"Jadi, gadis itu adalah anak sahabat Dhanurendra dari Italia?"
Tio mengulang informasi yang baru saja di sampaikan oleh seseorang suruhannya."Gadis itu adalah adik dari kepala keluarga yang menaungi klan Marvori."
Ungkap informan suruhan Tio lagi."Mafia?"
Seru Tio, ia sangat - sangat terkejut ketika mengetahui fakta bahwa gadis yang di maksud oleh putrinya itu bukanlah seorang gadis sembarangan."Anda benar, Pak."
Jawab informan itu, lantas ia segera pergi meninggalkan ruang kerja Tio saat ini.Tio terdiam, termangu sembari menatap foto Rhea yang sempat di ambil oleh informan kepercayaannya. Ia seolah tak percaya jika Dhanurendra memiliki seorang kerabat dari klan Mafia tersohor dari Sicilia. Pemilik pabrik dan gudang persenjataan terbesar serta perusahaan Berlian terkenal di dunia. Kali ini lawan nya bukan dari kalangan orang biasa. Melainkan seorang yang cukup berbahaya untuk keselamatan hidup dan karirnya.
Tio segera menemui Alesha putrinya yang sejak tadi menunggu informasi darinya. Tio menuju kamar putrinya dan mendapati gadis itu tengah mondar - mandir gelisah sembari menggigiti kuku tangannya."Sebaiknya jangan berurusan dengan gadis itu, Al."
Ucap Tio memberi peringatan pada putrinya."Memang nya gadis manja itu siapa, Pa? Bukankah Papa ingin menjadikan Mas Gama itu sebagai menantu? Lalu kenapa sekarang Papa meminta untuk jangan berurusan dengan dia?"
Cecar Alesha begitu kesal, bagaimana bisa Ayahnya yang seorang Jenderal harus menyerah begitu saja tanpa alasan yang di jelaskan padanya."Sudahlah tidak perlu di bahas lagi, dan kalaupun gadis itu menjalin hubungan dengan Letkol Gama maka ikhlaskan."
Nasehat Tio lagi, tapi Alesha tetap bersikeras untuk mendapatkan Gama dan mengambilnya dari tangan gadis yang sejak kemarin selalu mengganggu pikirannya.
"Terserah jika kamu tidak mau menurut apa kata, Papa. Tapi jika sesuatu terjadi, maka itu bukan kesalahan Papa."
Tio menghela nafasnya pasrah sebelum keluar dari kamar putrinya. Menasehati Alesha hanyalah membuang - buang waktu saja. Sebab semua nya hanyalah sesuatu yang sia - sia karena Alesha tetap pada pendiriannya untuk tetap ingin bersama dengan Gamaliel.Alesha semakin frustasi, bagaimana bisa Ayahnya yang seorang Jenderal takut untuk sekedar memberi peringatan pada gadis seperti dia. Bahkan untuk melenyapkan seseorang saja tentu adalah perkara yang mudah mengingat begitu banyak koneksi yang Tio miliki, dan tentu saja ia akan tetap terbebas dari hukum.
"Siapa gadis itu? Kenapa Papa tidak mau memberitahu ku yang sesungguhnya?"
Alesha berteriak di dalam kamarnya penuh emosi sembari mengobrak - abrik beberapa barang yang berjejer di meja riasnya...
"Wah, siapa yang datang ini?"
Seru seorang dokter muda ketika Gama dan Rhea memasuki ruangan serba putih dengan aroma khas rumah sakit. Dokter tersebut nampak begitu sumringah ketika sahabatnya yang sangatlah sibuk ini akhirnya bisa datang untuk menemuinya."Apa kabar, Bay?"
Sapa Gama lantas menjabat tangan seorang dokter orthopedi yang tak lain adalah sahabatnya sendiri."Lama tidak bertemu, Gam. Siapa dia? Kau berhutang penjelasan padaku."
Dokter tersebut memicingkan matanya seolah - olah tengah menginterogasi seorang terdakwa tindak kejahatan."Perkenalkan ini Rhea. Dia pacarku. Dan Sayang, kenalkan ini Bayu. Dokter orthopedi yang sudah cukup lama menjadi sahabatku."
Ungkap Gama sembari menyodorkan tangannya untuk bersalaman kembali dengan Dokter tersebut. Sedangkan Rhea yang melihat tingkah Gama hanya bisa tersenyum menahan tawanya."Memang boleh begitu? Kenalannya sama Rhea, tapi yang salaman harus kamu lagi?"
Sindir Dokter Bayu sebab tingkah posesif Gama terhadap Rhea."Ah sudahlah, kau ini terlalu banyak bicara. Sekarang lebih baik kau periksa luka cidera pacarku. Apakah sudah membaik atau belum?"
Titah Gama begitu tidak sabaran, sedangkan Bayu hanya mendengus sembari mempersilahkan Rhea untuk berbaring di atas ranjang pemeriksaan.
Sewaktu membuka perban yang menutup luka di bahu Rhea, Bayu cukup terkejut. Sebab Bayu pikir jika kekasih Gama ini cidera akibat jatuh atau terbentur sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not As Beautiful As Love Should Be
Romancesebenarnya sederhana, namun dari kata sederhana itulah sesuatu yang terlihat sederhana tidaklah sesederhana itu. ini bukan tentang kisah yang menye - menye ~inspired by major teddy and the ganks~ Noted : Ini semua hanyalah kisah khayalan untuk memen...