3- Kecewa

79 36 1
                                    

Happy Reading!

☁️🤍☁️

Beberapa Minggu kemudian...

Setelah perjalanan kurang lebih empat jam menaiki motor sportnya, akhirnya Reynan dan ketiga sahabatnya sampai dikota kelahiran Nayerra. Tujuan utama nya bukan Nayerra tetapi atas utusan orang tua nya yang meminta Reynan untuk kuliah disana. Kota yang dijuluki dengan 'kota istimewa dan kota pelajar' adalah pilihan yang tepat bagi Reynan.

Setelah sampai pun Reynan langsung menuju sebuah kost yang sudah dia persiapkan dari jauh-jauh hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah sampai pun Reynan langsung menuju sebuah kost yang sudah dia persiapkan dari jauh-jauh hari. Dia beristirahat sejenak lalu membereskan barang-barang yang dia bawa. Reynan satu kamar dengan Zidan, sedangkan Farel dengan Aksa. Kebetulan kamar kost mereka hanya bersebelahan.

"Rey, gue mau ke kamar Farel sama Aksa dulu antar nih barang mereka," ujar Zidan yang langsung meninggalkan Reynan di kamar kost nya seorang diri.

Reynan menatap kepergian Zidan dengan tatapan datarnya. Entah kenapa setelah sampai dikota ini dia teringat dengan Nayerra. Jujur saja selama Reynan membereskan barang-barang nya, dia tidak bisa fokus. Sebab yang ada diotak nya hanya Nayerra, Nayerra dan Nayerra.

Reynan meraih handphone yang ada disaku nya, dia membuka room chat Nayerra dan langsung menghubungi gadis itu.

Reynan meraih handphone yang ada disaku nya, dia membuka room chat Nayerra dan langsung menghubungi gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Reynan tidak ada niat untuk membalas pesan dari gadis itu. Reynan merasa badan nya sangat lelah, mungkin karena perjalanan yang tidak sebentar. Reynan menaruh handphone nya di atas nakas meja. Lalu merebahkan diri di kasurnya dan dia memejamkan matanya sejenak untuk menghilangkan rasa lelahnya.

Zidan sudah selesai dengan urusannya, dia masuk ke kamar kostnya yang langsung disuguhkan dengan pemandangan dimana Reynan sudah terlelap ditidurnya.

Zidan hendak mendekatkan dirinya kepada Reynan, namun handphone dengan posisi masih menyala yang berada di atas nakas membuat nya salah fokus. Zidan meraih handphone tersebut karena ada rasa penasaran didalam dirinya.

'Nayerra Mecca?' batin Zidan.

Siapa Nayerra Mecca? Rasa penasaran nya semakin tinggi. Dengan lancang, Zidan membuka isi room chat yang tidak dibalas itu. Perlahan ia membaca satu persatu pesan yang ada didalamnya.

Healer of All Wounds [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang