bab 20 : INTROVET GIRL? YEAH IS ME (revisi)

35 5 0
                                    

"Alah kelamaan, Sha buka aja topeng nya!" seru Abbyan tidak sabaran.

Yasha pun maju untuk melepaskan topeng tersebut, betapa terkejutnya Yasha dan Abbyan saat melihat wajah sang peneror. Bahkan Yasha sampai mundur tidak percaya, orang yang selama ini Yasha anggap mustahil untuk jadi peneror malah dialah yang berpotensi.

"Langit!" pekik Yasha tertahan, tidak bisa berteriak keras bisa-bisa teman dan para master tahu nanti nya.

"Kenapa? Kaget yaa? Harus nya lo ga kaget sih, secara dulu lo sering ketemu sama gue." Langit berujar dengan tenang.

Alis Yasha mengeryit tidak paham, mereka dulu sering bertemu? Setelah cukup lama berfikir akhir nya Yasha paham.  "Bukan gue berarti." Yasha bergumam samar.

"Maksud lo neror kita apa? Salah apa kita sama lo?!" tanya Abbyan maju selangkah.

Langit tertawa lebar, bahkan air disudut mata nya pun sampai keluar. Seakan perkataan yang terlontar tadi adalah sebuah lelucon yang sangat lucu, tapi lain dengan Yasha dan Abbyan. Mereka tidak merasa ada yang lucu sama sekali, mereka bahkan bingung melihat Langit yang tertawa tidak henti.

"Lo gimana cara nya lo bisa berpura-pura tidak terjadi apapun? Harus nya lo mati waktu itu! Kenapa kakak gue ikut hilang?! Pasti lo kan?" tanya Langit sembari menatap tajam kearah Yasha.

"Mati?" gumam Yasha yang terdengar oleh kedua manusia disana.

"Iya mati! Harus nya lo gada disini, waktu itu gue yang nusuk lo tepat di jantung saat lo kasih tau gue kenapa kakak gue hilang saat itu. Gimana......., gimana lo bisa hidup lagi?" lirih Langit di akhir, diri nya pun sembari mencoba melepas ikatan yang mengikat tubuh nya dengan perlahan.

Yasha di buat mematung, tatapan nya seketika kosong. Amarah yang dia simpan dengan baik seakan meletup-letup setelah mendengar penuturan dari Langit, bahkan Abbyan tidak berani mendekat saat Yasha dalam mode amarah seperti ini.

"KARENA BUKAN GUE YANG LO BUNUH SIALAN!" pekik Yasha tertahan, bahkan mata nya sudah memerah menahan tangis yang hendak keluar. Jadi selama ini dia bertahan untuk apa?

"Ga mungkin, lo jangan bercanda! udah jelas nama dan wajah lo yang sering gue lihat, ga mungkin gue salah orang kan, Yasha Keyvara Caleesta?!" hardik Langit saat diri nya sudah terlepas.

Bahkan sorot mata Langit tak kalah beraapi, dendam yang selama ini dia bawa tidak akan padam begitu saja dengan alasan tak masuk akal.

"Gue emang Yasha tapi gue bukan Yasha yang selama ini lo lihat atau pun lo kenal, kita berbeda!" lontar Yasha dengan suara yang mulai serak.

"TERUS LO SIAPA BANGSAT?! Jangan permainin gue." Langit berucap sarkas sambil menatap nyalang kearah Yasha, bahkan sebuah pisau dapur ditangan nya sudah digenggam erat.

"Vara, dia Vara temen masa kecil gue sampai sekarang." Abbyan melangkah maju menengahi mereka.

Langit sontak menatap kearah Abbyan menunggu penjelasan lebih lanjut, hal mustahil. Setahu Langit Yasha itu anak tunggal bagaimana bisa memiliki kembaran?

"Hal yang ga semua orang tahu, Yasha yang lo kenal itu punya kembaran identik. Nama Yasha Keyvara Caleesta semua orang kenal nama itu, right? Sebenarnya salah, nama tersebut nama kembaran nya yang selalu di pake dengan paksa. Nama asli dari orang yang selama ini lo kenal itu Nasya Keysa Caleesta, harus nya nama itu yang lo kenal. Nama yang selama ini orang kenal adalah nama sahabat gue Vara, nama nya di pake dengan paksa oleh kembarannya. Jadi lo emang salah orang," jelas Abbyan sambil melirik Yasha yang kini tengah menangis.

Abbyan menunduk, memeluk Yasha yang tengah menangis saat mendengar kabar bahwa kakak nya saat ini tengah tewas. Bukan terkurung oleh pihak sekolah, melainkan di bunuh oleh musuh nya sendiri. Dan sekarang? Diri nya harus kena imbas nya, kenapa kakak nya harus memberikan masalah begitu banyak?

"Sabar Var, kakak lo pasti udah tenang di atas sana." Abbyan bergumam lirih mencoba menenangkan Yasha.

""K-kakak g-gue udah gada By." Yasha berkata dengan nada patah-patah.

Langit mundur selangkah bahkan pisau nya pun sudah terjatuh, jadi selama ini dia salah orang? Orang yang selama ini dia teror adalah orang yang tidak bersalah? Jadi benar Yasha yang dia kenal sudah mati saat itu, jadi untuk apa dendam nya sekarang?

Langit memandang kearah Yasha yang menyedihkan, setitik rasa bersalah nya muncul bahkan tangan nya ikut bergetar. Melihat tatapan kecewa, marah, dan benci terlihat dari sorot mata Yasha yang tengah menangis. Apakah minta maaf jalan terbaik? Langit tau kesalahan nya fatal, hanya saja dia merasa sangat bersalah.

"Puas lo? Kakak gue udah mati, sekarang lo mau bunuh gue juga? gue gatau apa masalah lo sama kakak gue sampe lo tega bunuh, gue rasa gue mau istirahat by. Gue cukup kecewa sama fakta yang gue dapet sekarang." Yasha menuturkan sembari melangkah pergi di ikuti oleh Abbyan.

"G-gue---"

Langit hendak maju meminta maaf, namun ego nya terlalu tinggi sehingga dia hanya membiarkan saja. Penyesalan menyelimutinya, namun ego  membuat dia enggan untuk meminta maaf.

Saat Yasha dan Abbyan berjalan menuju kamar masing-masing, mereka tak sengaja dengar pembicaraan para master. Sebuah fakta yang lagi-lagi membuat mereka syok, Yasha rasa diri nya bisa langsung frustasi sekarang.

"Projek nya sudah mulai berjalan, mereka semakin mendesak kita."

"Projek M harus berhasil tidak boleh gagal seperti sebelumnya."

Yasha hendak menguping, namun tangan nya sudah lebih dahulu di tarik oleh Abbyan kala melihat ada master yang hendak masuk.
Yasha rasa ini adalah ruangan milik head master, atau malah ruangan sang direktur? Entah lah, mereka tidak bisa mendekat atau para master akan curiga.

"By, projek M, kira-kira apa?" tanya Yasha pada Abbyan dengan wajah serius nya.

"Entah lah, besok lagi mikir nya. Sekarang istirahat, gue tahu lo masih syok soal kakak lo." Abbyan berucap mencoba memberi pengertian, Abbyan tidak ingin Yasha memikirkan hal-hal berat lebih dahulu.

Yasha mengangguk setuju lantas memasuki kamar nya, meninggalkan Abbyan. Disana Yasha langsung duduk di atas kasur nya, diri nya masih terfikir semua nya dan tidak bisa tidur.

"Sha? Lo kebangun, mimpi buruk ya? Mau temenin?" tanya Laura saat dia terbangun dan tidak sengaja melihat Yasha yang tampak tidak baik, Laura kira Yasha mengalami mimpi buruk sehingga tidak bisa tidur.

" Ga usah, Lau. Gue gapapa kok cuman mimpi buruk banget sampe gue kebangun, ini mau tidur lagi. Lo juga tidur lagi aja, masih tengah malem gini." Jawab Yasha sembari merebahkan diri untuk tidur.

"Lo yakin?" tanya Laura curiga.

Yasha mengangguk pelan.

Laura pun hanya menatap Yasha rumit, namun karena masih mengantuk akhir nya dia memilih untuk melanjutkan tidur.

INTROVERT GIRL? YEAH IT'S ME (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang