Gustin langsung memakai gaun dari rumah karena peran juliet, gaun itu sedikit longgar karena untuk menyamarkan perut gustin yang mulai besar, begitu pula rizal dengan kostumnya.
Selesai persiapan, rizal dan gustin segera berangkat, namun ada yang perlu gustin lakukan terlebih dahulu.
"Mas, kita ke rumah sari dulu ya."
"Mau ngapain, kan ini sudah mepet, kelas kita pentasnya dapat nomor giliran dua lho."
"Udah ayo cepetan."
Rizal pun mengendarai mobilnya dan pergi ke rumah sari.
'Semoga kamu belum pergi sar, kenapa tiba-tiba gini sih, apalagi chat gak dibales.' Pikir gustin.
Sampainya di rumah sari, gustin mengetok pintunya, karena tidak ada jawaban gustin mengulanginya.
"Kayaknya sari udah berangkat ke sekolah, dah ayok, pasti pentasnya sudah mulai."
"Apa bener sari ke sekolah dulu, yaudah ayok."
Mereka melanjutkan perjalananya menuju ke sekolah, saat ini sudah jam setengah delapan, tentu pentasnya sudah mulai kloter pertama.
Sampainya di sekolah gustin langsung menuju ke kelas, terlihat di kelas anak-anak sudah pada ngumpul.
"Sari dimana? " Tanya gustin di kelas.
"Sari? aku tidak melihatnya."
'Aduh kok gak ada, bahkan tidak ada tas di bangkunya, aku harus memastikannya.' Pikir gustin kemudian pergi meninggalkan kelas.
"Tin, kamu mau kemana, giliran kelas kita hampir mulai ini."
"Bentar, aku mau ke toilet."
Gustin mencoba mencari sari di sekolah, memastikan kalau dia memang ada di sekolah.
"Sar kamu dimana? " Chat gustin yang belum terbalas.
Gustin mengelilingi sekolah, pertama lapangan, kelas lain, gudang, wc semuanya di kelilingi namun tidak ketemu.
"Kamu dimana sih sar, masa mau pergi gak pamit dulu."
Ketika gustin sedang resah hpnya berbunyi.
"Tungkling." Gustin langsung membuka pesan.
"Aku di gor, kamu dimana, anak-anak sudah nungguin, cepetan ini sudah mau mulai." Chat dari sari.
Gustin langsung jalan cepat menuju gor tempat pentas dilakukan, sampainya di gor ternyata sudah banyak sekali para siswa berkumpul.
"Selanjutnya kita lihat pertunjukan dari kelas 10 B, para penghuni kelas 10B bangkitlaaah." Ucap MC.
Ketika melihat panggung ternyata teman sekelas gustin sudah ada di panggung semua, gustin langsung segera naik ke panggung.
Gustin berjalan membelah kerumunan, membuatnya menjadi pusat perhatian karena gustin berjalan cepat untuk ke panggung lewat depan sendirian.
Sampainya di panggung gustin hanya diam berdiri menatap sari, karena pikiran gustin yang sedang tidak karuan, gustin sampai lupa pelatihan yang sudah ia lakukan, gustin seketika blank untuk mengingat plot romeo juliet.
"Dari mana saja, dari tadi aku nungguin kamu lho." Ucap sari sambil memegang mic, sari juga memberi gustin sebuah mic.
"Kamu yang dari mana, aku nyari kamu dari tadi, kamu gak balas chat aku juga." Ucap gustin dengan micnya.
Mendengar ucapan mereka, membuat teman sekelas merasa bingung.
"Lho, apa yang mereka katakan, itu tidak ada dalam cerita." Bingung teman sekelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Agus tapi Agustina
Romance"Ma, aku gak mau jadi cewek." itulah masa depanku. Sebelumnya namaku Agus, ketika SD aku dibuat mainan sma mamaku, aku didandani seperti anak cewek, dipakein rok dsb. ketika smp aku tau apa yang dilakukan mamaku adalah buruk, jadi aku sering marah-m...