23- Dilamar

43 22 2
                                    


Happy Reading!

☁️🤍☁️

Hari terus berjalan, waktu terus berputar pada poros nya. Begitu juga dengan kehidupan yang terus berjalan sesuai alur nya masing-masing.

Langit malam dengan udara yang dingin telah berganti dengan langit yang sangat cerah dengan sang matahari yang terlihat mulai terbit mengantikan peran sang bulan dan bintang.

Seorang gadis perempuan dengan rambut yang tergerai bebas sebahu, celana pendek, kaos pendek yang terlihat besar di tubuh mungil nya sedang tertidur di kamar nya. Cahaya matahari menerobos bebas melalui celah jendela balkon kamar nya.

Leungh

Nayerra menggeliat pelan, dia mengedipkan mata nya berkali-kali dan mengusap nya pelan. Tangan nya beralih mengambil handphone yang berada di atas nakas nya.

Tertera dengan jelas wallpaper, jam, dan juga tanggal di layar handphone nya. Nayerra mengerutkan kening nya mencerna yang ada di layar handphone nya.

"Welah yongalah, sekarang tanggal?"

Nayerra membuka isi pesan yang masuk dari handphone nya. Ternyata banyak pesan yang masuk entah dari keluarga, saudara, dan sahabat nya.

Nayerra mengeraskan rahang nya, dia beranjak menuju meja belajar nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nayerra mengeraskan rahang nya, dia beranjak menuju meja belajar nya. Tertera jelas dimana foto nya tepat di tahun lalu yang sedang membawa sebuah balon dan kue ulang tahun.

"Ternyata gue panjang umur," gumam nya pelan.

Dia beralih menatap handphone nya yang masih di room chat grup sahabat nya.

Nayerra melangkahkan kaki nya keluar dari kamar nya. Kosong. Seisi rumah terlihat sangat sepi tidak ada tanda-tanda kehidupan sama sekali. Dia menyelinap di ruangan-ruangan yang ada di rumah nya. Sangat gelap, jendela serta gorden masih tertutup rapat.

Dia melangkah kembali menuju dapur nya, karena perut yang sangat lapar dia mulai memasak makanan yang dia bisa. Tak lama makanan sudah siap di santap dan Nayerra melahap makanan itu hingga tandas.

"Pada kemana sih," tanya nya pada diri sendiri.

Setelah selesai makan, dia kembali menuju ke kamar nya. Dia mulai membersihkan diri kemudian membaca novel nya untuk mengurangi rasa kesepian nya.

Di sela-sela membaca novel nya, Nayerra teringat sesuatu di otak nya hingga membuat ekspresi nya murung.

"Hari ulang tahun katanya, tapi ini gue rasa mimpi," gumam nya.

Healer of All Wounds [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang