Keesokan nya, sekolah berjalan dengan normal seakan tidak pernah ada kejadian apapun, para murid pun terlihat biasa saja. Yasha dan Laura hanya memandang datar semuanya bagaimana bisa sesantai itu, tapi emang mau berharap apa si?
"Ayo, Sha. Bentar lagi kelas masuk, lo ga akan bolos lagi kan?" tanya Laura sembari menatap garang kearah Yasha, Yasha menggelengkan kepalanya. Enak saja diri nya di tuduh bolos, walaupun akhir-akhir ini sering bolos sih.
Mereka berdua pun melanjutkan langkah yang sempat terhenti, namun dari arah belakang terdengar suara berisik. "Minggir, awas-awas gue mau lewat! Asha! Tungguin gue!" teriakan melengking itu sontak membuat kedua nya berhenti tepat di depan kelas mereka, mereka pun berbalik menatap kearah sosok yang tengah berlarian di arah koridor.
Sesampainya di depan Yasha, dia lantas memegang lutut nya sambil mengatur pernafasan yang memburu. Laura hendak angkat suara, namun di dului oleh dia yang membuat Laura menjadi kesal dan sedikit menghentakkan kakinya.
"Gila! Gue kesiangan tadi, mana pake acara lari dari parkir kesini lagi. Untung belom telat, kalau telat gue bakalan nyalahin orang yang bikin gue bergadang semalam." Dia bertutur dengan nafas tersengal Yasha pun membuka suara nya setelah melihat dia telah menyelesaikan perkataannya.
"Harus nya emang lo ga bakalan telat, di hitung lo dari parkir kesini cuman butuh 11 menit, sedangkan kalau sambil lari otomatis lo lebih cepet. Jadi lo 7 menit lebih awal nyampe nya, sedangkan kita masuk pukul 7 : 30 dan lo kemungkinan datang pas pukul 7: 15 menit jadi masih banyak waktu luang nya lo ga perlu alesan." Yasha menjawab dengan panjang lebar.
"Anak pinter emang beda ya? Ada aja yang di pikirin, kalo gue sih males." Abbyan bergumam sambil menatap tidak percaya kearah Yasga, Yasha gadis pendiam bisa-bisanya malah berkata demikian. Untung tidak mengeluarkan rumus, bisa-bisa mereka jadi mikir mendadak.
Laura menyenggol orang di sebelah nya, " lo sih, by. Udah tau Yasha kaya apa kalau lagi gini, bisa-bisa nya kita di suruh mikir." Laura berbisik dengan suara pelan kearah Abbyan,
"Mana gue tau anjir! tau gitu gue biarin lo pada masuk kelas dah, baru dateng udah di kasih gituan. Otak gue belum siap!" Jawab Abbyan dengan bisikan juga, bahkan menatap julid kearah Yasha yang sudah menduduki bangku milik nya.
Tak lupa Yasha juga mengeluarkan headset dan memakainya agar tidak mendengarkan perkataan unfaedah dari teman-temannya.
Mereka pun masuk kedalam kelas, dan duduk di bangku masing-masing. Dengan Yasha yang sibuk dengan novel yang di pinjamnya, Laura sibuk dengan make up yang sudah pas atu belum, dan Abbyan juga yang mulai memainkan game online dengan amat sangat serius.
Tapi tidak lama guru pun masuk dengan bel berbunyi, selama pembelajaran berlangsung terlihat Yasha yang hanya diam memperhatikan di saat semua mencoba bertanya. Yasha menoleh kan kepala ke bawah guna menjauhkan pandangan dari arah guru, satu kata bosan.
Bisa di percepat tidak ya belajar nya? rasanya lebih enak bolos dan pulang untuk tidur seharian.
Namun tiba-tiba Laura meminta izin untuk ke toilet, dan langsung menggandeng Yasha yang masih belum siap. Yasha pun hanya pasrah saja saat di tarik-tarik lengan nya oleh Laura, toh kebetulan dia juga bisa sekalian keluar kelas. Selagi Laura di dalam toilet, Yasha menunggu di luar dengan memainkan ponselnya.
Manik mata Yasha menyipit tajam kala melihat sosok aneh dari lorong toilet, dengan menggunakan topeng, Yasha tidak bisa mengenali nya. Namun yang dia ingat adalah sosok itu dulu juga lah yang pernah meneror satu sekolah, mungkin kah dia muncul lagi?
Man mungkin, semenjak kelas sebelas sosoknya sudah tidak pernah ada lagi.
Hendak berjalan mengikuti sosok tersebut karena penasaran, namun tiba-tiba bahu nya di tepuk oleh seseorang "Asha, ayo balik kelas. Lo mau kemana? lo mau bolos ya?" tuduh Laura yang membuat Yasha tersentak kaget, enak saja Laura ini main menuduhnya tanpa bukti huh.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTROVERT GIRL? YEAH IT'S ME (revisi)
Short StoryHATI-HATI NANTI BINGUNG SENDIRI‼️‼️ Kalian pernah tidak disuruh untuk jadi orang lain? rasanya bagaimana? tidak enak bukan? sama seperti Yasha yang harus di paksa oleh keluarga gilanya untuk menjadi persis seperti kakak nya yang menghilang begitu sa...