bab 23 : INTROVET GIRL? YEAH IS ME (revisi)

36 4 0
                                    

Yasha berjalan dengan sedikit tergesa, menemui teman nya yang sudah berada dibelakang kelas. Mereka rasa hanya disana para master tidak akan curiga, mereka juga disana sudah duduk di rerumputan beralaskan tikar kecil.

Yasha pun bergabung dengan mereka, mereka sudah membaca semua yang Jayden bawa tadi. Mereka juga khawatir akan Yasha dan Abbyan mereka berfikir bisa jadi mereka tertangkap basah, walaupun memang iya dan mereka juga mendapatkan hal yang tidak terduga.

"Lho Sha, Abbyan mana?" celetuk Laura saat melihat Yasha yang datang seorang diri. Yasha menggeleng, mereka paham mungkin Abbyan masih bersembunyi dan belum bisa keluar.

"Lo tau, Projek M ini. Ternyata salah satu murid dari setiap angkatan yang masuk kekelas ini menghilang beberapa tahun ini, dan tahun kemarin ada dua orang. Tapi aneh, ada nama lo disini!" jelas Ruby.

Mereka menatap Yasha, Yasha pun menggeleng tidak tahu. Bisa saja Yasha bercerita kepada mereka, namun akankah mereka bisa di percaya?  Yasha tidak ingin rahasia nya terbongkar oleh orang manipulatif, bukan saat nya untuk jujur dia tidak bisa percaya begitu saja bahkan pada Laura.

"Mungkin gue di jadiin target?" tanya Yasha pada mereka. Mereka berpikir bersama, bisa saja itu terjadi padahal Yasha berkata seperti itu untuk mengalihkan perhatian mereka.

"Tapi ga masuk akal ga sih? kenapa cuma lo doang? tapi di data yang lain yang tercatat juga cuman orang-orang yang pintar mendekati jenius." Laura menjelaskan.

"Benar! harus nya kalau yang di incar orang pinter harusnya Jayden, Laura, Abbyan, juga terdaftar kan?" papar Ruby mulai merasa janggal.

"I don't know?" jawab Yasha sembari mengedikkan bahu nya acuh.

Sedangkan Jayden dan Langit hanya menyimak dengan sesekali menimpali ucapan dan memberi pendapat mereka.

Mereka akhirnya terus berdiskusi hingga langit menyeburkan warna orange yang nampak cantik, matahari pun mulai tidak terlihat lagi cahaya nya. Namun satu hal yang pasti, Yasha cemas akan Abbyan yang tak kunjung kembali padahal seharus nya sudah kembali sejak beberapa saat lalu.

Disisi lain Abbyan...

Dia kini tengah menyusuri sebuah lorong, untung saja lorong nya satu arah jadi dia tidak repot memilih jalan di kegelapan. Abbyan terus berjalan selama beberapa saat, bahkan dia pun sudah mulai lelah hingga menemukan sebuah pintu kecil seukuran anak-anak dan mulai memasuki nya.

Abbyan berjalan perlahan dan sedikit mengintip dari celah pintu yang dia buka, sebuah ruangan asing yang seperti nya tidak pernah ada yang tahu kecuali para master. Seperti laboratorium, namun juga mirip seperti rumah sakit. Penuh cairan aneh dan sebuah brangkar yang sudah di desain sedemikian rupa, Abbyan yakin ada sesuatu hal yang aneh.

Abbyan tak yakin, namun firasatnya tempat ini lah tempat penelitian aneh itu di lakukan sial andai saja ponsel miliknya tidak di sita sudah pasti dia akan memvidio dan memfoto semua untuk bukti yang akan mereka serahkan ke polisi nantinya.

Merasa tidak ada siapapun, Abbyan melangkah dengan perlahan dan mencari tahu ruangan apa itu sebenarnya. Bermodalkan nyali, Abbyan perlahan mengelilingi ruangan tersebut. Disana terlihat seperti ada sebuah tv besar dan ada kursi dengan banyak kabel dan tombol juga disana, Abbyan iseng menekan sebuah tombol.

"Buset!" gumam Abbyan kaget.

Betapa terkejutnya dia saat melihat tv tersebut tiba-tiba menyala saat dia tekan tombil itu, disana terlihat seperti sebuah film yang menunjukkan sebuah bayang-bayang ketakutan dan trauma seseorang. Namun mata Abbyan menyipit tatkala dia seperti mengenali orang yang ada dalam tv tersebut, mencoba mengingat-ingat Abbyan berfikir keras hingga tidak sadar ada yang mendekat.

Langkah sebuah sepatu terdengar nyaring, Abbyan langsung mematikan dan kembali ke tempat semula tanpa ingat seseorang tersebut. Abbyan tidak benar-benar pergi, dia hanya bersembunyi dan mengintip kembali seperti awal. Didepan sana terlihat seperti seorang dokter namun bukan satu tapi ada empat dan satu orang yang di beri tutup kepala.

"Ini mirip kayak adegan di film-film yang korbannya di culik, gila! otak gue udah mulai ngeracau berspekulasi liar sendiri apalagi kemungkinan apa aja yang akan terjadi." Abbyan terus bermonolog dengan suara samar.

Abbyan melihat seseorang itu di dudukkan di kursi yang tadi, dipasangi beberapa kabel dan pasung ketubuhnya. Penutup kepala nya dibuka, Abbyan tidak bisa melihat jelas wajah nya akibat dari belakang yang Abbyan tau dia perempuan. Seseorang itu dipaksa menonton sebuah film pendek yang seperti nya sebuah trauma untuk orang tersebut, berteriak, menangis, histeris, dan berteriak kembali.

Satu hal yang Abbyan tangkap, mereka melakukan penelitian aneh saat salah satu dari mereka menyuntikkan sesuatu ketubuh orang tersebut. Bahkan seseorang itu langsung berteriak seakan kesakitan namun yang membuat syok mereka juga melakukan kekerasan, ini tidak benar. Mereka terus menjejalkan obat yang sama persis seperti Abbyan dan teman-temannya makan waktu itu, seseorang itu mencoba menolak namun langsung di pukulin.

Abbyan bahkan bergidik ngeri sendiri di buat nya sampai tak sadar dia melamun dalam waktu yang lama, namun indra pendengarannya tiba-tiba menangkap sebuah nama yang terlontar dari salah seorang dokter tersebut yang berhasil membuat Abbyan membulatkan mata terkejut.

"DIAM IVORY! BUKAN KAH KAMU AKAN BALAS DENDAM? balas dendam kepada mereka yang menyakitimu? maka menurut lah ini tidak akan sakit!" seru salah satu dari mereka, sosok itu pun langsung tenang dan tidak memberontak lagi dengan keadaan pasrah.

Ivory, nama itu seakan dejavu di ingatan Abbyan. Abbyan berfikir keras untuk mengingat-ingat nama tersebut, seakan dia pernah mengenal di suatu tempat namun ingatan nya tidak bisa diajak kerja sama.

Abbyan harus bergegas pergi sebelum ketahuan, dia pun mulai mencari jalan keluar. Bisa gawat dia jika ketahuan nanti, apalagi gerak-gerik mereka seakan risih dan tau sedang di perhatikan. Dengan melangkah pelan Abbyan berputar arah untuk menemukan jalan keluar, tidak buruk dia terperosok di ruangan aneh ternyata dia menemukan hal menakjubkan.

Saat di jalan tiba-tiba saja dia teringat sesuatu hal beberapa menit tadi mengganjal di pikiran nya, "Ivory, siapa yaa? hm......, ah gue inget! dia adek kelas dulu waktu di Smansa Pandawa yang waktu itu bundir! Astaga gue baru inget," Abbyan sedikit terpekik kala sudah mulai mengingatnya.

Sambil terus berjalan, Abbyan membiarkan pikiran liar nya menjalar kemana-mana dan  berspekulasi sendiri. "LHO DIA MASIH IDUP? WHAT? Gue ngelag, andai ada Asha gue ga bakalan sebingung ini sih. Lagian orang bundir masih idup gitu keren amat, tapi sebenernya bisa aja sih kan waktu itu dia ga di nyatain meninggal." Abbyan kembali bermonolog hingga tidak sadar dia berada tepat di bawah yang atas nya lemari, tempat awal dia bisa terperosok kedalam sini dan menemukan semuanya.

Abbyan melirik kiri kanan, mencoba mencari sesuatu yang dia bisa gunakan untuk kembali naik. Dia tidak tahu jalan lain, ini satu-satunya cara agar diri nya bisa kembali kan? Bukan hal lucu jika dia putar arah dan kembali ke ruangan itu lagi, memikirkan nya saja Abbyan sudah bergidik ngeri.

Abbyan merutuki dirinya sendiri yang terlihat bodoh saat ini kan tempat dia terjatuh mirip seperti perosotan kenapa dia harus berpikir ekstra untuk naik! Bodoh kau Abbyan, harusnya langsung naik. Rutuknya.

"Gila! Otak gue langsung buntu kebanyakan mikir teori yang bisa aja terjadi, rasa nya gue mau pulang aja ga elit banget kalau gue yang tiba-tiba dijadiin kaya Ivory tadi." Abbyan kembali bermonolog seraya merangkak naik.

Disana terlihat ada sebuah tombol untuk membuka lantai lemari, Abbyan akhirnya bisa naik. Sedikit mengintip untuk memastikan tidak ada orang Abbyan pun kabur dengan perasaan was-was dihatinya.

"Gue kecil, gue ga keliatan, sepi disini gada orang, plis siapapun help me." Abbyan terus merapalkan gumaman yang bersarang di otaknya.

Abbyan terus berlari hingga sampai pada pintu kamarnya dan yang lain,lalu melihat hari yang ternyata sudah malam. Abbyan memutuskan untuk memberitahukan yang lain besok, dia sungguh lelah, otak nya di buat terus berpikir. Sebenarnya ada apa dengan kelas ini?  Semua master terlihat aneh dan terlalu banyak teka-teki yang membuatnya tertekan.

INTROVERT GIRL? YEAH IT'S ME (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang