36. Jawaban Dari Semua Misteri Itu (21+)

120 16 2
                                    

"Rasanya semacam diperebutkan dua lelaki ya, Bu?" tanya Aland, sambil menahan tawa dengan ekspresi mules. Hell, pembicaraan Dante dengan Ragas itu bisa memicu perang dunia Keluarga Haven.

"Lebih ke arah dibenci dua lelaki sih." Kashi bersungut-sungut sambil menggigit coklat yang diseludupkan Dante untuknya. "Gantian berbagi masalah romansamu dong, Land. Bosen membahas romansa saya yang sial terus itu."

Doeng. Aland kontan menjatuhkan kepalanya di bangsal Kashi. "Sama kok, Bu. Kita sama-sama sialnya."

Kashi meringis.

Dengan Kashi, Aland selalu berdialog secara kasual. Tak seperti ketika ia berhadapan dengan Aubrey atau hell, Michelia.

"Bu, kalau habis nidurin perempuan, enaknya minta maaf dulu atau langsung diajak nikah?"

Kashi melotot. "Astaga, Land. Seyakin-yakinnya saya sama kamu yang kadang agak sableng itu, saya nggak ngira kalau kamu doyan icip-icip sebelum kawin, eh, nikah."

Aland kembali menjatuhkan kepalanya, lesu. "Sama satu orang aja, Bu."

Well, sejujurnya, Kashi tidak tau berapa usia Aland karena ia TAMPAK masih muda. Hanya saja, Kashi agak kaget karena orang-orang di sekeliling Haven ini jarang ada yang tertarik untuk menikah.

"Kalian memang suka gitu, ya? Icip-icip terus ... udah. Dibanding celup terus pulang, nikah itu waaaaay better. Ngerusak kewarasan dikit, tapi nggak ngerusak moral."

"Kalian? Kalian siapa, Bu?" Aland bertanya sambil menaikkan sebelah alisnya. Ia sengaja ceplas-ceplos dengan Kashi karena ia tak mungkin meminta saran dari bosnya, Aubrey, apalagi Michelia.

Kashi meringis. Lagi-lagi. Ia rubah topiknya sajalah. "Minta maaf dong, Land. Yang gentle. Tunjukkan keberanianmu, Land!" jawab Kashi, dengan nada berapi-api. Padahal, sekujur tubuhnya masih terasa nyeri. "Ngomong-ngomong, umurmu berapa, Land?"

"Lebih dekat dengan Pak Dante dibanding Ibu."

Kalau saja Kashi sedang menyantap es degan, bisa dipastikan ia keselek daging degannya. Hell, siapa yang menyangka. "Aduh. Jadi nggak enak. Maaf, Om."

Aland melotot. "Aland aja, Bu. Kita kan udah bestie."

"Kalau sudah bestie, minimal berbagi rahasia nggak sih, Land?" Pertanyaan Kashi itu merubah suasana yang sudah sedemikian seru jadi mencekam.

Aland kontan terdiam.

"Land, saya sudah tau setengah dari yang kalian sembunyikan--"

"Bu, ada kode etik dalam profesi saya," ucap Aland, bernada sesal. "Maaf. Tapi, saya akan prioritaskan keamanan Bu Kashi. Saya kan sudah bilang, Bu. Pak Dante peduli dengan Bu Kashi."

Peduli?

"Kalau bisa, ambil hatinya, Bu. Saya akan sangat berterimakasih."

"Kenapa?"

"Bapak sudah capek. Hidupnya sudah mengerikan sebelum ini." Cuma itu yang dikatakan Aland. "Ayo, Bu. Bentuk keluarga bahagia sama si Bos Galak itu."

"Kamu ... serius mengatakan itu ketika saya dinikahi untuk dijadikan penutup rumornya dengan Fiona?"

Kali ini, yang diam tanpa suara adalah Aland.

~

"PA! SEJAK DULU, PAPA TAU KALAU ROSEWOOD ITU MENGINCAR SEMUA ORANG YANG DEKAT DENGAN PAPA! TERLEBIH KELUARGA INTI PAPA!" Ragas mengamuk pada pembicaraan di balik pintu terkunci antara ia dengan Dante.

Awalnya, ia membiarkan Kashi jadi tumbal karena ia marah padanya. Namun, semenjak kejadian bertubi-tubi dari Kashi yang menyayat dirinya sendiri sampai momen ia dicelakakan oleh Rosewood, Ragas sadar kalau ini bukanlah tempat Kashi.

Mr. CEO, Kapan Cintaku Berbalas?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang