27- Prom Night

62 21 0
                                    


Happy Reading!
☁️🤍☁️

"Setiap takdir yang membuat lo menangis, pasti ada akhir yang manis. Ibarat obat yang lo minum saat sakit, pasti pahitnya hanya sebentar kan? Begitu juga takdir, ngga selamanya akan membawa lo selalu menuju situasi yang rumit dan sulit.
Begitupun pelangi ngga akan datang begitu saja, tanpa adanya awan hitam. Dan begitu pula kebahagiaan ngga akan lo rasakan, sebelum adanya kesulitan."

-Reynan Devan Ararya-

Moment menegangkan dan menakutkan sudah terlewati dengan baik. Hasil dari kerja keras masing-masing pun sudah di terima. Yang katanya nilai hanya angka justru yang akan menentukan kedepannya akan melanjutkan masa depan seperti apa. Semua sudah usai, moment di mana semua murid merasakan kesenangan dalam belajar, membuat sepenggal cerita kisah di masa sekolah.

Malam ini adalah malam mereka semua merayakan kelulusan. Bagi mereka ini adalah hari penuh keharuan dan kebahagiaan. Semua murid sudah siap dengan penampilan terbaik nya. Murid perempuan memakai dress dan murid laki-laki memakai jas nya.

Panggung dengan lampu sorot yang indah, dekorasi yang terkesan menawan mampu menambah rasa kebahagiaan bagi murid yang ada di dalam nya. Suara dari panggung mulai menggema menandakan acara akan segera di mulai.

"Selamat malam semuanya!" sapa Galen, sebagai mantan ketua osis.

"Selamat malam!"

"Malam ini semua hadir untuk merayakan kelulusan kita sekaligus hari perpisahan untuk kita semua, masa-masa yang pernah terlewati akan kita kenang dan tidak mungkin terulang kembali, gue sebagai mantan ketua osis mengucapkan selamat kepada semua nya yang sudah berhasil lulus dengan nilai terbaik!" ucap panjang lebar Galen dengan jelas.

Galen katanya dikurung di rumah kok ini ada?

Kayak nya emang udah di bebasin sama orang tua nya.

Mungkin khusus malam ini, besok nya di kurung lagi.

Ga nyangka Galen punya kasus seperti itu.

Begitulah seruan-seruan murid yang mulai penasaran dengan sosok yang berdiri tepat di atas panggung dengan mic yang berada di tangan nya. Setelan jas yang mampu menambah ketampanan nya walaupun ada sedikit luka lebam di pahatan wajahnya.

Galen memang di perbolehkan untuk mengikuti acara terakhir di masa sekolah nya setelah di kurung oleh orang tua nya di rumah. Peluang Galen untuk masuk ke jeru besi hanya sedikit.

Luka lebam di wajah nya terukir jelas. Luka itu berasal dari tangan papa nya sendiri yang ternyata tidak menyangka anak nya sempat melakukan perbuatan yang tidak baik bersama perempuan yang sudah tertidur di bawah gundukan tanah itu.

Setelah merasakan penderitaan nya di rumah, Galen kembali hadir di acara prom night sekolah nya untuk mengikuti acara kelulusan. Tenang saja, Galen juga lulus karena sudah mengikuti ujian kelulusan susulan. Pihak sekolah pun mengijinkan nya.

"Na, Galen muncul lagi tuh," bisik Angel di dekat telinga Nayerra.

Nayerra menoleh sekilas lalu menghadap kedepan tempat Galen berdiri.

"Di sekolah ini, gue merasakan banyak hal yang membuat gue banyak mendapatkan pelajaran. Tiga tahun gue menginjakkan kaki di sekolah ini, tiga tahun pula gue mengagumi salah satu murid dari sekolah ini juga."

Healer of All Wounds [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang