Setelah pertemuan di kafe, kami bertiga jalan-jalan dulu ke mall, aku tidak tau sejak kapan aku punya hobi baru, entah itu sejak jadi perempuan atau sejak jadi istrinya orang kaya, tapi yang jelas aku mulai menyukai belanja.
"Ay, belanjain aku ya." Ucap sari dengan memelas padaku.
"Eee, tapi kan aku uangnya minta sama mas rizal."
"Emang dulu kamu pakai uang kerja sendiri waktu belanjain aku."
"Nggak si, dulu minta sama papa."
"Tuh kan sama saja minta."
"Iya deh, uang jatahku kita bagi dua."
"Asiiik."
Akhirnya aku bersama sari keliling mall bersama, memilih barang-barang yang sekiranya kami sukai, tentu karena kami sesama cewek sekarang jadi terasa lebih asik waktu belanja, untung saja rizal ngasih aku uang lumayan banyak.
"Haah jadi gini ya rasanya menafkahi anak tapi uangnya buat pacaran." Rizal menghela nafas kasar sambil mengikuti kami di belakang.
Tidak seperti anak seumurannya, rizal sudah melewati banyak api dan air sehingga sifatnya lebih dewasa dari kami, kalau kami mah katanya masih ABG labil bau kencur, maklum baru umur 16 tahun.
"Ngomong apa tadi mas? "
"Nggak ada."
Setelah selesai belanja, sari ternyata sudah disuruh pulang sama mamanya, jadi kini tinggal kami berdua untuk menikmati waktu.
Rizal mengajaku ke taman hiburan yang lumayan besar, katanya si daripada bosan, tapi aku yakin kalau rizal yang sudah bucin samaku itu cuma pengen mesra-mesraan aja, maklum kami belum banyak membuat kenangan bersama, dan aku mah ngikut aja, soalnya aku memang suka main di taman hiburan, cuma jarang ada kesempatan.
"Aaaa!!." Teriak kami ketika naik role play.
"Kamu takut ya sama ketinggian? " Tanya rizal setelah turun dari role coaster.
"Nggak kok."
"Kalau pergi ke rumah hantu?"
"Eh itu... e... jangan dah, aku gak suka. " Sebenarnya aku takut sama hantu, tapi gengsi lah masa sama hantu buatan aja takut.
"Gak suka apa takut? " Rizal mulai mencibir.
"Males aku, dah bosen."
"Mmm, takut yaa, kalau takut bilang aja." Rizal mulai menjengkelkan, dengan terpaksa aku ikut aja.
"Yaudah ayo kesana, siapa takut."
Kami pun masuk rumah hantu, disiang yang terang begini kupikir tidak akan menakutkan, tapi tak kusangka ternyata di dalam gelap coy, aku gak bisa lihat apa-apa, cuma dikasih senter kecil buat bantu kami menemukan jalan.
"Aaa! " Aku terkejut karena melihat benda putih bergerak.
"Katanya gak takut."
"I i ini, ke kecoak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Agus tapi Agustina
Romance"Ma, aku gak mau jadi cewek." itulah masa depanku. Sebelumnya namaku Agus, ketika SD aku dibuat mainan sma mamaku, aku didandani seperti anak cewek, dipakein rok dsb. ketika smp aku tau apa yang dilakukan mamaku adalah buruk, jadi aku sering marah-m...