bab 39 : INTROVET GIRL? YEAH IS ME (revisi)

36 6 0
                                    

"Pokok nya gue gamau kesana lagi ya, Res!" papar Yasha dengan nafas tersengal milik nya.

"Lemah lo." Ares berkata dengan santai nya.

"Gue? Lemah? Heh, lo mikir disana gue tadi sendirian. Mereka tuh siapa sih?" lontar Yasha dengan kesal.

"Ya lo ga inget? Sosok misterius? itu orang nya. Nanya Mulu lo, perasaan dulu Yasha udah tau deh. Lo ga di kasih tau sama kakak lo?" ungkap Ares malah bertanya kembali.

Yasha berdecak kesal, "mana mungkin kakak gue kasih tau gue, dia aja ga pernah balik semenjak masuk kelas ini dulu." Yasha membeberkan.

Mereka pun memutuskan untuk membersihkan diri masing-masing, setelah nya mereka sudah di tunggu di ruang makan oleh para master. Mereka semua makan dengan lahap, apalagi Yasha. Makannya sudah seperti orang kelaparan yang tidak makan selamaa seminggu, bahkan mereka sampai geleng-geleng kepala.

Selesai makan, mereka pun berkumpul diruangan yang lebih santai.

"Jadi rencana kalian apa setelah ini?" tanya master run.

"Tidak mungkin kita menghabisi mereka, mungkin bangun tembok atau apalah itu lebih baik?" tutur Yasha mengusulkan.

"Setuju, pagar atau tembok yang di aliri oleh listrik. Jadi kemungkinan besar mereka tidak akan bisa keluar lagi." head master menimpali.

Mereka semua pun akhir nya setuju, jadi butuh banyak waktu untuk membahas semua nya. Yasha yang sudah kelelahan pun mengundurkan diri lebih dulu, diri nya sudah ingin tidur untuk saat ini.

"Waktu itu, sebelum tidur gue biasa nya cerita sama Laura dan yang lain. Sekarang mereka gimana ya kabar nya?" gumam Yasha sembari memejamkan mata nya.

Namun karena kelelahan Yasha sampai tidak menyadari ada seseorang yang memasuki kamar milik nya, ikut tidur di samping Yasha sembari memeluk Yasha dengan erat.

"Lo udah berjuang sejauh ini Asha, lo hebat. Dan gue ga bakalan lepasin lo, seperti kakak lo!" monolog Ares dengan senyum miring yang terpatri di wajah tampan nya.

Obsesi seorang Ares tidak mudah hilang secepat itu, bagi Ares mau Yasha memiliki segudang kembaran pun Ares akan tetap menyukai Yasha, dalam versi apapun itu. Tidak peduli yang asli yang mana, Yasha akan selalu bersama nya.

••••

Pagi hari nya, Yasha terbangun dengan nyaman. Kira-kira sudah berapa lama Yasha tidak tidur dengan nyenyak? entah lah, namun Yasha berasa ada yang berat di perut nya. Melirik kearah samping, Yasha pun berjengit kaget saat menemui Ares tepat di samping nya.

"Ares, Brengsek! lo....., lo ngapain disini sialan?!" berang Yasha sembari turun dari kasur dan menatap tajam Ares.

"Apalagi? Menemin pacar gue lah, salah?" pertanyaan yang terlontar kelewat santai dari Ares membuat Yasha naik pitam.

Dengan wajah kesal nya, Yasha pun menarik pergelangan kaki Ares. Agar Ares terjatuh dan segera pergi, enak saja pacar. Yasha tidak sudi harus menjalin hubungan dengan orang gila, tipe Yasha yang cukup waras oke.

"Pergi Ares!" amuk Yasha.

Karena tidak ingin berdebat, Ares pun beranjak pergi. Namun sebelum pergi, Ares menyempatkan diri untuk mengecup bibir Yasha. Yasha yang diperlakukan seperti itu pun membatu dengan wajah memerah, kekesalan nya semakin bertambah saat melihat wajah penuh kemenangan dari Ares.

"ARES!" pekik Yasha.

Sebelum Yasha berhasil memukul Ares, Ares sudah lebih dulu berlari dan menjauh membuat Yasha hanya bisa menggeram kesal.

Bahkan dalam semua kegiatan nya, Yasha terus saja menggerutu tidak ada habis nya. Sampai para master heran dengan Yasha yang pagi-pagi sudah marah-marah, namun mereka tidak ada yang bertanya biar lah itu semua berlalu nanti nya.

"Pada ngumpul disini, emang semua sudah siap?" tanya Ares yang turun dengan pakaian rapi nya, Yasha berdecak.

"Sudah, tinggal jalankan rencana saja." master happy berkata.

"Semoga semua nya lancar." master penjaga memberi doa.

Yasha dan Ares kembali melangkah pergi, kali ini Yasha dengan semangat yang menggebu akan Yasha pastikan semua nya benar-benar selesai, dia akan menjalani kehidupan damai nya.

"nah Sha, maju gih lawan mereka semua!" lontar Ares seketika membuat Yasha tersadar dari lamunan nya.

Dengan raut wajah penuh tanya, Yasha menatap Ares penuh tuntutan. "Lo keliatan semangat banget, jadi gue saranin lo maju duluan deh." Ares menjawab dengan santai nya.

Yasha langsung kesal, dia lagi-lagi di jadikan korban oleh Ares. Kenapa Yasha selalu lupa untuk mengorban kan Ares? Dan kenapa pula jadi dia yang di korban kan, jika terjadi sesuatu lihat saja Yasha akan buat perhitungan.

Sebelum pergi maju, Yasha pun menyempatkan diri untuk memberikan jadi tengah nya untuk Ares. Ares pun hanya terkekeh ringan, Yasha melangkah dengan kesal. Tidak jauh dari mereka berdua, para mosnter tengah menuju mereka. Yasha dan Ares pun putar haluan dan memilih masuk kedalam hutan itu kembali, dengan sekuat tenaga mereka membawa para monster ketengah hutan.

Pagar yang di buat para master sudah hampir jadi, tinggal Yasha dan Ares yang perlu menggiring semua nya masuk kembali dalam hutan. Sebenarnya Yasha takut kembali kedalam hutan, apalagi disana lah hal mengerikan terjadi.

"Ares anjing! Ini gue kapan berhenti lari nya?!" pekik Yasha disebelah Ares yang terus berlari.

"Bego! depan sana gerbang udah dipasang, kita harus keluar. Cepat!" sahut Ares semakin melaju kan lari nya.

Yasha menoleh kebelakang, rupaya para monster terus mengikuti mereka keluar. "Monster jelek! udah disuruh tetep dihutan, eh malah ngeyel ikut keluar." Yasha bermonolog dengan dengusan kesal nya.

Butuh waktu beberapa menit hingga mereka sampai pada gerbang yang telah jadi kembali, dengan senyum lebar nya Yasha pun langsung berlari cepat keluar gerbang. Tepat setelah gerbang ditutup para monster datang, untung saja gerbang nya sudah dikunci tinggal mengaktifkan aliran listrik saja.

"Kakak, gue kangen sama lo kak!" ungkap Yasha sembari mendekat ke gerbang.

Para master pun langsung khawatir, bagaimana pun para monster itu berbahaya walau saudara sendiri monter nya.

"Sha, kita harus pergi. Biarin kakak lo didalem sana dengan yang lain." Ares berkata sembari menarik tangan Yasha.

Dengan pandangan kosong, Yasha pun menjauh dari area tersebut. Dapat terlihat para master yang mulai mengaktifkan aliran listrik nya, dengan mata membulat terkejut Yasha pun membrontak dari tarikan Ares.

"Kakak gue kesakitan, batalin aja aliran listrik nya!" jerit Yasha histeris kala melihat Kakak nya seperti kesakitan.

Yasha terus membrontak dengan histeris namun Ares mampu menahan Yasha dan membawa nya kembali kedalam The Chosen Classroom, disana Yasha menangis dengan histeris. Bagaimana pun sosok kakak nya adalah malaikat penyelamat bagi Yasha.

INTROVERT GIRL? YEAH IT'S ME (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang