75. Pukulan Terparah Untuk Fiona (2)

67 12 0
                                    

Episode berat. Tanpa Dregir atau penghiburan lain. Silahkan dibaca ketika kondisi psikis kalian tidak sedang lelah. Terimakasih.

Jaden dan Fiona bertemu karena, satu, Hosea Reiga. Hosea menghilang total, tanpa tanda, tanpa bisa diusut. Updatenya terakhir kali adalah bertemu dengan Ragas dan kebut-kebutan di jalan sambil membawa putra kesayangan Fiona itu.

Dua, Zeta. Zeta menaikkan konten promosi dalam keadaan diserang dari segala arah per siang ini. Dalam ketidakstabilan nilai sahamnya. Seakan-akan, keajaiban bisnis sedang terjadi. Entah di bawah komando siapa karena setau mereka Dante sedang jatuh.

Meskipun beberapa konten iklan yang naik agak porno, entah untuk alasan apa. Zeta jarang membawa konsep pamer dada, biasanya cenderung ke arah elegansi dan kemewahan. Namun, kala itu, mereka benar-benar merubah target market mereka.

Sekaligus mengolah raw-design mereka dan membuat desain box baru. Dalam waktu sesingkat itu.

Sistem produknya juga berubah dari available ke PO. Mereka bergerak secara gila.

Tapi yang lebih gila lagi adalah momen saat ini. Ketika Dante, Ragas, dan Hosea muncul bersamaan secara mengejutkan. Mendorong mundur semua arogansi Fiona yang saat itu berniat menjadikan Hosea samsak dengan menendangnya. Alih-alih menghajar Dante yang ia katai bajingan tadi.

Jaden reflek melerai, sementara Dante menarik Hosea agar tidak lebih terluka lagi di tangan Fiona karena ia juga datang dalam keadaan babak-belur. Sakit fisik sekaligus psikis.

"Mau apa kamu, Sialan?!" tanya Fiona sambil menatap nyalang Dante yang selama ini tak pernah berusaha menyelamatkannya. Padahal, sejujurnya, Fiona butuh bantuan.

Tanpa ia sadari jika sejujurnya Dante juga tidak bisa berdiri tegak dengan kakinya sendiri saat itu. Dante juga butuh bantuan.

Dante menatap lamat-lamat mantan wanitanya itu, menyelami tatapannya yang penuh luka. "Aku tidak datang setelah sekian lama untuk saling maki denganmu, Fiona."

Fiona kembali teringat momen ketika ia menandatangani surat perceraian dengan perasaan yang sangat kacau, dalam sesakit-sakitnya titik depresi yang pernah ia rasakan di muka bumi. Lalu, Ibunya, pada perjanjian hitam di atas putih dengan Frederick Haven, setuju untuk memutuskan hubungan keluarga antara Fiona dan Ragas.

Fiona tidak diizinkan menemui Ragas baik secara formal maupun informal di kediaman Haven.

Ketika menandatangani surat perceraian itu dan mendengar semua larangan yang harus ia lakukan sampai matinya, Fiona masih sangat mengharapkan pertolongan Dante. Tapi bagaimana mungkin? Dante saat itu bahkan melupakan makan dan tidur sebagai basis bertahan hidup, ia bisa bangkit lagi karena ada Aubrey di sisinya.

Tapi Fiona tidak pernah tau fakta itu. Tak sekalipun ia tau apa yang terjadi pada Dante setelah ia didiagnosa gangguan kejiwaan parah dan mereka runtuh tanpa adanya kalimat perpisahan sama sekali.

"Aku datang ke sini karena Hosea."

Ucapan Dante itu cukup mengejutkan, terutama bagi Jaden.

Lalu, Dante menambahkan sambil melindungi Hosea yang meringkuk karena sempat ditendangi oleh Fiona, "Jika kamu sudah tau sesakit apa trauma itu, lalu kenapa kamu berusaha mewarnai kanvas putih jadi penuh trauma seperti ini, Fiona?"

Trauma Hosea sangat dalam. Secara fisik, ia kuat. Tapi jika sudah dihadapkan dengan rasa frustrasi Fiona, ia tidak berkutik sama sekali.

Sebenci-bencinya Hosea dengan Fiona, ia akan dan selalu menganggapnya ibu. Ia sering pergi, tapi tidak pernah meninggalkan Fiona untuk waktu yang lama seperti Dante.

Mr. CEO, Kapan Cintaku Berbalas?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang