22- Miss

54 22 1
                                    


Happy Reading!

☁️🤍☁️

Seorang gadis perempuan saat ini sedang berdiri di depan cermin nya. Dia membolak-balikkan tubuhnya yang sudah terbalut dengan seragam putih abu nya. Tangan nya tak berhenti merapikan seragam yang dia kenakan.

"Kembali lagi ke habitat gue yang sebenarnya, masih anak kecil sekolahan gini kok di jodohin."

"Yang benar aja-"

"Rugi dong!" seru seorang anak perempuan yang lebih muda dari nya, dia sudah siap dengan baju sekolahnya.

Nayerra tersentak, dia menoleh menghadap ke arah sumber suara yang berada di ujung pintu kamar nya. Tiara yang merasa di lihat pun merasa risih dia menatap kakak perempuan nya datar.

"Cepatan kak, lama banget!" gerutu nya.

Nayerra memutar bola mata nya malas. "Iya berisik."

Tiara kembali melangkahkan kaki nya menjauh dari kamar sang kakak. Nayerra kembali menatap diri nya di depan cermin. Seragam putih abu nya yang lengkap, rambut yang tergerai bebas, liptint yang terpoles cantik di bibir ranum nya.

Dia melangkahkan kaki nya keluar kamar dengan tas yang sudah berada di gendongannya. Kedatangan nya di ruang makan di sambut hangat oleh keluarga nya yang sudah siap di meja makan. Anna fokus pada kegiatannya menyiapkan sarapan untuk keluarga nya. Sedangkan Irwan memerhatikan Nayerra dari ujung kaki sampai ujung kepala.

"Cantik banget pantas aja Galen suka," goda Irwan dengan seringainya.

Nayerra menggertakan gigi nya. "Terserah."

Irwan membelalakkan mata nya melihat respon anak gadis nya itu. Dia hanya menghela nafas pasrah. Nayerra duduk di kursi makan samping Tiara. Dia mulai menyantap makanan yang sudah di siapkan hingga tandas. Hening. Hanya terdengar dentingan sendok dan garpu yang beradu.

Setelah selesai dengan urusan makannya, Nayerra mulai berpamitan dengan kedua orang tua nya dan juga Tiara.

"Gausah pakai motor sendiri," celetuk Irwan tiba-tiba. Nayerra menghentikan langkah nya dan kembali menatap sang ayah datar.

"Bentar lagi pasti Galen jemput kamu," terang nya.

Nayerra mengusap wajah nya kasar dan menarik nafas nya sejenak. "Ayah tersayang, Nayerra ini bisa pakai motor sendiri gausah lebay gitu."

"Nurut sama ayah Nayerra!" perintah Anna.

"Kamu ga boleh protes lagi kalau udah sama Galen, ingat pesan ayah!"

"Terserah," ketus Nayerra dan langsung meninggalkan kedua orang tua nya di tempat. Nayerra mengedarkan pandangan nya di jalanan depan rumah nya. Berharap seseorang yang orang tua nya maksud tidak ada di sekitar rumah nya.

Brum...Brum

Suara motor sport semakin mendekat dengan diri nya yang sedang berdiri di depan pagar rumah nya. Motor sport berwarna merah, helm full face nya, serta seragam yang sama dengan nya berhenti tepat di depannya.

Nayerra menautkan alis nya meneliti seseorang yang ada di depannya. Pemilik motor itu membuka helm full face nya terlihat wajah seorang laki-laki yang sangat dia hindari.

Healer of All Wounds [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang