5- Masuk Rumah Sakit

78 37 1
                                    


Happy Reading!

☁️🤍☁️

Seorang gadis sudah siap menggunakan seragam putih abu abu lengkap nya. Hari ini adalah hari yang paling menyebalkan bagi siswa. Hari yang harus berjemur di bawah teriknya panas matahari.

Nayerra menghela nafas pelan, kalau saja dia mempunyai jiwa bolos pasti saat ini juga dia akan bolos dari sekolahnya.

Nayerra keluar dari kamar nya dan menuju ruang makan di mana disana sudah disambut hangat oleh keluarga nya. Nayerra mendudukkan diri di salah satu kursi makan dan segera makan makanan yang sudah dipersiapkan oleh sang ibu.

Hanya suara dentingan sendok dan garpu yang mengisi keheningan. Setelah Nayerra selesai dengan urusan makan nya dia segera berpamitan untuk berangkat sekolah.

Sebelum Nayerra melangkahkan kaki nya keluar rumah, suara Anna menghentikan langkah nya.

"Nayerra tunggu!"

Nayerra menoleh menatap Anna dan Irwan bergantian.

"Nanti rumah kosong, ibu dan ayah nanti pulang lebih malam, terus Tiara juga nanti akan menginap dirumah uti," ujar Anna.

"Pulang sekolah dirumah sendiri berani kan sayang?" tambah Irwan.

Nayerra mengangguk menandakan setuju dengan orang tua nya.

"Nanti Nayerra mungkin main sama teman dulu, Nayerra permisi mau berangkat sekolah."

"Iya, Nak hati-hati!" ucap Anna dan Irwan bersamaan.

Nayerra melangkahkan kaki nya menuju motor kesayangan nya yang sudah terparkir rapi di halaman rumah nya. Nayerra melajukan motor nya di atas rata-rata. Dia tidak ingin hari Senin seperti ini di hukum karena terlambat. Tak membutuhkan waktu lama, Nayerra sudah sampai di area sekolah nya.

SMK 1 PERTIWI.

Nayerra selesai memarkirkan motor nya dengan rapi, tidak lama dari itu ketiga sahabat nya yang baru saja datang pun menghampiri nya.

Angel menatap Nayerra heran, begitu juga dengan Dara dan Nora. Nayerra yang merasa ditatap pun tidak pernah pudar dari senyum nya.

Angel menoleh ke Dara dan Nora secara bergantian dengan tatapan penuh tanda tanya. Dara dan Nora menggeleng singkat.

Dengan spontan nya Angel menampar pelan pipi Nayerra.

Plak!

"Lo kenapa sih Na, pagi-pagi begini senyum-senyum ga jelas, biasa nya kalau Senin muka lo kusut," ejek Angel menahan gelak tawa nya.

"Kesambet apaan lo? gue bilangin pak satpam nih ya kalau lo masih senyum-senyum ga jelas."

"Gue yang takut Na."

Nayerra menatap tajam ketiga sahabat nya. Yang ditatap pun hanya menyengir lebar.

"Gue belum kasih tahu lo bertiga, nanti aja masuk kelas dulu."

"Cerita sekarang babe."

"Bodoamat gue ga mau terlambat upacara, minggir!" ketus Nayerra dan langsung meninggalkan ketiga sahabat nya.

Healer of All Wounds [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang