Di jalan pulang, Andin dan Farhan banyak berbincang soal Aldebaran.
"Mba.."
"Iya?"
"Lo tau gak kenapa Al tiba-tiba demam? Gue agak bingung aja, soalnya dia hampir gak pernah sakit."
"..."
"Ini semua salah aku han."
"Ha? Kok jadi mba Andin?"
"Apa bener ya dugaan gue mereka abis berantem? Tapi tadi baik-baik aja malah i lop u, i lop u-an." batinnya.
"Tadi siang aku cerita sama mas Al, kalo mama aku gak setuju sama hubungan kita."
"Alesannya?"
"Mama udah tau kalo mas Al itu pernah dipenjara.""Hah kok bisa?"
"Temen mama itu ada yang jadi istri polisi, kebetulan suaminya yang nanganin kasus mas Al dulu."
"Aku juga bingung sih awalnya, tapi ya ternyata mama gak sengaja cerita, terus temennya itu bilang kalo dia tau mas Al."
Andin menjelaskan semuanya pada Farhan dengan sangat hati-hati agar tidak menyinggung perasaannya.
"Maafin gue ya mba, semua salah gue."
Mendengar kalimat itu, Andin langsung menoleh ke kanan. Melihat Farhan yang nampak sedang merasa sangat bersalah.
"Al jadi punya cerita buruk dalam hidupnya itu karena gue. Al gak salah mba.."
"Iya aku tau han, mas Al juga udah cerita semuanya."
"Mungkin mba Andin juga udah tau, kalo Al itu sayang banget sama keluarganya."
"Dia akan lakuin apapun untuk lindungin orang yang dia sayang, dia selalu ngutamain orang lain dibanding dirinya sendiri, sampai sampai dia rela masuk penjara demi gue."
"Al itu tampangnya doang cuek, padahal aslinya dia perhatian banget, apalagi sama keluarganya."
"Setelah oma meninggal dulu, semua urusan kantor itu Al yang urus. Dia juga sempet ditipu sama rekan kerjanya sampai perusahaan nyaris bangkrut."
"Terpaksa dua mobil peninggalan oma harus dijual. Tapi ada satu yang Al pertahanin."
"Apa?"
"Motor gue mba, hadiah ulang tahun dari oma."
"Al tau gue sayang banget sama motor itu, makanya dia kekeh gak mau jual, karena gak mau gue sedih."
"Walaupun waktu itu gue sama Al jarang ketemu, tapi dia selalu tau apa yang gue suka."
"Mas Al emang orang baik han, dia sangat baik. Cuma buat orang yang belum kenal dia, pasti akan mikir hal yang lain."
Farhan menghela napasnha sejenak.
"Mba, gue mau bantu kalian."
"Bantu apa?""Gue akan coba yakinin mama lo, kalo Al gak salah dan semua ini cuma salah paham aja."
"Kamu serius?"
"Iya mba, tapi gue minta sama lo untuk jangan bilang masalah ini ke Al."
Andin terdiam sejenak, sebab sebenarnya ia cukup ragu dengan cara itu. Tapi, apa salahnya dicoba? Mungkin saja, Farhan bisa membantu meluluhkan hati mamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka dan Rumahnya -Aldebaran & Andin-
General Fiction"Hadirnya kamu buat aku sadar, kalau luka itu bisa pulih ketika menemukan 'rumah' yang tepat." - Andini Zafira Pratama *** Aldebaran Rahardja, seorang pria bertubuh tinggi yang namanya tidak asing, terlebih bagi kalangan pengusaha kelas atas. Berbed...