40|| 🥹

646 110 28
                                    

"Bang? Makanlah. Apa kamu akan seperti ini terus-terusan eoh?"

Lio mengambil duduk di samping Jisoo yang terdiam dengan tatapan kosong. Memar-memar di tubuh dan wajahnya sedikit memudar. Berganti pada matanya yang membengkak akibat menangisi wanitanya yang pergi.

Jisoo masih bisa bernapas sampai hari ini berkat pertolongan Lio yang datang tepat waktu pada malam itu. Setelah menemani Chaeyoung berjam-jam dan mengantarnya pulang, perasaannya tidak tenang memikirkan kondisi Jisoo setelah ia mendengar rencana Chaeyoung dan Jihoon. Yap. Mereka sudah sejak lama saling berhubungan dan merencanakan sesuatu yang besar demi memenuhi ambisi mereka masing-masing.

Dan benar saja, sesampainya Lio di ruang perawatan Jennie, ia menemukan Jisoo yang terkapar dengan napas tersengal dan terus menggumamkan nama istrinya. Tanpa berpikir panjang, Lio langsung membawa tubuh Jisoo ke IGD dan setelahnya memutuskan membawa Jisoo pulang ke apartemennya. Kondisi lelaki itu sungguh sangat memprihatinkan.

Berniat menghilangkan keheningan di antara mereka, Lio sengaja menyetel televisi. Namun tanpa diduga, tayangannya hari itu memunculkan wajah Jennie yang sedang duduk bersama Jihoon dan juga Hyunbin.

Semula yang tatapannya kosong, mendengar nama Jennie disebut-sebut membuat mata Jisoo sedikit berbinar, memunculkan kilatan yang merindu.

Berita itu melaporkan acara pengangkatan pimpinan baru Kim Company dan pengumuman mengejutkan dari seorang Kim Jihoon. Ia membeberkan sebuah sandiwara yang dibuat-buat oleh dirinya sendiri. Bahwa selama ini ia terbaring koma dan sang adik tercinta telah membantu menjaga istrinya dengan baik. Jihoon juga mengatakan jika ia sangat merasa bersalah menempatkan Jisoo diposisi yang sulit.

Tetapi dari semua itu, pernyataan mengejutkan lainnya berhasil menarik atensi lebih besar lagi. Sebelum Hyunbin mengatakan apapun, Jihoon sudah mendeklarasikan dirinya sebagai pimpinan baru perusahaan dan memberhentikan pimpinan sebelumnya, yaitu Hyunbin. Sontak membuat Hyunbin menggeram marah.

Remasan tangan yang menggenggam tangan mungil putrinya mengerat. Jennie yang sedari tadi hanya menunduk menoleh khawatir kepada sang ayah. Wajah ayahnya sama-sama bertampang pilu, gurat ketegasannya memudar begitu saja, padahal Hyunbin selama ini dikenal sebagai orang yang kuat penuh dengan kuasa. Baru kali ini Jennie melihat ayahnya tidak bisa berkutik sama sekali.

Rencana Jihoon benar-benar tercipta secara matang. Dengan mendapatkan bantuan Chaeyoung yang memang memegang kunci perusahaan---sebuah diska yang sudah ada digenggamannya, mampu menjatuhkan Hyunbin sejatuh-jatuhnya.

Kembali kepada Jisoo. Lelaki itu terus memerhatikan gerak-gerik Jennie yang tetap tersorot saat Jihoon sudah naik mimbar berdialog omong kosong.

Matanya semakin menyipit melihat sikap tubuh Jennie yang gelisah. Tangannya terus mengusap-usap perutnya. Sesekali ia melihat rintihan yang jelas di wajah cantik istrinya itu.

"JENNIE!"

Teriak Jisoo berbarengan dengan layar televisi yang menyorot saat Jennie terjatuh dari tempat duduknya.

*** 

"Dad-daddy..." Panggil Jennie lemah. Namun tangannya mencengkeram kuat tangan Hyunbin yang sejak tadi menggenggamnya.

"Jennie? Kamu baik-baik saja? Kenapa wajahmu pucat sekali?" 

"Pe-perutku. Perutku sakit sekali, Dad." Rintih Jennie sambil menggigit kencang bibir dalamnya. Sedari tadi ia sudah menahan mati-matian rasa mulasnya. Tetapi sekarang, sama sekali tidak bisa ditahan lagi. 

Gerakan gelisah Jennie masih bisa ditangkap ekor mata Jihoon dari depan. Tetapi ia abaikan dan terus melanjutkan pidato peresmian posisi barunya. Sibuk membual akan kekuasaan hasil rampasannya.

Heal Me | JensooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang