Hari pertama di rumah rizal, uuh canggung sekali uyyy, rumah ini lebih besar dari punyaku, maklum emang pak bowo orang kaya, disini juga ada ART satu.
"Tin, sekarang ini juga rumahmu, jadi jangan tegang gitu ya." Ucap mama mertua.
"Iya tante." Seketika aku mendapat pelototan dari bu andin.
"Eh ma, maaf, lupa, hehe."
"Kamu ya, sejak kamu kecil itu kamu sudah kuanggap anak sendiri lho, mungkin kamu lupa tapi kamu sering main sama rizal lho." Lanjutnya.
"Eh, iya po ma, kok aku nggak ingat."
"Iya, waktu itu kan kamu belum bisa bicara, tapi waktu itu kami pikir kamu laki-laki lho."
"Hehe kata orang mah aku tomboi ma, lagian kan itu sudah lama, mungkin mama lupa kali." Ucapku dengan keringat dingin.
'Kenapa mereka tau si dulu aku pernah jadi laki-laki.'
"Iya sih, mulai sekarang kamu harus pakai jilbab ya, biar gak terlihat tomboi lagi."
'Waduh, kalau kutolak kan malu-maluin ya.'
"I iya ma, nanti gustin pakai."
"Bagus."
Waktu sudah sore, kami makan bersama kemudian melakukan banyak hal, seperti sholat sama menata pakaianku di lemarinya rizal.
"Zal, kamu batu istrimu ya."
"Iya ma."
Rizal mengangkat tas bawaanku, dia membawanya ke kamar tempat kami akan tinggal.
"Beneran ma, masa aku harus sekamar sama rizal." Ucapku.
"Iya lah, suami istri tidak boleh terpisah, kaya lagi bertengkar saja."
'Aku berfikir cara untuk menolak.'
"Ee itu, tapi ma, kita kan masih sekolah, kalau aku hamil gimana."
"Hahaha, kok kamu berfikirnya sampai sana, tenang saja, rizal anaknya baik kok, dan juga kan kalian bisa pakai pengaman kalau mau melakukanya."
Mendengar ucapan mama membuatku memikirkannya, membayangkan melakukan itu dengan rizal, membuatku blushing.
"A aku ke kamar dulu."
"Iya sana, tidur ya besok kalian sekolah, hihi."
Sangat membuatku malu, entah kenapa aku merasa sedang digoda oleh mama mertua.
Sampainya aku di kamar, ternyata rizal sudah selesai memasukkan pakaianku di lemarinya, tas yang kubawa sudah kosong.
"Lho, sudah siap?"
"Iya."
"Pakaian dalamku juga."
"Iya."
"Kok santai gitu sih."
"Emang kenapa, sekarang kan kamu istriku." Ucap rizal dengan senyumnya.
"Dih, sana aku mau tidur."
Aku berbaring di kasur yang tidak terlalu besar itu, kutarik selimut, tanpa aba-aba rizal berbaring di sampingku.
"Hey, lu tidur di shofa."
"Lah, ini kan dulunya kamarku, sekarang kamar kita, aku bilangin mama lho kalau kamu menolak."
Ini anak bisa-bisanya mau ngancam, tau banget kalo aku takut sama mama mertua, bu andin itu sudah menganggapku anak sejak dulu, pasti dia tidak akan segan kalau mau memarahiku.
"Iya iya ah, tapi jangan macem-macem."
"Macem-macem yang gimana, aku gak tau."
Lah ni anak malah nantang, daripada aku ladeni ni anak lebih baik aku tidur.
"Maksudmu gini." Tiba-tiba rizal sudah ada di atasku.
"Apa yang lu lakuin, minggir, jangan macem-macem." Aku mencoba menyingkirkan badanya, tapi dia berat cuy, susah dorongnya.
"Kamu tidak bisa melawan, sayang."
Tiba-tiba aku merinding, aku terus mencoba mendorongnya tapi dia berat, apa perempuan memang selemah itu dihadapan laki-laki.
"Minggir, lu jangan macem-macem, kita ini masih sekolah." Aku takut jika sampai aku dimainkan olehnya malam ini juga, tanganku aja sampai gemetar.
"Oke, tapi kamu bilangnya yang benar dong, aku kan suamimu."
Dih, ni anak ngelunjak, emang dia bisa apa sebagai suami.
"Tolong kamu minggir."
"Kurang bagus, kalau masih jelek nanti aku macem-macem nih."
"I iya jangan, mas, minggir ya, aku kan mau tidur, besok kita sekolah."
"Baik sayang, cup." Ucapnya sambil mencium keningku.
"Hey!"
"Apa? Kamu mau yang lebih?"
"Nggak nggak, aku mau tidur."
"Mmm, tidurlah, mimpiin aku ya."
"Dih."
"Tungkling." Suara hp terdengar.
"Hpmu bunyi ya."
"Nggak, sana tidur saja."
'Jangan-jangan sari chat aku, sudah berapa hari aku kan gak kasih kabar karena harus persiapan pernikahan, besok lah aku lihat.'
.
.
.
Bersambung...
Kasih vote ya kak..masa banyak yang baca tapi yang vote dikit, nanti aku ngambek ni. Haha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Agus tapi Agustina
Romance"Ma, aku gak mau jadi cewek." itulah masa depanku. Sebelumnya namaku Agus, ketika SD aku dibuat mainan sma mamaku, aku didandani seperti anak cewek, dipakein rok dsb. ketika smp aku tau apa yang dilakukan mamaku adalah buruk, jadi aku sering marah-m...