"ini beneran gue harus ikut? berdua doang gitu?" untuk kesekian kali nya pertanyaan tersebut terlontar dari mulut Yasha yang masih menatap beberapa senjata didepannya.
"Mau gue perjelas kek mana Sha? iya bener lo harus ikut, ga boleh nolak ini kewajiban!" cetus Ares dengan nada yang mulai kesal.
"Kenapa para master ga boleh ikut?" tanya Yasha penasaran.
"Lo mikir ga sih? Atau emang ga punya otak? Para master lagi masa penyembuhan, kalau tiba-tiba mereka jadi monster kayak mereka lo mau nanggung resiko lagi?" geram Ares dengan Yasha karena perempuan itu selalu mencari alasan agar tidak ikut.
Yasha mengulum bibir nya, benar dia juga tidak ingin memperbanyak masalah lagi. Tidak untuk sekarang, dia sedang lelah dan ingin beristirahat sejenak.
"Heii, lo liat, gue juga lagi masa penyembuhan? Kaki gue masih sakit nih, auu!" ungkap Yasha sembari sedikit memmekik dengan memegang kaki nya yang masih diperban.
Ares berbalik kearah Yasha, dnegan tangan yang di taruh di pinggang nya. Yasha pun masih setia berakting kesakitan, mungkin dengan ini Ares akan bersimpati dan membiarkan rebahan saja.
Namun yang di otak Yasha tidak akan sama dengan otak Ares bukan? Ares malah berfikir bagaimana jika dia patahkan saja sekalian, jika seperti ini Ares malah tersenyum miring yang membuat Yasha panik sendiri. Bahkan Yasha langsung berdiri dan mengambil acak senjata yang ada didepan nya, tak menghiraukan lagi rasa sakit nya Yasha rasa otak Ares sedang tidak benar saat ini jadi mari mengalah saja.
"Ayok Res! Gue udah siap nih!" lontar Yasha sembari merangkul Ares akrab.
Namun tak bisa di pungkiri bahwa dia sedikit takut dengan Ares bahkan tangan nya pun ikut bergetar, Ares tersenyum miring lalu berbalik dan mengambil senjata milik nya yang sudah di siapkan tadi. Keluar dari ruangan senjata dengan bersamaan, mereka sudah di sambut dengan para master yang menatap mereka khawatir.
"Mari biarkan kami membantu, akan bahaya jika hanya berdua." master Happy memperingati.
"Benar, biarkan kami ikut." Master Run pun ikut menimpali.
"Yasha, kamu bisa beristirahat saja, kita akan menggantikan kalian." Head master yang sedari tadi diam pun angkat bicara.
Yasha terharu dengan ucapan para master, dia bisa kan say hello kepada kasur nya? Ah para master memang pengertian, mereka sudah seperti keluarga bagi Yasha yang sudah kehilangan peran keluarga nya.
Namun saat hendak angkat bicara, Yasha sedikit melirik Ares. Ah Yasha paham sorot mata Ares yang menajam menandakan dia tidak boleh membiarkan para master ikut, sial jika begini kapan Yasha rebahan nya? Siapapun bawa Yasha pergi dari sini.
"A-ah tidak perlu master, kita berdua juga sudah cukup kok! Kalian fokus memulihkan diri, kita akan baik-baik saja." Yasha pun menolak dengan wajah paksaan nya.
Help master! Gue gamau ikut, gue takut. Ares sialan bisa-bisa nya gue harus berhadapan dengan monster lagi!
Batin Yasha menjerit, bahkan dia pun tak segan untuk mengumpati Ares. Ares lah sumber penderitaan nya saat ini, Yasha jadi heran dengan kakaknya dulu bagian mana dari Ares yang di sukai oleh sang kakak? ah mungkin dari gila nya, mereka sama-sama gila Yasha rasa.
"Baiklah Yasha, ayok pergi sebelum malam. Akan lebih bahaya kalau malam hari, kecuali lo udah siap mati sih." Ares berucap santai membuat Yasha menjerit batin.
Mengapa ada orang semenyebalkan Ares, ingatkan Yasha untuk menumbalkan Ares kepada para monster nanti. Lihat saja Yasha memilih dendam tersendiri untuk Ares, bahkan Yasha pun tak segan untuk melemparkan Ares kepada para monster nanti nya.
"Ambilah, ini akan berguna nanti nya." Ucap head master sembari menyodorkan dua walky-talky (gitu bukan sih nulis nya?) kepada Yasha dan Ares dan mereka juga memegang satu.
Mereka pun langsung pergi setelah berpamitan, begitu melihat para monter mereka langsung berlari. larian Yasha sedikit terhambat karena kaki nya, namun Yasha tetap masih bisa berlari walau tidak sekencang Ares.
Mereka terus bertarung, bahkan Ares serta Yasha juga mengalami beberapa luka di tubuh mereka. karena keadaan yang tidak memungkinkan serta para monster yang keluar semakin banyak, mereka memutuskan untuk memancing mereka masuk kedalam hutan kembali.
Mereka harus terus berlari kedalam hutan agar para monster mengikuti mereka, hingga tanpa sadar mereka berdua sudah terpisah cukup jauh. Yasha sendiri sudah lelah akibat terus berlari, bahkan diri nya sesekali harus tersungkur akibat tidak melihat jalan.
"Sial! kalau kayak gini kapan bisa keluar, gue harus mikir cara lain!" Monolog Yasha.
Saat sedang berfikir, Yasha justru melihat sebuah sosok hitam berlari melewati dirinya. Yasha fikir itu Ares jadi dia berdiri dan mengikuti dari belakang, namun sayang itu sama sekali bukan Ares. Ini gawat, seharusnya Yasha menggunakan walky-talky milik nya. Namun sangat di sayangkan saat sosok hitam itu seakan merasakan kehadiran Yasha, Yasha pun harus bersembunyi di sebuah semak sembari secara reflek menahan nafas nya.
Yasha dapat melihat sosok hitam itu berbicara pada sesuatu, Yasha memicingkan mata nya tajam. Ah itu terlihat seperti Langit? Yasha tidak yakin, hanya saja dari pakaian yang Yasha ingat Langit lah yang memakai pakaian tersebut. Namun ada yang aneh, bagian dada Langit terlihat seperti berdarah!
"Ares! lo denger gue ngga? Res, please tolongin gue, gue takut disini!" lontar Yasha apda walky-talky miliknya.
"Lo dimana Sha?" Sebuah jawaban terdengar.
"Dideket rumah tua, lo tau kan rumah yang cuma ada satu. Nah gue disitu, disemak belakang rumah." Ujar Yasha dengan tangan bergetar.
"Tunggu Sha, gue deket dari situ. Eh mereka siapa?"
"Gue gatau!" ucap Yasha.
Ares dari kejauhan menatap kedua sosok tersebut, yang Ares tahu salah satu nya adalah Langit. Adik nya sendiri, namun Langit harus nya sudah tiada waktu itu. Mungkin kah Langit di bangkitkan oleh sosok tersebut? Sosok yang sama saat masih ada Yasha.
Mengapa? Sosok tersebut selalu ada dan mengacau, bahkan di saat seperti ini pun masih mengacau. Dengan perlahan, Ares berjalan kearah Yasha berada.
"Brengsek!" pekik Yasha tertahan kala semak tempat dia bersembunyi seakan ada orang.
Mulut Yasha langsung dibekap oleh Ares, bisa-bisa nya di saat seperti ini Yasha malah hampir berteriak.
"Diem! lo ga liat mereka menuju kesini." Ares berbisik.
Ares pun melihat sekitar, dia menemukan seekor kucing dan langsung melemparkan keluar dari semak.
" Lo harus balas dendam Langit."
"Gue gamau!"
Terakhir suara tersebut yang terdengar, mereka langsung menjauh dari tempat tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTROVERT GIRL? YEAH IT'S ME (revisi)
Cerita PendekHATI-HATI NANTI BINGUNG SENDIRI‼️‼️ Kalian pernah tidak disuruh untuk jadi orang lain? rasanya bagaimana? tidak enak bukan? sama seperti Yasha yang harus di paksa oleh keluarga gilanya untuk menjadi persis seperti kakak nya yang menghilang begitu sa...