bab 40 : INTROVET GIRL? YEAH IS ME (revisi)

66 10 2
                                    

END!

YEAYYY SELESAI JUGA CERITA NYA, KALIAN SUKA NGGA? KALIAN KOMEN AJA YA KALAU ADA YANG KURANG DAN SEBAGAINYA.

••••

Beberapa Minggu pun berlalu dengan cepat, dan Yasha juga semakin akrab dengan Ares. Ah tidak lupa juga bahwa Yasha setiap pagi akan rutin memeriksa gerbang pintu yang menuju ke hutan, disana Yasha selalu menyapa kakak nya yang berada didepan gerbang nya. Sebenarnya pernah Yasha dengan bodoh nya hendak mengelurkan kakak nya, namun untung saja dapat Ares tahan.

Pagi ini pun seperti biasa Yasha mengunjungi gerbang, dengan senyum yang terpatri dari wajah cantik nya. Kali ini Yasha pergi sendiri karena kata Ares dia ada keperluan untuk beberapa bulan lagi menyambut murid baru, yah mereka sepakat untuk terus membuka kelas nya hanya saja peraturan sekarang akan di ubah dengan benar.

"Pagi kak! lo tau ngga? Gue resmi jadi pemilik sekolah dan kelas ini, gue juga tinggal disini biar bisa lihat lo terus."  Yasha mulai mengoceh.

Seperti biasa nya juga, Yasha akan bercerita banyak hal walaupun tidak di tanggapi. Mungkin jika orang lain melihat nya, Yasha akan di bilang gila karena curhat dan bercerita dengan monster. Namun hal yang ngga semua orang tahu adalah Yasha melakukan itu semua untuk mengobati hati nya, diri nya masih terpukul akan kejadian yang menimpa kakak nya dan dirinya.

Yasha yang awal nya duduk di tanah pun segera berdiri kala melihat sesuatu, mata nya memicing tajam. Tapi fokus nya harus teralihkan kala di pendengaran nya Yasha mendengar sebuah suara yang familiar, suara yang di rindukan oleh Yasha selama ini.

"Asha gue kangen!"

"Bubub, gue udah sembuh!"

Sebuah teriakan yang saling bersahutan, membuat Yasha jadi tersenyum miris. Segitu kangen sampai Yasha merasa diri nya berhalusinasi mendengar suara kedua teman baik nya, namun Yasha tetap tidak berbalik diri nya malah menatap kakak didepan nya.

"Kak lo denger juga ga sih? efek terlalu kangen nih sampe gue halusinasi kayak gini, gak mungkin kan mereka beneran kesini?" monolog Yasha dengan wajah sendu nya.

"Asha lo budek ya?!"

"Baru tau lo Asha budek?"

"Ini mah udah kelewatan anjir budek nya!"

Sebuah teriakan yang kembali terlontar membuat Yasha menjadi kesal sendiri, ini mah jika dia berhalusinasi mengapa malah bikin kesal ya?  Bahkan teriakan menjelekkan diri nya semakin menjadi, perempatan siku-siku di dahi nya pun terlihat jika diri nya sudah mulai kesal.

Yasha berbalik dan mendapat kedua orang yang Yasha kenal tengah berlarian menuju arah nya, bahkan ada Ares di belakang mereka. Yasha mengerjabkan mata nya, seperti nya Yasha emang perlu memeriksa kesehatan mata milik nya.

"Lo ga kangen kita?" pertanyaan tersebut terlontar dari mulut Laura.

Namun melihat Yasha yang masih terdiam membuat Laura dan Abbyan saling menatap, masa iya Yasha kerasukan?

"Gila ya, gue udah berjuang buat hidup eh pas gue balik ga di sambut." Abbyan menyindir dengan wajah julid nya.

"Kalian haluan gue kan? Kok perkataan nya dari tadi gue denger nyelekit banget ya?" celetukan Yasha berhasil membuat kedua nya memutarkan bola mata malas.

Sudah sejelas ini malah di bilang haluan? Yang benar saja! Yasha memang terkadang membuat orang kesal saja ya, bahkan di saat seperti ini pun masih saja bikin orang lain kesal atas pertanyaan nya.

"Bego, gue asli ya. Mana bisa haluan lo bentuk karakter se cakep gue?" tutur Abbyan sembari memukul pelan kepala Yasha.

Yasha mengaduh, jadi ini beneran ya? Bukan haluan Yasha, kenapa rasa nya seperti tidak mungkin bagi Yasha.

"Kalian kok balik sih? Harus nya kan ngga!" seloroh Yasha yang kembali mendapatkan pukulan ringan dari Laura.

"Lo ga seneng kita balik?" tanya Laura.

"Gue seneng lah, yakali engga? Rugi dong." Yasha menjawab dengan semangat, bagaimana pun Yasha sangat rindu dengan kedua teman nya.

Ares datang dengan dua box ditangan nya, "udah ini gue bawa kue keju kesukaan lo." Laura berkata sembari mengambil kue milik nya di tangan Ares.

"Bubub gue ga suka keju, dia suka nya coklat." Abbyan berujar dengan wajah bangga.

"Gue kenal lama ya sama Asha, dan dari dulu Asha itu suka keju!" sangkal Laura tidak terima.

Yasha menatap tidak enak kepada Laura, mungkin yang Laura maksud adalah kakak nya.

"Ekhem, mungkin dia yang lo maksud suka keju. Bener Abby, gue suka nya coklat." Yasha mengungkapkan hal yang membuat Laura menatap kearah belakang Yasha.

Dengan wajah berubah sendu, Laura pun menurun kan box kuenya. Benar dia tidak kenal Yasha yang sekarang, Laura hanya kenal Yasha yang dulu. Dia lupa akan itu, jadi Laura merasa menyesal.

"Gue lupa~" lirih Laura.

Yasha pun menjadi tidak enak, harus nya sekarang menjadi hari bahagia bukan sedih seperti ini. " Hm gini aja, lupakan soal Yasha dan simpan di hati masing-masing. Sekarang masa nya Vara, hanya Vara." Ares mencoba menengahi mereka.

Mereka bertiga pun mengangguk setuju, tidak ada Yasha sekarang hanya ada Vara. Calon direktur muda pemilik Smansa Pandawa nanti nya, teman mereka semua.

"Gas balik? pegel juga nih kaki gue kelamaan berdiri!" tandas Abbyan yang merusak suasana haru yang sedang terjadi.

"Ngerusak suasana haru lo, emang harus nya ga ikut sih!" ucap Laura.

Dengan sebal Laura menginjak keras kaki Abbyan, bahkan tak segan untuk memberikan tatapan sinis nya. Yasha dan Ares pun terkekeh, namun hanya mereka berdua yang kembali? Apa Jayden tidak kembali ya? Bodo amat lah, Yasha tidak peduli juga.

"Ayok, Var. Kita makan kue coklat nya, ini kesukaan lo tau." Abbyan menuturkan.

"Ayok! udah lama bet gue ga makan kue coklat, lo bawa banyak kan?" tandas Yasha.

"Aman!" seru Abbyan.

Dengan santai nya Abbyan merangkul Yasha dan mengajak nya pergi, bahkan Laura dan Ares pun tertinggal hingga Laura memekik kesal. Akhir nya Laura dan Ares pun menyusul dengan menggerutu kesal, Yasha menoleh sebentar kebelakang dan sedikit melambai dengan senyum kecil nya.

Didalam sana ternyata sudah ada para master yang menyiapkan segala makanan di meja, mereka makan bersama dengan canda tawa yang dilayang kan oleh mereka. Yasha menatap mereka dengan wajah penuh kebahagiaan milik nya, akhir nya ending bahagia dia dapat setelah harus berjuang mati-matian.

Benar kehidupan itu gaada yang yang instan, semua harus perlu usaha agar dapat apa yang kita inginkan. Bahkan terkadang usaha tidak melulu tidak mengecewakan, namun juga terkadang akan berbeda hasil dengan apa yang kita usahakan alias kecewa. Dan Yasha sudah merasakan semua nya, kecewa, dan segala kepahitan sudah ia rasakan sejak kecil.






★★★

haii menurut kalian gimana cerita aku, seru ngga?? kalo ada yang menurut kalian komenn yaa!! jangan lupa vote nya juga buat jejakk.

kalau cerita nya rame aku bakalan lanjutin s2 nya, nanti di s2 aku bakalan nyeritain tentang kakak nya.

INTROVERT GIRL? YEAH IT'S ME (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang