76. Terungkapnya Keberadaan Astraea

68 12 0
                                    

Ini adalah CHAPTER PERTAMA dari DUA chapter terakhir sebelum latar waktu melompat pada saat-saat hidup dan mati Kashi.

Amuro Dregir Haven punya jam terbang tinggi dalam penyelidikan. Ia takkan membiarkan namanya tercoreng dengan ketidakbecusannya dalam menemukan koordinat Kashi.

"Dad." Dasha muncul dalam jeda antar rapat Dregir. "Ini adalah data dari rekaman di koordinat terakhir target sebelum ponselnya mati."

Dregir meminta tangkapan layar dari semua kendaraan beroda empat yang melewati jalanan itu, ratusan lembar jumlahnya terhitung dari dua jam sebelum dan sesudah ponsel Kashi mati.

Tidak ada Aubrey di sana, hanya ada Michelia. Ia menyamakan work flow Dregir dengan alur penyelidikan yang sudah dilakukan oleh pihaknya Dante sebelumnya.

"Wah, Michi, kamu tidak protes karena aku mau mencarinya?"

"Buat apa?"

"Bukannya kamu mencintai Dante, ya?"

"Tidak juga," jawabnya. "Aku cuma melarangnya untuk menikah atau mencintai wanita lain. Kukatakan padanya, jika butuh, aku saja. Karena aku tidak akan pergi darinya seperti yang lain, dan biar kamu tidak pernah duduk di kursi ini," ketusnya. Ia hanya berusaha untuk menjaga stabilitas Dante dan Zeta.

Sebab Michelia juga bekerja untuk Frederick. Dan tugasnya adalah ini.

"Temanmu yang cowok itu siapa?"

"Aland."

"Dia hacker, kan?"

"Mantan hacker."

"Good then. Kenapa dia goblok, ya? Dia ... tetap tidak bisa menemukan keberadaan target dengan kemampuannya itu?"

Michelia terdiam. Kasus ini ... ada pelindungnya. Pelariannya sangat terencana. Terlebih, baik Kashi maupun gadis yang disebut-sebut kekasih Hosea Reiga yang lebih lanjut diketahui sebagai anak Fiona itu tidak menggunakan perangkat yang sama lagi atau e-mail yang mereka gunakan sebelumnya.

Semuanya deactive. Dengan sangat rapi.

Ada yang mengarahkan mereka untuk melakukannya.

"Aku baru tau dari si Tekcil dan teman cowokmu itu, target sakit, ya?"

Michelia mengangguk setelah mengela napasnya. "Thalasemia intermedia. Pak Dante melaporkannya belum lama ini ke tim penyelidikan."

"Gerakan kalian itu sangat lambat," keluh Dregir sambil bangkit dari posisi duduknya dan menyelipkan sebatang rokok. Merokok di tempat yang jelas-jelas ditulis Dante dengan sign NO SMOKING AREA. Merokok mokad. Alias mati.

"Dasha, seleksi mobil yang menunjukkan gelagat tidak beres. Kemungkinan besar, dia memang merencanakan perkaburannya, tapi waktu kaburnya saat itu maju dari perkiraan. Alurnya keluar dari rumah ini terlalu berisiko. Dia sudah besar, dia tidak akan membahayakan nyawanya dan bayinya jika dia kabur sesuai timeline."

Dasha membolak-balik lembarnya sambil memindai rekaman CCTV tunggal yang mereka dapatkan di area itu. Mulai menyeleksi satu-satu.

"Berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk mencari datanya di semua rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain di pulau ini?"

"Cakupannya terlalu luas, Dad. Bisa sampai enam atau tujuh bulan. Rumah sakit umumnya hampir seribu unit, fasilitas tingkat daerah seperti Puskesmas bisa dua kali lipatnya. Belum terhitung maternity hospital. Ini bukan area kerja kita, kita perlu waktu untuk mencari celah penyelidikan datanya."

"Jika harus memperkecil regionalnya, jika dalam satu provinsi saja, akan berapa lama?"

Dasha mengemut lolinya dengan ekspresi berpikir keras. "Dua atau tiga bulan, mungkin. Itu juga akan membutuhkan banyak uang."

Mr. CEO, Kapan Cintaku Berbalas?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang