Saat ini sari masih tertunduk sambil mengalirkan air mata, dan aku terus mengtab tab punggungnya.
"Udah, tidak perlu ditangisi, anggap aja agus sudah tidak ada." Ucapku.
"Kenapa kamu begitu, kamu tidak percaya kalau cintaku tidak mudah padam."
"Tapi aku sudah sangat beda dengan yang dulu."
"Iya memang, meskipun dulu wajahmu memang sedikit feminim tapi kamu sangat jantan, kalau ada yang mengejek kamu bisa melawan mereka meski di keroyok, tapi apa sekarang, lemah gemulai di depan cowokmu dan memanggil dia mas dengan mesranya, dan itu kamu lakukan didepanku."
"Ah itu... hehe, makanya aku bilang, aku kan juga cewek yang butuh perhatian sama cowokku."
"Idih, pokoknya aku gak mau kita putus dulu, sampai aku yakin kamu tidak bisa kembali seperti dulu." Ucap sari sambil menyeka air mata, kini tangisanya pun sudah berhenti.
"Huuuft, kamu yakin, kamu lihat kan aku seperti apa sekarang, aku yang lahir sebagai perempuan sangat sedikit kemungkinan akan menjadi laki-laki kembali, bahkan ketika aku memelukmu bukanya tubuhmu sudah mengatakan kalau kita itu sesama jenis."
"Ehem, agus... bukan, agustina, kulihat cowokmu itu ganteng juga ya, hehe." Tiba-tiba sari senyum seringai, entah kenapa itu membuatku berfikir aneh.
"Apa maksudmu."
"Bsa kali ya, aku tikung."
................
Lanjut baca di kary*karsa yagesya.....
https://karyakarsa.com/genderbender/series
Link di kolom komen...
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Agus tapi Agustina
Romance"Ma, aku gak mau jadi cewek." itulah masa depanku. Sebelumnya namaku Agus, ketika SD aku dibuat mainan sma mamaku, aku didandani seperti anak cewek, dipakein rok dsb. ketika smp aku tau apa yang dilakukan mamaku adalah buruk, jadi aku sering marah-m...