Chapter 6

2.4K 243 5
                                    


Aku tidak akan pernah mengatakan kepada orang tua ku bahwa adik perempuan Elijah, gadis yang mereka kagumi, telah melakukan dosa terburuk yang pernah mereka bayangkan. Ayah ku adalah seorang pendeta dengan temperamen yang berapi-api dalam hal hubungan sesama jenis, sementara ibu ku adalah seorang Kristen yang konservatif.

Mereka akan menghancurkan hidup Lisa dan aku khawatir ayah ku tidak akan mengampuni dia. Inilah sebabnya mengapa aku akan menjaga rahasianya.

Aku masih peduli dengannya, tetapi aku tidak bisa berpura-pura mendukung hal ini. Itu bertentangan dengan prinsip ku. Ayah ku tidak akan pernah memaafkan aku karena bersikap pasif. Dia bukan orang yang berpikir bahwa pembicaraan sederhana akan menyelesaikan segalanya. Dia akan memukulinya sampai dia berubah pikiran.

Aku tidak ingin menyakiti Lisa.

Dia tetaplah gadis yang memberi ku pot madu setiap kali dia melihat aku menangis. Gadis kecil dengan suara yang keras itu tumbuh dewasa, tetapi kenangan itu masih berakar di kepala ku.

Aku menatap sosoknya dari jauh, memikirkan bagaimana dia bisa menjadi bagian dari komunitas yang beracun. Mereka tidak pantas mendapatkannya. Dia berhak mendapatkan seorang pangeran tampan yang akan memperlakukannya dengan baik. Aku menghela nafas saat dia tertawa mendengar lelucon Jisoo dan sebelum seseorang memergokiku menatapnya, aku memakai kacamata hitam.

"Kau mau sunscreen?" Chaeyoung bertanya kepada ku dengan sebuah botol di tangannya.

Aku menganggukkan kepala dan mengambil krim tabir surya sebelum mengenakan pakaian. Karena aku sering begadang, bukan ide yang bijak untuk pergi ke pantai pada pukul sembilan pagi.

Seharusnya aku membuat alasan untuk tetap di tempat tidur, tapi kursi pantai yang ku tiduri ini sangat cocok untuk tidur siang. Chaeyoung berlari ke arah anak-anak perempuan yang sedang bermain bola di dalam air dan aku memejamkan mata.

Setelah beberapa menit, aku dapat mendengar suara napas seseorang di sebelah ku. Aku mengerutkan kening dan melepaskan kacamata hitam ku sebelum melihat seorang pria jangkung. Aku terkesiap sedikit ketika bertemu dengan mata hijau mantan pacarku.

Apa yang dia lakukan di sini?

" Jaden? " Dia tersenyum ke arah ku dan duduk di kursi kosong di sebelah ku.

"Senang bertemu dengan mu," katanya kepada ku, sambil memindai ku.

Aku tersipu malu ketika aku menyadari di bawah tatapannya yang tajam bahwa aku mengenakan bikini. Aku merasa sangat terbuka sekarang dan kehadirannya membuatnya semakin buruk. Aku berusaha melegakkan tenggorokanku dengan berdeham dan mengambil handuk untuk menutupi tubuh ku. Dia terlihat kecewa tapi tetap menyeringai jahat di bibirnya yang sempurna.

"Mengapa kau berada di sini?"

"Elijah mengatakan kepada ku bahwa kau akan berada di Santa Monica sebelum kau mencampakkan ku," jawabnya.

Aku tahu bahwa dia tidak menerima dengan baik ketika aku mengakhiri hubungan kami, namun aku memiliki alasan tersendiri. Segala sesuatu di antara kami mulai menjadi toxic. Kami terlalu berbeda dan yang terpenting, kami menginginkan hal yang berbeda.

"Bagaimana bisa kau menemukan ku?"

"Aku memiliki lokalisasi mu di ponsel ku."

"Apakah kau sadar kalau kau terdengar seperti penguntit saat ini?"

Aku menggigil hebat saat dia meletakkan tangannya di pahaku dengan sedikit kilatan di matanya. Aku menatap dengan mata terbelalak ke arahnya, terkejut dengan tindakannya yang berani. Dia menekan pegangannya padaku sebelum menatapku saat waktu seakan berhenti.

Stra8Circle (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang