Ch. 36 - Kisah di Rooftop Sekolah

22 1 0
                                    

Why would you ever kiss me
I'm not even half as pretty
You gave her sweeter
It's just polyester
But you like her better
I wish i were heather

Heather-Conan Gray



•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah bel istirahat berlalu sepuluh menit yang lalu dan Ezra diperintahkan wali kelasnya untuk datang ke ruang guru, Ezra tak mendapati keberadaan dua temannya yang selalu mengikutinya. Siapa lagi jika bukan duo F-Farel dan Fanny. Padahal niatnya ingin mengajak ke kantin bersama. Tetapi dengan serempak mereka menghilang. Ezra yang tidak ingin terbawa pusing lantas menuju kelas Meta untuk menawarinya ke kantin bersama.

Semenjak pulang dari berlibur di pantai, hubungan Ezra dan Meta menjadi semakin dekat. Tak jarang, Ezra selalu mengantar pulang Meta sampai rumah. Pun, Meta yang kini mulai terbuka dengan kehadiran lelaki datar di kehidupannya itu.

"Jadi lo nggak ada niatan untuk masuk akademi lagi?" tanya Ezra di sela perjalanan mereka menuju kantin.

Meta tampak menimbang perkatannya, lalu mengangkat bahunya tak acuh. "Ya ... untuk saat ini belum kepikiran, sih."

"Akademi lain, Ta, bukan akademi Linnet," ujar Ezra.

"Tau, Kak! Cuma ... gue masih agak trauma, sih, jadi trust issue," kata Meta.

Di saat pembicaraan mereka semakin tenggelam oleh suasana, netra Meta melihat ke arah rooftop sekolahnya. Di sana terlihat ada dua murid yang tampak seperti sedang beradu argumen. Lantas Meta menyipitkan matanya dan barulah ia mengetahui dua orang yang ada di rooftop tersebut.

"Kak, itu di rooftop Kak Farel sama Kak Fanny, bukan, sih?" tunjuk Meta ke arah rooftop.

Ezra mengikuti arah telunjuk Meta dengan menyipitkan matanya. Ezra melihat kedua temannya yang ia cari-cari kini berduaan di atas rooftop.

"Ayo, kita susulin mereka," kata Ezra, kemudian menarik tangan Meta untuk ikut bersamanya.

Meta hanya menuruti dan mengikuti Ezra sembari memperhatikan genggaman Ezra yang kuat. Sampai kemudian langkah mereka terhenti tepat di hadapan Farel dan Fanny yang saat itu sedang berbincang berat.

"Sori, kita ganggu, ya?" tanya Meta hati-hati.

Fanny menatap Ezra dan Meta, kemudian tatapannya terpaku pada genggaman Ezra pada tangan Meta yang begitu kuat, lantas memalingkan wajahnya dengan kesal.

"Fan, mending lo jujur sama mereka. Percuma lo tutupin kayak gini," kata Farel yang membuat Ezra dan Meta sontak mengerutkan keningnya bingung.

"Jujur apa? Maksud lo apa, Rel?" tanya Ezra yang kebingungan.

Kanvas RusakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang