Chapter 47

1.5K 174 11
                                    

Chapter special JenKai
🐻❤️

JENNIE

Saat ini, satu-satunya hal yang aku inginkan adalah melupakan suatu bahasa. Atau mungkin, menghajar si cabul yang biasa dipanggil Kai itu. Tidak ada yang memberinya hak untuk menyentuh paha Lisa. TAK SEORANGPUN. Lisa tampak tidak nyaman, tapi dia tetap memegang tangannya yang kotor.

Memikirkan hal ini membuat darahku mengalir deras di pembuluh darahku. Aku benar-benar tidak tahan dengannya.

Dia hanya... sangat arrogant dan tidak sopan. Bagaimana bisa orang bodoh ini berteman dengan saudaraku?

Dengan cara lain, melupakan suatu bahasa tidak akan pernah menumbuhkan semacam keterikatan pada Kai.

Pria ini adalah definisi murni dari kebosanan. Dia tidak pantas mendapatkan Lisa hanya karena fakta bahwa Lisa pantas mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik darinya.

Bajingan bodoh. Aku harap dia ditabrak mobil secepatnya. Aku biasanya bukan orang yang mendoakan kematian seseorang, tapi dia memintaku untuk melakukannya.

"Kamu sepertinya tidak terlalu menyukaiku," kata bajingan cabul bodoh itu kepadaku sambil berjalan di depan

"Oh, benarkah." Dengan sarkastis aku mengatakan bahwa dia berhenti di jalurnya untuk menatap ku.

Dia memutar matanya dan menyilangkan tangannya di dadanya.

"Sejujurnya, aku tidak menyukai Anda.."

Aku memotongnya sebelum dia memulai pidato yang panjang dan membosankan.

"Kalau begitu, berhentilah mencampuri urusanku dan tinggalkan aku sendiri, dasar orang mesum."

Aku tidak akan membiarkan diri ku kalah berdebat dengannya. Dia sangat percaya diri dengan senyumnya yang nakal dan gaya rambutnya yang bodoh. Dia mengingatkan ku pada mantan profesor bahasa Inggris ku, Pak Khuong. Sebagian besar orang di kelas ku menyukainya, tapi saya tidak tahan dengannya. Dia terlalu sombong dan tidak menarik seperti Kai.

"Dengar, aku datang ke sini untuk memberitahumu bahwa aku sangat menyukai temanmu Lisa. Aku tahu kau tidak ingin aku berada di dekatnya, tapi aku tidak takut pada mu. Kau mungkin seorang supermodel atau sekalipun kau polisi, aku tidak peduli. Bukan kau yang aku inginkan, jadi berhentilah mencampuri urusanku."

Ada sedikit senyuman di bibirnya dan itu membuat aku menahan tawa.

"Kau pikir aku peduli," kata ku sambil berjalan melewatinya untuk masuk ke kamar kecil.

Namun, Kai kembali angkat bicara.

"Aku hanya memintamu untuk berhenti bertingkah seperti seorang pacar yang sedang cemburu."

Aku berhenti di jalur ku dan berbalik menatapnya. Dia menyilangkan lengannya sekali lagi di dadanya yang besar dan melengkungkan alis.

Dia pikir dia terlihat mengintimidasi, dan itu konyol. Aku tidak akan pernah kagum padanya karena dia memiliki lebih banyak otot daripada ku.

"Kau bicara omong kosong," aku mendesah.

Bajingan itu tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya.

"Apakah Anda tidak punya hal lain yang harus dilakukan?" Dia bertanya. "Aku tidak akan mengemis persahabatan dengan mu jika itu yang kau inginkan."

"Aku tidak pernah bilang aku ingin berteman dengan anjing," tambah ku sambil mengangkat alisnya.

Aku memiliki banyak sekali pukulan yang telah disiapkan di dalam sudut kepala ku, aku dapat memanggangnya sepanjang malam. Jika dia pikir dia bisa menang melawan ku, dia salah.

Stra8Circle (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang