Chap 15. Ikatan Janji Suci

708 40 4
                                    

Beberapa hari kemudian setelah kedua keluarga melakukan persiapan kini kami berkumpul di rumahku, kami mengambil cuti sekolah satu hari untuk melakukan persiapan.

Diantara persiapan yaitu membeli beberapa properti atau baju pengantin agar nanti saat diabadikan oleh foto bisa terlihat bagus, persiapan lain yaitu melatih rizal agar tidak grogi saat meminangku, APA! meminang? Iya, tak kusangka bukan aku yang meminang tapi aku yang dipinang.

Disini hanya dihadiri oleh beberapa orang bersangkutan dan hanya keluarga kami untuk menjadi saksi, karena acara ini dilakukan secara tertutup dan rahasia, namun meski begitu kami tetap melakukan persiapan.

Setelah berlatih seharian, rizal terlihat sangat pede dan juga......eeeee...dia terlihat bahagia, entah kenapa itu membuatku jengkel.

Namun ketika kami sedang bersanding berdua, aku merasa sangat gugup, apalagi dengan gaun pengantin warna putih yang terlihat sangat cantik ini.

Papaku yang seorang paham agama pun ia pimpin acara ijab qabul ini, ia mulai dengan salam, tahmid, sholawat dan bacaan alquran, kemudian dilanjutkan khutbah yang berisi lika liku rumah tangga dan nasihat dalam menanggapinya.

Papaku mulai menjabat tangan rizal.

"Nak rizal..............

Lanjut di kary*kars* yagesya... Heheheh......

Bukan Agus tapi AgustinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang