28- Siapa Mereka?

50 21 1
                                    


Happy Reading!

☁️🤍☁️

Sebuah rombongan motor sport melaju kencang membelah jalanan kota yang cukup padat. Suara riuh dari motor mengiringi sepanjang jalan yang di lewati nya. Persetan banyak yang memaki mereka karena mereka yang sangat mengganggu aktivitas penduduk di sepanjang jalan.

Hembusan angin malam yang sangat dingin menusuk kuat kulit mereka. Walaupun sudah memakai jaket yang cukup tebal, namun tidak bisa menghindari hembusan angin malam yang sangat dingin itu.

Bintang dan bulan berkerlipan indah di langit malam. Seakan mereka juga merasakan keindahan penghuni yang ada di bawah nya. Kesulitan, tangisan, kekecewaan semua sudah berlalu begitu saja. Segala luka yang menusuk di hati sirna karena penyembuh yang di kirimkan oleh semesta.

Seorang gadis perempuan dengan celana panjang dan baju oversize nya sedang tertawa lepas di atas motor dengan seorang laki-laki yang memakai celana panjang hitam dan jaket kulit nya serta helm yang melekat di kepala nya.

Gadis ini merentangkan kedua tangan nya sembari berteriak lepas karena kebahagiaan yang dia rasakan saat ini. Seseorang di balik helm full face nya melirik sekilas melalui spion motor nya dengan raut wajah yang sangat puas.

Tanpa ijin si pemilik, tangan gadis ini memeluk erat perut seseorang yang ada di depannya.

"Gue bahagia!" seru nya.

Seorang laki-laki ini mengelus lembut tangan dari gadis itu. "Bahagia lo bahagia gue juga!"

Tiga motor sport di belakang nya mengambil alih posisi berjejeran kesamping. Salah satu dari mereka membuka kaca helm nya sembari memerhatikan kedua manusia yang sedang tertawa lepas seakan tidak ada secuil masalah yang sedang di hadapi.

"Di depan banyak anak kecil di pinggir jalan, kita mampir sebentar ya!" teriak Farel menoleh menghadap ke Reynan dan Nayerra yang ada di jok belakang nya.

Reynan mengangguk sebagai jawaban. Mereka kembali melajukan motor mereka menuju arah jalan yang sudah Farel tunjukkan. Zidan dan Aksa pun juga mengikuti menggunakan motor sport nya masing-masing.

Setelah sampai di jalan yang Farel tunjukkan, mereka berhenti di pinggir jalan lalu turun menghampiri kerumunan anak yang sedang bermain di pinggir jalan.

Anak kecil laki-laki dan perempuan sangat terkejut dengan kedatangan mereka. Terlihat raut wajah yang bahagia dan tersenyum lebar menyambut kedatangan mereka.

Farel menghampiri kerumunan anak itu di ikuti oleh Reynan, Nayerra, Zidan dan Aksa di belakang nya. Memang, mereka adalah anak jalanan yang kurang mampu. Mereka tidak seperti anak-anak pada umumnya. Bahkan, biaya untuk sekadar makan saja mereka harus mengandalkan orang-orang yang membantu nya.

Diam-diam Farel sudah sejak lama mengenal anak-anak itu. Sudah lama juga Farel membantu sedikit demi sedikit untuk biaya makan anak-anak itu.

Farel mengacak rambut anak itu bergantian. "Halo adek! Apa kabar?" sapa nya.

Nayerra tersenyum sendu menatap anak-anak yang ada di depannya. Tangan nya pun menggenggam erat tangan Reynan yang berdiri di samping nya.

"Bang Farel!!" sapa anak-anak itu.

Farel mengangguk dengan senyum yang terpahat di wajah tampan nya. "Kenalin dulu ya mereka teman nya bang Farel."

Healer of All Wounds [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang