bab 43 : INTROVET GIRL? YEAH IS ME (extra bab)

14 2 0
                                    

"Vara! Yasha Keyvara Caleesta! lo dimana?!" teriak Abbyan.

Dibalik dinding, Yasha mendengar suara teriakan Abbyan namun dia ragu. Dia tau dia harus percaya namun....tidak untuk sekarang.

"Vara~ gue tau lo ada didalam, keluar Vara."

Suara di balik dinding membuat Yasha kaget tidak main, padahal tadi suaranya terdengar jauh mengapa kini semakin dekat??!!

Yasha menggenggam erat kunci yang sengaja dia bawa, bahkan langkahnya semakin memundur kala mendengar suara geraman dengan nada rendah.

"Semua monster!" gumam Yasha dengan wajah yang sudah pucat pasi, dan sialnya Agi dia terjebak di antara para monster!

"Vara, buka dong gue mau nolongin lo! lo ga sepercaya itu sama gue? terus selama ini kita apa?" tanya Abbyan dengan suara sendu bahkan sepertinya sedikit isak tangis terdengar.

Runtuh sudah pertahanan Yasha kala mendengar Abbyan menangis, benar mereka teman sejak kecil, mengapa dia tidak bisa percaya??

Yasha berjalan mendekat kearah pintu, "G-gue minta ma-af!!" ucapan Yasha harus terhenti kala mendengar suara Abbyan berteriak. "GUE BILANG BUKA ANJENG! BUKA! APA SUSAH NYA SIH?! BUKA VARA!" teriakan Abbyan menggema membuat Yasha syok.

Yasha kembali memundurkan langkahnya, untung saat dia akan membuka pintu tidak jadi. Benar yang didepan sana bukan Abbyan yang Yasha kenal melainkan Abbyan yang sudah sepenuhnya monster.

Yasha sedikit menangis sesenggukan kala mengingat semua temannya ternyata tetap menjadi monster, jadi... selama ini perjuangannya untuk apa?

"Maafin gue, Abbyan dan semua. Andai, andai aja dulu gue ga ajak kalian kesini semua nya ga bakalan kejadian, ki-kita, kita pasti masih bersama-sama." Yasha bermonolog dengan suara terbata-bata.

Karena tidak kuat berdiri dengan menangis, Yasha pun luruh di lantai dengan kepala tertunduk. Tangis Yasha semakin menjadi kala mendengar suara-suara dari sahabat nya yang semakin banyak, membuat Yasha menjadi sedih serta takut secara bersamaan.

Dia tidak mau jadi monster juga, tapi di sisi lain dia tidak tega kepada mereka.

"Gue tau lo sedih, tapi kalo lo tetep disini, Ares dan pasukan monster nya bakalan nangkep lo cepat atau lambat."

Sebuah suara mirip dengan orang yang dia kenal membuat Yasha menaikkan pandangan,

"ARES?!!" pekik Yasha membuat orang didepannya harus mundur beberapa langkah.

"Duh, gue bukan Ares si brengsek, gue Aris." Aris memperkenalkan diri.

Yasha masih tidak percaya, bahkan tangannya sudah terkepal siap memukul orang didepannya ini.

"Ga mungkin ada Ares dua, kecuali kalo mereka kembar. Dan gue tetep ga percaya sama lo!" tukas Yasha dengan wajah garang namun tersirat rasa takut.

Aris pun menghembuskan nafas berat, "bener apa kata Nasya, adek nya keras kepala!" monolog Ares.

Yasha dengar, namun dia tidak boleh lengah lagi. Dulu dia sok percaya dengan Ares hingga sejauh ini, tapi apa? semuanya kacau.

"Pergi!" lontar Yasha.

Aris masih diam tidak beranjak pergi atau pun mendekat, Yasha semakin was-was.

"Gue bi--" ucapan Yasha harus terhenti kala suara gebrakan membuatnya kaget.

Suara dari luar membuat Yasha semakin panik, bahkan pintu pun semakin bergetar seperti akan roboh.

Tak membutuhkan waktu lama, pintu pun akhirnya roboh menampakkan Ares beserta teman-temannya Yasha yang sudah tersenyum lebar.

Senyum mereka tetap merekah dengan berjalan mengitari semua ruangan bawah yang ada, namun Ares harus menahan kesal kala mereka tidak menemukan apapun!

"Sialan lo! gue pastiin, gue bakalan temuin lo dimana pun!" teriak Ares menggebu-gebu.

Disisi lain, Yasha sudah di bawa pergi entah kemana oleh Aris. Yang membuat kaget Yasha adalah, di dalam ruangan rahasia ada pintu kabur rahasia yang selama ini dia tidak pernah tau!

"Siapa lo sebenernya?" tanya Yasha, dia takut orang didepannya ternyata adalah Ares.

"Gue Aris, harus berapa kali gue jawab pertanyaan ga bermutu lo?" lontar Aris yang mulai jengah.

Mereka berjalan santai di antara lorong-lorong rahasia yang bahkan tidak Yasha tahu, Yasha takut sekeluarnya dia dari sini malah harus berhadapan dengan para monster.

Mengenyahkan pikiran anehnya, dia pun kembali bertanya dengan wajah kesal.

"Gue udah denger kalo nama lo Aris, gue cuman nanya siapa lo sebenernya? dan kenapa lo mirip Ares? juga darimana lo tau gue? lo tau kakak gue?" pertanyaan beruntun keluar begitu saja dari mulut Yasha.

Aris menghela nafas, ternyata benar kata Nasya kakak dari Yasha kalau Yasha terlalu banyak nanya.

"Biar gue jawab pertanyaan lo satu-satu, pertama gue Aris, kedua gue mirip Ares karena gue kembaran dia, ogah sebenernya ngakuin kalo gue kembar tapi ya gimana lagi? ketiga gue tau lo dari Nasya kakak kembar lo, terakhir, gue tau sebab gue pacar nya ralat calon suami nya." Aris menjawab dengan santai membuat Yasha lagi-lagi harus syok.

"Pacar kakak gue namanya Ares?" tutur Yasha tidak yakin.

"Bego, mau aja di kibulin. Nih gue kasih tau ya, Ares itu punya dendam sama Nasya dan Ares cuman kenal Nasya dengan nama Yasha. Eh? apa ya tadi? oh iya! Ares juga terobsesi sama Nasya, karena Nasya udah ga ada dia putar haluan ke lo." Aris menjelaskan dengan rinci.

Yasha lagi-lagi mengangguk paham, dia rasa banyak rahasia yang memang masih misteri. Kapan semuanya selesai?

"Terus gimana lo bisa tau gue ada disini?" tanya Yasha lagi merasa dia masih belum puas.

"Jangan kaget lagi ya, sebenernya dulu sebelum Nasya ga ada, gue di tugasin buat jagain lo padahal waktu itu kondisi Nasya lah yang butuh penjagaan. Gue udah lama tau lo, dan gue juga mata-mata in lo dari jauh, harusnya dari awal gue dateng buat nyelametin lo." Aris memaparkan semua nya.

Yasha tidak bisa tidak terkejut, bahkan mulutnya sudah menganga lebar jika tidak dia tutup.

Ternyata banyak Fakta yang bahkan tidak dia ketahui, namun saat Yasha hendak melontarkan pertanyaan kembali sudah lebih dulu di buat terdiam oleh apa yang dia lihat didepannya.

Sungguh mengapa tidak dari dulu dia tau?? jika begitu dia sudah kabur dari awal bencana ini semua terjadi, Yasha kira dia terlalu bodoh selama ini.

"Mobil?" ungkap Yasha.

" Lo ga buta berarti, kita pergi naik ini." Aris berkata dengan senyum kecil.

Lebih membuat Yasha terkejut adalah banyaknya jumlah pistol serta senapan dalam berbagai jenis yang cukup banyak, sebenernya untuk apa itu semua?

Seakan tahu apa yang menjadi pertanyaan di otak Yasha, "oh dan semua senjata api itu buat bunuh mereka nanti, tembak kepala mereka, mereka ga bakalan hidup lagi." Aris menjelaskan.





★★★★★

waduh udah lama banget ga update kayaknya, ada yang kangen ga sih kelanjutan cerita mereka????

INTROVERT GIRL? YEAH IT'S ME (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang