bab 5 : INTROVERT GIRL? YEAH IS ME (revisi)

85 6 0
                                    

Seminggu telah berlalu, ujian sekolah pun sudah tiba. Para murid menjadi semakin tegang, namun banyak siswa yang masih bisa bercanda ria. Termasuk Yasha dkk.

"Sha, gue takut...., kalau nilai gue nanti jelek gimana? " bisik Laura tepat di belakang Yasha, Yasha hanya diam tidak menanggapi. Hal tersebut mampu membuat Laura mendengus sebal, padahal seminggu ini mereka tidak bertemu lho.

"Laura takut? Tenang ada gue disini, lo bisa nyontek ke gue." Abbyan berceletuk sambil membusungkan dada sombong, apalagi dengan wajah yang mendukung pun membuat Laura semakin mendengus dengan keras tanda dia kesal.

"Idihh, amit dah. Mending gue pake insting gue dah daripada nyontek lo, bisa-bisa nilai gue ancur ntar!" seru Laura dengan raut wajah kesal yang ketara sekali.

Yasha hanya memperhatikan mereka, tidak berniat nimbrung. Dia juga tidak pandai mencari topik, lebih baik jadi pengamat. Sesekali Yasha tersenyum melihat pertengkaran kecil tersebut.

"Lau, tega banget sama gue. Hati Abang potek nih, kretekk kretek gitu," Abbyan berujar sambil mendramatisir kan keadaan, sesekali para murid melirik tidak minat ke arah mereka. Hal ini sudah biasa di mata mereka, hingga para murid kelas XII sudah hafal. Namun itu semua tidak membuat Abbyan malu, melainkan Laura lah yang malu bukan kepalang.

"Can you stop calling me Laura?" tandas Laura dengan nada yang di buat-buat, akhir nya diri nya pun ikut hanyut dalam candaan yang di buat oleh Abbyan.

"Terus mau panggil apa, honey?" tanya Abbyan dengan wajah penuh penasaran, bahkan alisnya di naik turun kan bermaksud menggoda.

"Call me princess." Laura berkata sembari mengibas kan rambut hingga mengenai wajah Abbyan, Abbyan pun merenggut kesal.

Dengan wajah di buat semenyedihkan mungkin, Abbyan pun berniat mengadu kearah Yasha. "Asha, liat Laura. Masa gue di kibas pake rambut, wajah gue kan jadi ternoda." Abbyan mengadu dengan akting yang di buat-buat, Laura bahkan sampai mendelik sebal. Apaan sih dasar cowo tukang caper!

Melihat Yasha tidak merespon apapun Abbyan pun menyentuh tangan Yasha, dan menggoyangkan kekanan dan kekiri. Laura semakin kesal, bahkan dia juga sudah melotot garang ke arah Abbyan.

"Diam deh, tuh udah masuk." Yasha akhirnya membuka suara setelah berdiam cukup lama, Laura dan Abbyan pun melototkan mata mereka sempurna. Cepat sekali! Padahal mereka tidak mendengar bel yang berbunyi nyaring.

Yasha yang melihat raut wajah mereka berasa sedikit terhibur, "udah dari tadi, sejak kalian debat. Udah kaya mau pilihan presiden aja," imbuh Yasha di selingi kekehan ringan milik nya. Rasa nya senang juga bisa menjahili mereka, seperti dulu.

"Kalau gue jadi presiden, nanti lo jadi ibu negara nya, ya?" beber Abbyan dengan menatap genit ke arah Yasha, hal tersebut membuat Yasha dan Laura bergidik. Bukan nya apa, wajah nya tuh sudah mirip om-om cabul menurut mereka.

"Kalau presiden nya lo, udah pasti negara ga bakalan maju sih. Iya ga, Sha? Mending sama gue aja, iyakan bub?" celetuk Laura sambil menyenggol Yasha, Yasha pun mengangguk setuju.

"W-What? Kalian--LESBI?" pekik Abbyan,

Secara refleks Yasha pun memukul kepala belakang Abbyan, hal tersebut mengundang tawa milik Laura. "Goblok! Yang bener aja, joks doang anjir." Laura memaki sambil tertawa terbahak-bahak.

Abbyan menyipit kan mata nya, tatapan nya tertuju kearah Yasha yang santai. "Tapi, liat Asha. Muka nya b aja tuh, jangan-jangan kalian beneran lesbi ya? Tuh si Asha pasti lagi deg deg an tuh, " tuduh Abbyan ke arah Yasha, wajah Yasha sudah memerah menahan tawa yang akan menyembur keluar melihat reaksi dari Abbyan.

"Jantung gue berdebar karena duit, bukan karena perasaan. Kalau gue ga berdebar tanda nya gue mati," seloroh Yasha dengan wajah datar, untung image nya masih bisa di tahan.

INTROVERT GIRL? YEAH IT'S ME (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang