Pagi nya, dia dibuat gelisah setengah mampus. Hendak memberi tahukan teman yang lain namun seakan keberuntungan belum berpihak, sang master terus memberikan mereka tugas-tugas berat. Bahkan mereka seakan tidak menyadari kemana hilang nya dua teman mereka, mereka semua fokus dalam mengerjakan tugas masing.
Berkutat dengan kertas dan teori yang didapat kan bahkan saat master selalu melontarkan Riddle untuk mereka. Otak nya seakan mau pecah, bisakah dia tidak terlibat dengan semua ini serta kembali ke kehidupan normal nya?
"Fokus Abby!" tegur Laura yang berada disebelah Abbyan.
Yasha melirik kearah Abbyan, disana dia terlihat gelisah. Yasha sendiri tahu apa yang membuat nya gelisah, ini dimulai saat pertama kali mereka masuk keruangan head master. Semua terasa aneh, hal janggal lain pun selalu terlihat termasuk gerak-gerik Abbyan yang terlihat aneh juga.
"Shit! kalau kayak gini gue ga bakalan fokus, Abby lo harus fokus!" monolog nya sembari berfikir keras.
Butuh waktu lama untuk menjawab semua soal-soal yang memusingkan tersebut, bukan hanya soal saja riddle nya pun turut memusingkan. Semua murid merasa tertekan dan frustasi memikirkan jawaban nya, tapi akhir nya mereka bisa menjawab dengan opini mereka sendiri.
"Akhir nya kelar juga, gila gue semalam cuman belajar biasa! eh malah dapet surprise dari master." Laura berseru dengan wajah kesal nya.
"Tapi menurut gue ga segitu susah sih, ya gue udah pernah belajar dulu sama kakak gue." Yasha mengungkapkan pikiran nya.
"Jenius mah beda ya." Laura memaparkan.
"Dia bilang pernah belajar, jadi bukan berarti dia jenius tapi dia bisa karena belajar." Jayden menyahuti perkataan Laura.
"Y-ya ya sama aja jenius! kan dia bisa inget padahal dia bilang dulu berarti udah lama, dimana hanya sedikit orang yang bisa inget kejadian lama." Laura mengelak, Jayden pun mendengus.
"Eh, Sha. sejak kapan lo punya kakak? selama ini gue ga tahu lo punya kakak? lo tau Jay?" tanya Laura.
Yasha merutuki mulut nya yang keceplosan.
bodoh banget sih, harus nya ga keceplosan gini!
"Lo aja yang notabe nya sahabat Yasha malah gatau, apalagi gue yang bukan siapanya? gue aja setiap deket Yasha langsung di suruh menjauh sama tuh anak." Jayden menjawab dengan dengusan malas nya.
Abbyan hanya diam, menatap kosong kearah mereka. Laura menatap Abbyan rumit, dia yang memang penakut memikirkan kan segala kemungkinan.
"Sha! Abby kenapa? sawan? kesurupan? ketempelan? aduh anjir disini gada dukun buat nyembuhin dia, Asha lo bisa kan? lo kan jenius." Laura mendesak.
Yasha hanya memutarkan bola mata nya malas, Laura ini percaya saja dengan begituan walaupun nyata nya memang ada tapikan ga mungkin banget. Yasha tipe anak dengan logika dan ga percaya dengan hal-hal takhayul seperti itu, dia pun menatap Abbyan di mata nya Abbyan seperti memikirkan banyak beban.
"Biarin aja Lau, nanti juga sembuh sendiri." bukan Yasha tapi Jayden. Dia lantas menggandeng Laura untuk masuk kekelas berikut nya, ah mereka tidak pernah istirahat jika sudah begini.
Yasha mengikuti mereka, dengan Abbyan juga. Namun Abbyan jadi lebih pendiam dari biasa nya, mungkin nanti Yasha akan bertanya.
Kelas mereka terus berlanjut hingga petang menjelang baru berakhir, mereka sungguh lelah. Yasha bahkan sampai melupakan bahwa dia ingin bertanya sesuatu, namun saat di jalan Yasha malah di tarik oleh Abbyan untuk ke area belakang.
"Apasih by? Lo kenapa?" tanya Yasha.
"Gue......., Sha gue mau ngomong serius! ini penting buat lo, gue, dan yang lain." Abbyan memaparkan malah membuat Yasha bingung.
"Kita harus kabur!" lanjutnya.
"Kabur dari apa By?" celetuk Laura dari arah belakang, Abbyan dan Yasha pun menoleh.
Disana terlihat Laura dan Jayden dengan keranjang kecil di tangan Laura, sepertinya isinnya adalah roti yang akan mereka makan. Mereka pun mendekat, dan mendengarkan jawaban Abbyan.
"Kabur dari The Chosen Classroom! kita dalam bahaya!"
"Bahaya apa? lagian lo mikir, kita kabur dari hutan belantara kek gini mau cari mati?" seloroh Jayden dongkol dengan pemikiran Abbyan.
"Gue setuju sama Jay, lagian tujuan kita masuk kelas ini kan mau nyari petunjuk." Yasha berkata.
Abbyan menghela nafas, " gue tau sesuatu di kelas ini, semua nya ga beres Sha! gue liat Ivory, Langit, dan Ruby. mereka, mereka jadi aneh!" jelas Abbyan.
"Tunggu deh, Ivory yang adek kelas kita dulu bukan sih?" tanya Laura yang diangguki oleh Abbyan.
"Kelas ini menurut gue emang aneh sih, dimulai dari kita awal masuk kelas ini emang aneh. Gue pikir cuman kebetulan aja, apalagi saat denger kata kalian yang pernah denger suara aneh dan para master yang aneh." Yasha mengungkapkan.
"Lo masih mau lanjutin misi? mereka juga saat ini lagi jalanin projek M."
"Projek M yang master pernah bilang?" tanya Laura dan Abbyan mengangguk.
"Kenapa gue harus terjebak sama kalian? gue pikir gue masuk kekelas ini karena gue pengen Deket sama Yasha, kenapa gue jadi ikut bingung?" celetuk Jayden yang mulai angkat suara.
Mereka bertiga pun menoleh, mereka lupa mereka disini berempat ada Jayden sebagai penggenap. Bolehkan Jayden tau?
"Lo kalau ga suka ya ga usah ikut campur, gada lo juga misi kita tetep jalan." Laura berucap dengan sinis.
Jayden diam tidak bergeming, lebih baik kembali diam. Diri nya hanya akan emosi jika terus-menerus berhadapan dengan mulut-mulut pedas, Jayden tau dia bukan se penyabar itu dalam waktu lama.
"Projek M itu......, singkatan dari apa?" tanya Yasha saat menyudahi pemikirannya sendiri.
Mereka sama-sama terdiam, tidak ada yang tahu arti dari projek M. Bahkan mereka yang selama ini mencari tahu pun belum mendapatkan titik terang, bahkan hal-hal aneh pun sulit diterima di nalar mereka. Namun satu hal yang pasti semua ini berkaitan dengan sekolah,
Abbyan tecenung bisa kah dia membeberkan semua? dengan keputusan bulat nya dia pun mulai mengangkat suara milik nya.
"Gue tau....., projek M itu singkatan dari..," ucapan Abbyan menggantung membuat mereka penasaran.
"Apa Abby? jangan sampe tonjokan manis gue melayang ya?!" tekan Yasha yang geram dengan Abbyan yang suka sekali membuat darah nya mendidih.
Bukan hanya Yasha, Laura pun sudah ancang-ancang untuk memukul Abbyan jika saja cowo itu mengeluarkan guyonan disaat seperti ini.
"Projek M itu singkatan dari Projek MONSTER!" ungkap Abbyan dengan wajah serius nya.
"HAH?!" mereka terkejut sendiri dibuat nya, bahkan Laura dan Jayden menggeleng tidak percaya. Namun Yasha malah terdiam dengan penuturan Abbyan, mungkin kah benar?
KAMU SEDANG MEMBACA
INTROVERT GIRL? YEAH IT'S ME (revisi)
ContoHATI-HATI NANTI BINGUNG SENDIRI‼️‼️ Kalian pernah tidak disuruh untuk jadi orang lain? rasanya bagaimana? tidak enak bukan? sama seperti Yasha yang harus di paksa oleh keluarga gilanya untuk menjadi persis seperti kakak nya yang menghilang begitu sa...