just in case you need help

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Just in case you need help. I know where she lives.

Juni mencoba meyakinkan bahwa direct message yang ia terima di Instagram-nya tersebut adalah benar Dennis yang sama. Setelah mengunjungi profil lelaki itu terlebih dulu upaya memastikan ia tidak salah orang, Juni pun membalas.

Junifer Tan:

Why are you telling me this?

Alih-alih memberikan jawaban, Dennis hanya menuliskan alamat yang sangat familier untuk Juni.

Dennis Ishakar:

Persis di depan rumah William.

Do whatever you want. She got on my nerves.

And believe me, you don't wanna hear the truth.

Junifer Tan:

??

Juni pun terpaku membaca balasan Dennis selanjutnya bahwa Nirmala juga dalang di balik keberadaan kacang yang ada pada cake-nya. Namun, saat Juni bertanya apakah lelaki itu memiliki bukti, Dennis hanya berucap bila Juni hanya perlu datang menghadapi Nirmala secara langsung karena sesungguhnya...

Nirmala adalah pengecut.

Juni tidak melayangkan gugatan apa pun pada bistro meskipun sang papa bersikeras menganggap semua ini adalah kelalaian. Tidak ingin orang tuanya ikut campur dan membuat buruk nama-nama yang tidak bersalah nantinya, Juni mengatakan jika ia akan mengurusnya sendiri, sebagaimana ia sudah berhasil ke luar dari masalah rumor Rumah Jodoh.

Tentu saja itu hanya alasan! Sejak terbangun di rumah sakit, Juni sudah memiliki firasat jika dalang di balik "kecelakaan" yang dialaminya merupakan kesengajaan seseorang. Bagaimanapun, ia sudah menghabiskan nyaris setengah dari kue itu sebelum memberi jeda untuk pergi ke toilet. Juni yakin, saat itulah kesempatan bagi sang pelaku untuk menaburkan bubuk kacang. Siapa lagi kalau bukan sosok yang kata William sempat muncul saat Juni sedang pergi ke toilet?

Dan di sinilah Juni sekarang. Menghentikan mobilnya tepat di depan rumah Nirmala alih-alih di seberangnya yang mana merupakan rumah William. Juni tahu, ia tidak dapat melibatkan William jika tanpa bukti. Mengetahui lelaki itu menganggap tuduhannya sebagai kecemburuan semata, Juni merasa tidak sanggup jika William nantinya kembali membela Nirmala dan membuat hatinya hancur.

Dengan amarah, Juni turun dari mobilnya dan melangkah lebar ke arah pintu utama rumah Nirmala. Cukup lama Juni menunggu usai mengetuk pintu. Ia yakin, Nirmala sudah mengintip terlebih dulu siapa yang datang hingga membuat sang empunya rumah ragu untuk membuka pintu. Tapi jika memang Nirmala tidak bersalah, seharusnya tidak perlu takut, bukan?

Mengejar JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang