Happy Reading!☁️🤍☁️
"Gue bahagia di atas penderitaan orang lain?"
-Sheevana Nayerra MeccaWaktu terus berjalan dan berputar pada poros nya. Waktu semakin mendekat di saat hari dimana semua murid kelas tingkat terakhir sekolah merasakan ketakutan yang luar biasa. Namun, ketakutan itu hanya berlaku pada orang yang tidak pernah berpikiran baik dan terus meragukan diri nya sendiri.
Bagi mereka yang yakin dan percaya diri pasti di hari saat-saat seperti ini merasakan sedikit tenang di hati nya. Sedikit, sisa nya tetap merasakan getaran hebat di dada nya.
Itulah yang dirasakan oleh seluruh SMK PERTIWI saat ini terutama Nayerra dan sahabat nya. Mereka saat ini sedang duduk di kursi koridor depan ruangan ujian masing-masing. Untung saja mereka masih satu kelas namun tidak duduk bersampingan.
Tempat duduk ujian mereka berurutan dengan absen nya. Tentu itu membuat mereka sedikit tidak terima. Namun bagaimana lagi jika itu sudah suatu ketentuan dari sekolah. Yang terpenting bagi mereka, tetap berada di kelas dan ruangan yang sama.
Nayerra membolak-balikkan buku pelajaran yang sedari hanya dia pegang tanpa berniat membaca nya. Pandangan nya mengelilingi seluruh penjuru sekolah. Angel sedang fokus pada buku pelajarannya. Sedangkan Dara dan Nora berusaha membaca dan memahami isi buku nya namun otak nya juga tidak bekerja dengan baik.
Nayerra menghela nafas panjang. "Ga usah belajar deh, udah pintar."
Dara menoleh menatap Nayerra sejenak kemudian beralih menatap Angel yang masih fokus dengan buku pelajaran nya itu.
"Iya deh, nilai hanya angka," sahut Dara.
Angel mendongak dan menutup buku pelajarannya.
Bugh
Di luar prediksi, Angel memukul Nayerra dan Dara bergantian dengan buku nya yang membuat kedua nya meringis.
"Udah bego, hidup lagi!" ketus Angel.
Nora memutar bola mata nya malas melihat tingkah ketiga sahabat nya itu. Tak lama dia juga ikut menutup buku pelajaran nya dan dia letakkan di samping nya.
"Nayerra tumben deh," celetuk Nora.
Nayerra menautkan alis nya. "Kayak nya gue kurang asupan deh."
"Bangsat, asupan apalagi?" umpat Angel.
"Bebeb Reynan, biasa," goda Dara dengan menyeringai nya.
Nayerra mengubah ekspresi nya menjadi sumringah, kemudian dia meraih handphone yang ada di saku rok nya. Terlihat tangan nya mengotak-atik isi dari handphone nya itu.
Nama calon kekasih nya ada di room chat paling atas. Dengan gesit Nayerra membuka dan membaca isi pesan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Healer of All Wounds [END]
Genç KurguWelcome my fiksi>Bab masih lengkap tetapi belum direvisi Cerita tentang pertemuan seorang laki-laki dan perempuan secara tidak sengaja di media sosial. Reynan Devan Ararya, sosok laki-laki yang trauma dengan cerita di masa lalu nya bahkan masa lalu...