48. Terungkapnya Semua Masa Lalu Dante (2)

78 13 0
                                    

"Aku ... hamil."

Setelah beberapa hari berkawan dengan suasana hati yang buruk dan sensasi mual yang menyakitkan, Fiona datang dengan kabar mengejutkan. Persis di tengah-tengah masa kompetisinya.

"THE FUCK?!" Mata Aubrey nyaris lepas kala itu. "KAMU JANGAN BERCANDA!"

Jangan ditanya lagi bagaimana mengerikannya ekspresi Dante kala itu. Satu-satunya orang yang duduk dalam keadaan santai adalah Jaden.

Jaden tertawa. "Bukannya wajar meningat dosa kalian di perpustakaan waktu itu? Seratus persen tanpa pengaman. Dasar pemula."

Fiona melotot. Kaget. "Kamu lihat?!"

"Lihat ... apa?" Yang bertanya justru Aubrey, apalagi setelah ia melihat Jaden yang terkesan menyalahkan Dante.

Mereka, Jaden dan Dante, saling bertatapan dengan sorot tajam. Hawa yang mengguar di sekeliling mereka adalah hawa membunuh. Hawa predator dan mangsa. Begitu kompetitif.

"Dante, jelaskan padaku." Tatapan Aubrey pada saudaranya itu nanar, tajam. Sementara itu, Fiona menggila di tempatnya. Niat hati, mereka hanya ingin bersenang-senang.

"AMADEO ANDANTE HAVEN!"

"Itu anakku ...?" tanyanya, mengonfirmasi. Tak yakin. Dibalas tangisan histeris oleh Fiona.

"A-apa?" Alih-alih menjawab pertanyaan Dante yang terdengar linglung itu, Aubrey justru dibuat bungkam oleh fakta mengejutkan yang ia dapatkan.

~

Yang terjadi pada kehidupan Dante dan Fiona itu begitu mudah ditebak kelanjutannya. Mereka dihajar sampai nyaris mati.

Ibu Fiona tidak terlalu kecewa kala itu setelah tau siapa lelaki yang menodai putrinya, tapi kekecewaan terdalam datang dari Fiona.

Kebijakan Frederick Stazer Etienne Haven sangat membebaninya. Lebih memuakkannya lagi, Dante, lelaki yang jadi tempat bergantung dan berlindung, yang ia rasa paling bisa memahaminya, justru tidak membantu sama sekali.

Dante kala itu dipaksa untuk memelajari basic operasional Zeta. Sementara tetua Haven bekerja untuk melindungi Dante dan eksistensi Haven dari rumor. Musuh mereka begitu banyak.

Fiona tak ubahnya tawanan yang lari dari penjara ibunya sendiri menuju penjara yang lebih sempit.

Kehamilannya sangat terganggu. Sekolahnya tuntas, tapi ia tidak bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi kala itu.

"A-aku pusing, Dante! Aku mual, mood-ku buruk sejak pagi!" seru Fiona, murka. Pada Dante yang baru bisa ia temui seharian ini. Kala itu, ia sudah terisolasi di penthouse milik Haven yang luar biasa besar.

Dante menatapnya dengan tatapan kosong. Ingin menguatkannya, tapi ia sendiri sedang babak-belur. Tanggung jawab barunya membuatnya letih. "Kita akan baik-baik saja."

Padahal, ia mengatakan itu dengan luka pecutan yang memenuhi punggungnya.

Padahal, ia sedang sama gilanya dengan Fiona, tapi memilih untuk pura-pura kuat di hadapannya.

Dante menerima dosa itu, ia akan mempertanggungjawabkannya sampai akhir.

Tinggal bagaimana Fiona mampu bertahan di sisinya juga. Ia akan berdiri di puncak tertinggi Zeta dan menjadi ayah yang hebat.

"Sabarlah sebentar lagi, Fiona."

"AKU SUDAH MUAK!" jerit Fiona. Sebenarnya, ia ingin mengadu pada Dante perihal dirinya yang beberapa kali dipanggil oleh Frederick yang masih menyalahkan dirinya atas cela pada putra emasnya itu.

Sialnya, komunikasi mereka terlanjur buruk. Mereka adalah dua remaja yang dituntut untuk bertanggung jawab dengan kapasitas orang dewasa atas kesalahan mereka.

Mr. CEO, Kapan Cintaku Berbalas?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang