Chap 31. Perih

965 31 11
                                    

aram berbunyi berulang kali, gedoran pintu juga terdengar, dua orang yang sedang berbaring itu mulai membuka mata karena kebisingan.

"Gustin! Rizal! bangun!, lihat jam!." Teriak orang diluar."

"Iya." Jawabku yang membuat orang diluar berhenti gedor pintu.

Aku mulai mengumpulkan kesadaran, kemudian melihat sekitarku, aku terkejut melihat rizal yang tidak memakai pakaian, kemudian aku melihat tubuhku yang juga sama saja.

"Duh gawat."

Aku langsung bangun untuk mencari pakaian, namun ketika aku turun dari ranjang...

"Aduh."

"Brug!!! "

Aku merasa kesakitan terutama di bagian bawah sana, membuatku sulit untuk berjalan.

Suaraku yang terjatuh membuat rizal bangun karena panik.

"Kamu kenapa? " Tanya rizal.

"Sakit."

Rizal melihatku yang duduk dilantai tanpa pakaian pun meneguk ludah, seketika aku menutup dadaku dengan tangan.

"Jangan lagi oy, sudah pagi ini." Ucapku sambil menatap rizal.

"Masih sakit ya? " Tanya rizal.

"Iya lah, gara-gara kamu sih kasar banget."

"Kan kamu sendiri yang minta."

Aku tersipu mengingat kejadian semalam.

.

.

Tadi malam pukul 22:00.
.
.
.
Lanjut baca di karya*karsa yagesya.. Klik link di komentar...

Bukan Agus tapi AgustinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang