44. Rencana Untuk Kabur

80 11 0
                                    

"Aku sedang melindungimu."

Jika sebelumnya kepala Kashi akan penuh dan mendadak overthinking dengan ucapan Dante, kali ini lain. Karena ia sudah tau nyaris 75% dari fakta lapangan yang disembunyikan darinya. Maka, ia cuma tertawa.

"Wah, Mr. CEO merasa berdosa karena sudah mengumpankanku pada keluarga yang berkuasa, ya?" ejeknya, yang kontan membunuh gerak sekaligus kata-kata Dante. "Nah, Sayangku, aku bisa pergi sendiri."

"Jangan membantahku." Cengkaraman Dante masih sekuat dulu. Ia menahan gerakan Kashi yang akan melewati pintu.

Kashi menatapnya dengan tatapan datar, sekaligus malas.

Aku nggak akan gentar lagi karena ancamanmu. Kehamilanku juga masih sangat muda. Kamu nggak akan melakukan seks kasar itu untuk menundukkanku. "Sakit tau."

Dante mengela napas sambil melepaskannya. "Denganku atau tidak berangkat sama sekali."

"Ya sudah, pakai baju yang benar dan sembunyikan wajah gantengmu itu."

"Untuk apa? Rosewood sudah tau wujud aslimu." Sudah tau juga jika namamu adalah Kashika Wintarani. Aku membuat nama Veronica Haven untuk melindungimu dari rekan bisnisku yang lain, yang mungkin akan menusukku seperti Rosewood.

Kashi agak terkejut karena nama Rosewood meluncur dari bibir Dante secara langsung. Biasanya, ia relatif misterius dan tidak ingin membuka rahasianya itu.

"Kamu kalah banyak dari mereka, ya."

Dipancing dengan kalimat seperti itu membuat Dante tanpa sadar mengepalkan tangannya. "Tidak sebanyak yang kamu kira."

Kashi tersenyum lagi. Sebelum menghilang di balik pintu tertutup, ia berucap, "Ganti parfummu, anakku mual menciumnya. Kasihan dia."

Dante mendekatkan bajunya ke hidung. Bayi biji kuaci itu benci aroma laut?

~

"HEEEEEEE?!" Aubrey terbengong-bengong begitu melihat Aland yang masuk ke kantor Zeta dalam keadaan babak belur. "Dihajar siapa kamu?!"

"Si bos," jawabnya, sambil meringis. Memilih untuk tidak bicara formal meskipun ada di lingkungan kantor. Kepalanya terlanjur penuh gara-gara Dante. "Dia mengira aku membocorkan segalanya pada Bu Kashi. Dia lupa kalau istrinya itu licik dan cerdik."

Aubrey geleng-geleng. Sementara Michelia berdecih karena menganggap Aland konyol. Lantas, ia melemparkan P3K.

"Kita benar-benar kecolongan," ucap Michelia dengan wajah mematikan. "Sial. Kalau begini terus, Pak Frederick bisa muncul tiba-tiba."

"Situasinya nggak segawat yang kamu kira kok," ucap Aubrey. Ia juga takut dengan Frederick. "Saham Zeta masih sangat stabil dan Dante tidak terlihat terganggu seperti dulu. Om Frederick nggak akan ke sini."

"Bedakan tidak dengan belum, Aubrey," ucapnya. "Kalian ini menguntit istri Pak Dante atau tidak? Dia tau sebanyak itu ... dari siapa?"

Mendengar penjelasan Aland soal kemarahan Dante padanya membuat mereka bingung.

Pasalnya, Dante bilang bahwa Kashi sudah ada di tahap bisa menebak motif, background, dan cara kerja Rosewood.

"Pasti ada Rosewood yang berdiri di pihaknya," gumam Michelia, membuat Aubrey dan Aland terperangah.

"Bu Kashi itu nggak terlihat seperti--"

"Dia juga nggak terlihat pintar dan akan tau sebanyak itu! Tapi lihat saja apa yang terjadi sekarang!"

"Tapi Aland benar, Michelia. Menuduhnya bersekutu dengan Rosewood itu sudah dugaan yang terlalu jauh. Background-nya bersih. Ayah dan ibunya cuma orang kaya baru yang gila uang."

Mr. CEO, Kapan Cintaku Berbalas?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang