Happy Reading!☁️🤍☁️
"Rasa terberat hati gue adalah ketika gue merasakan ambivalen yang menyatu di dalam diri lo."
-Sheevana Nayerra Mecca-
"Ambivalen adalah mencintai sekaligus membenci orang yang sama, gue tahu akan rasa benci itu melebihi rasa cinta lo ke gue."
-Reynan Devan Ararya-
Waktu terus berjalan, akhir nya waktu liburan telah tiba. Sesuai dengan apa yang sudah Reynan bicarakan sebelumnya. Reynan akan mengajak Nayerra pergi untuk sekadar liburan. Reynan ingin melihat Nayerra tertawa lepas setelah beberapa masalah yang menguji perasaannya. Ini pun sebagai tanggung jawab Reynan yang secara tidak langsung sudah membuat Nayerra sakit hati.
Saat ini Reynan sedang berada di depan rumah Nayerra untuk menunggu sang empu bersiap siap. Reynan datang di rumah Nayerra sebelum matahari terbit. Itu artinya hari masih lumayan gelap. Bahkan sinar sang mentari pun belum menampakkan dirinya.
Reynan sengaja menjemput Nayerra pagi pagi buta agar kedua nya dapat lebih santai dalam perjalanan. Tidak membutuhkan waktu lama seorang gadis perempuan yang ditunggu nya sudah menampakkan dirinya. Nayerra memakai Hoodie berwarna putih beserta celana hitam panjang dan rambut yang dia biarkan tergerai bebas.
Deg
"Kok lo juga pakai hoodie putih sih," ucapnya sambil meneliti Reynan dari ujung kaki sampai ujung kepala. Belum lagi celana yang mereka pakai samaan dengan celana hitam panjang.
Reynan tersenyum manis melihat penampilan Nayerra yang sama persis dengan dirinya.
"Gue ga ikut ikut ya, kebetulan aja," ucap Reynan dengan kekehan nya.
Nayerra memalingkan wajahnya yang saat ini sudah bersemu merah karena salah tingkah. Reynan yang melihat itu pun menghela nafas lega. Pemandangan pagi yang sangat indah dan sesuai dengan harapannya.
"Senyum lo cantik," celetuk Reynan tiba-tiba yang masih setia menatap wajah Nayerra.
Nayerra menarik nafas untuk menetralkan rasa gugupnya. Bahkan Nayerra pun tidak bisa mengeluarkan sepatah kata apapun karena pujian yang lolos bebas dari mulut Reynan.
Reynan menarik tubuh Nayerra agar lebih mendekat dengannya. Dengan posisi Reynan yang duduk diatas motor sport nya dan Nayerra yang berdiri di depannya.
"Gue hanya kopi pahit, yang belajar menatap dunia dengan senyuman lo," ucapnya lembut dengan senyum yang terpahat sempurna di wajahnya.
"Berangkat sekarang atau ga jadi aja?" tanya Nayerra dengan kedua tangan yang bersedekap di dada memeluk diri nya sendiri.
"Cie blushing," goda Reynan dengan mengarahkan jari telunjuknya di hidung Nayerra. Dengan spontan Nayerra menepis pelan jari telunjuk Reynan dan segera naik di motor sport Reynan.
Reynan memperbaiki posisi duduknya dan memakai helm full face nya, tentu gerakan ini juga di ikuti oleh Nayerra yang sudah duduk di jok belakang motornya.
Reynan melajukan motor nya dengan kecepatan yang sedang, dia sudah menyiapkan beberapa kejutan yang ada di tempat tujuannya. Bahkan, Nayerra pun tidak tahu kemana tujuan Reynan membawa nya.
Nayerra bersiul bebas menikmati hembusan udara angin pagi yang sangat sejuk. Banyak burung burung yang sudah berkicauan menyambut datangnya sang mentari. Pohon pohon yang berdiri di pinggir jalan mampu membantu penghuni bumi untuk menikmati udara yang segar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Healer of All Wounds [END]
Подростковая литератураWelcome my fiksi>Bab masih lengkap tetapi belum direvisi Cerita tentang pertemuan seorang laki-laki dan perempuan secara tidak sengaja di media sosial. Reynan Devan Ararya, sosok laki-laki yang trauma dengan cerita di masa lalu nya bahkan masa lalu...