"By, apa kamu tidak ingin memelukku? Kenapa kamu sudah tidak lagi memelukku lebih dulu seperti biasanya?"
Hyunbin berhenti melangkah tepat di ambang pintu, sayup-sayup mendengar perkataan putrinya. Dia melihat Jisoo yang berdiri kaku di depan sana.
Walaupun ada senyum yang terkembang pada wajah sang putri, Hyunbin paham betul sebenarnya Jennie sedang menyiratkan kesedihan yang pilu. Sementara dia juga paham, mengapa Jisoo masih belum bisa seperti sosok yang mencintai anaknya seperti dulu. Meski Jisoo di depannya itu sudah berusaha kuat berperan, Hyunbin masih bisa merasakan perbedaan yang teramat besar. Apalagi Jennie, yang sudah hampir 5 tahun selalu bersama Jihoon. Keasingan mungkin membuat hati putrinya merasakan gundah.
Hyunbin menormalkan kembali ekspresi wajahnya yang tadi sempat mengguratkan kesedihan. Melihat Jisoo yang masih bergeming, Hyunbin masuk menyela mereka.
"Ya ampun! Mengapa pasangan muda ini hanya saling tatap-tatapan hm?" Goda Hyunbin mendapat tolehan Jennie dan Jisoo bersamaan.
"Oh. Hai, Dad."
Jisoo menghampiri dan memberi salam. Dia juga memberi kode dari matanya---'dad tolong'-nya yang langsung ditangkap Hyunbin.
Hyunbin sudah sangat paham gelagat Jisoo saat sudah mati kutu menghadapi kelakuan putrinya.
Hyunbin pun menatap putrinya. "Bagaimana hari ini, apa kamu sudah merasa lebih baik, nak?"
Walaupun masih ada kecanggungan di antara mereka, setidaknya Jennie sudah mau menjawab dan menatap ayahnya itu.
"Iya, sudah lebih baik, Dad."
Hyunbin menarik sudut bibirnya ke atas. "Syukurlah. Artinya suamimu sudah merawatmu dengan sangat baik, Jennie."
Jennie mengangguk setuju, kepalanya menoleh ke arah Jisoo dan memberinya senyuman manis. "Sangat, Dad."
"Jennie, sebaiknya sekarang kamu beristirahat. Biarkan Jisoo beristirahat juga." Ucap Hyunbin, lalu dia menoleh ke arah menantunya. "Sekarang giliran Daddy yang menjaga istrimu. Pulanglah, dan istirahatlah di rumah lebih dulu."
Mendengar itu, bibir Jennie pun mengerucut. Sedikit merasa kesal.
Bukan berarti dia tidak mengizinkan suaminya itu untuk beristirahat. Hanya saja... Jennie tidak ingin jauh-jauh dari lelaki itu.
Mencari akal, Jennie pun berujar, "Jisoo bisa beristirahat disini, Dad. Dia bisa tidur disebelahku, masih ada ruang kosong untuknya ."
"Kim Jennie... Biarkan suamimu pulang lebih dulu agar istirahatnya lebih nyaman." Tukas Hyunbin memberi pengertian.
"Apa di sini tidak nyaman?"
"Bukan begitu, Jennie."
"Kalau begitu, suamiku bisa beristirahat di sini saja, Dad."
"Kim Jennie?!"
"Tidak!!! Jennie tidak ingin berjauhan dengan suami Jennie, Dad!"
"Kim Jennie?!"
Memberi paham kepada anak yang keras kepala memanglah menyusahkan. Kim Hyunbin terus saja ditatap tajam oleh sang putri.
"Apa daddy ingin memisahkanku dengan Jisoo lagi?!" Teriak Jennie.
Membeku, Hyunbin memilih untuk tidak melanjutkan perdebatan itu.
Jisoo yang sedaritadi hanya menunduk mendengarkan perdebatan antara anak dan orang tua itupun langsung mengangkat wajahnya.
"Jennie!" Jisoo menyela, dia menggelengkan kepala ke arahnya. Dia mencoba memberitahu istrinya itu apa yang baru saja dia ucapkan adalah perkataan yang tidak sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heal Me | Jensoo
FanfictionKarena sebuah tragedi menimpa kakak kandungnya hingga membuatnya koma entah sampai kapan, Kim Jisoo, terjebak dalam suatu konspirasi jahat yang diciptakan oleh ibunya sendiri. Padahal sudah bertahun-tahun Kim Jisoo diasingkan dan tak dianggap. Hingg...