29. Prenatal Yoga

826 139 8
                                    

Kini usia kandungan Andin telah memasuki trimester kedua. Kesehariannya diwarnai dengan perawatan diri, membaca buku tentang parenting, dan sesekali melakukan prenatal yoga.

Aldebaran selalu ada di sisinya, memastikan bahwa semua kebutuhan Andin terpenuhi dengan baik dan ia tidak melakukan aktivitas yang terlalu berat.

Akhir pekan adalah sesuatu yang sangat dinanti-nanti oleh Andin setiap minggunya, karena ini adalah kesempatan baginya menghabiskan waktu lebih banyak bersama Aldebaran.

Setelah sarapan, rupanya Aldebaran memiliki kejutan untuk Andin. Dengan senyum penuh arti, Aldebaran pun mengungkapkan rencananya sejak semalam.

"Ndin, hari ini pergi yuk.."
"Kemana?"
"Jalan-jalan aja, nonton bioskop gimana?"

"Serius masss? Udah lama aku banget nggak ke bioskop, biasanya cuma netflixan aja di rumah."
"Iya, biar kamu nggak bosan di rumah terus. Yuk, siap-siap sekarang."

Dalam perjalanan menuju bioskop, Andin tak henti-hentinya tersenyum dan mengobrol tentang film yang akan mereka tonton.

"Aku baru aja baca review film ini kemarin mas, eh tiba-tiba kamu ngajakin hari ini.."

"Oiyaa? Terus apa kata orang, bagus gak?"
"Katanya seru sih mas, recommended, tapi ya kita liat aja nanti."

"Semoga kamu suka ya. Lagian, nonton sama kamu itu selalu menyenangkan, apapun filmnya.." jawab Aldebaran dengan senyum.

"Masa iyaaa?" goda Andin.
"Iya.."

"Aku jadi inget waktu kita pertama kali nonton bareng. Kamu inget nggak mas? Waktu itu filmnya nggak terlalu bagus, jadi kita ketiduran di bioskop." ucapnya sambil tertawa kecil karena mengenang masa lalu mereka.

"Iya inget banget, gak akan pernah lupa deh kayaknya. Baru first movie date malah sama-sama ketiduran, untung gak ngorok kamu, hahaha.."
"Enak ajaa, kamu kali mas yang ngorok kalau tidur."

...

Sesampainya di bioskop, mereka membeli beberapa cemilan serta minuman untuk menemani sepanjang menonton film.

Aldebaran sengaja memesan tiket secara online agar mereka tidak perlu mengantri. Ia memilih kursi favoritnya sejak dulu yaitu A7 - A8, yang selalu menjadi tempat duduk pilihan sejak masa pacaran dulu.

Aldebaran menggenggam tangan Andin saat mereka berjalan menuju kursi, memastikan langkah Andin tetap pelan dan hati-hati.

"Nostalgia banget rasanya duduk di sini lagi." kata Andin.

Aldebaran tersenyum dan merapikan selimut kecil yang sengaja dibawanya untuk Andin.

"Seneng?"
"Banget masss, makasih ya surprisenya."

"Sama-sama, yang penting kamu harus nyaman dan nggak terlalu capek ya."

Andin sedikit tertawa melihat betapa protektifnya sang suami.

"Mas, kamu nggak perlu terlalu khawatir. Aku baik-baik aja kok.."
"Iya, saya tahu. Tapi tetap aja saya pengen yang terbaik buat kamu dan bayi kita."

Tak lama setelah itu, film pun dimulai. Mereka menikmati setiap adegannya dengan penuh kebahagiaan, sambil sesekali berbagi pandangan dan tertawa bersama. Di momen-momen seperti ini, Andin merasa sangat beruntung memiliki Aldebaran yang selalu memperhatikannya dengan penuh kasih sayang.

Setelah film selesai, mereka keluar dari bioskop sambil berbincang tentang film yang baru saja mereka tonton.

"Aku suka endingnya deh mas, plotwist banget." kata Andin dengan penuh semangat.

Luka dan Rumahnya -Aldebaran & Andin-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang