17|| minta izin

545 106 25
                                    

Pagi-pagi sekali Jisoo terbangun dan tidak bisa tidur lagi. Sedangkan Jennie, dengkurannya saja masih terdengar jelas membuat Jisoo tersenyum hangat padanya.

"Nyenyak sekali tidurmu, Jendeukie." Jisoo membenahi selimut Jennie. Tangannya menyingkirkan helaian rambut yang menjuntai menutupi wajah istrinya itu.

"Cantik."

Kemudian Jisoo menilik jam dinding. Baru jam setengah tiga. Padahal dijam-jam segitu, waktu yang pas untuk tidur terlelap. Sayang sekali, matanya tidak lagi bisa terpejam. Malahan terasa sangat segar.

Perlahan, Jisoo berjalan keluar kamar sesunyi yang dia bisa. Niatnya, akan ke dapur untuk mengisi teko air minumnya yang sudah kosong. Tetapi di tengah perjalanan, saat melewati ruang kerja sang mertua, Jisoo mendapati Hyunbin tengah duduk tegak di depan layar laptop yang menyala terang.

Hyunbin terlihat sangat serius di sana, tangannya sesekali mengetikkan sesuatu.

"Daddy?"

Panggil Jisoo lirih, tetapi tetap berhasil membuat Hyunbin terkejut.

"Astaga, Jisoo!." Pekik Hyunbin. 

Dia melepas kacamatanya, "Eoh? Kau terbangun atau memang belum tidur Jisoo?"

"Terbangun, Dad." Jawab Jisoo. "Daddy tidak tidur, Dad?" Jisoo mendekati mertuanya, melongok hal apa yang sedang dikerjakan di dini hari seperti ini.

"Daddy terbangun jam sepuluh. Sebelumnya Daddy tidur cepat sejak jam tujuh tadi. Sudah kebiasaanku seperti itu."

Jisoo menarik kursi lain, lalu duduk.

"Dad, kamu harus menjaga kesehatanmu agar bisa melihat cucu-cucumu nanti bertumbuh. Dan itu dimulai dari pola tidur yang baik. Jam tidur yang berantakan tidak baik untuk kesehatan jantungmu."

Hyunbin meringis, lalu menggaruk tengkuknya tanpa alasan. Baru kali ini ada orang yang berani menegurnya selain Jennie, putrinya. 

"Tidurku cukup, Jisoo." Hyunbin mencoba berkilah membuat tatapan Jisoo menajam.

"Tidak perlu khawatir, Daddy juga rajin berolahraga kok." 

Lagi, Jisoo menyipit mendengar pembelaan mertuanya.

Jisoo menarik napas panjang seperti siap untuk memberi ceramah panjang. 

"Tidak begitu, Tuan besar Kim yang saya hormati. Sebuah penelitian menunjukkan waktu tidur malam yang baik untuk kesehatan jantung itu antara pukul sepuluh hingga sebelas." Jisoo menyilangkan tangannya di dada, lalu melanjutkan. "Pengaruh waktu tidur pada kesehatan jantung berkaitan dengan ritme sirkadian loh, Dad." dia menjeda sebentar, demi melihat ekspresi sang mertua. Alisnya terlihat meninggi. 

Lalu Jisoo melanjutkan ceramahnya lagi. "Ritme sirkadian itu merupakan jam biologis atau internal alami yang mengatur proses penting dan fungsi tubuh, termasuk kapan waktu bangun dan tidur."

Hyunbin terus menatap menantunya dengan khidmat, dia meresapi setiap kata yang diucap. 

"Ritme ini bekerja sama dengan otak dan dipengaruhi isyarat lingkungan, terutama paparan cahaya. Kalau ritme ini terganggu, kesehatan tubuh termasuk jantung bisa bermasalah, Dad. Saat seseorang tidur terlalu awal ataupun begadang, tubuh akan kehilangan kemampuan untuk mengatur ulang jam biologisnya. Kalau jam internal tubuh ini terbiasa tidak diatur ulang dengan benar, lama-lama kita bisa merasakan efek buruknya." 

Hyunbin mengangguk-anggukan kepalanya, memberi sinyal bahwa dia mendengarkan dengan baik. 

"Dan... Daddy harus tahu. Gangguan ritme sirkadian ini bisa meningkatkan peradangan di dalam tubuh dan mengganggu regulasi glukosa. Keduanya bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah."

Heal Me | JensooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang