Leona kini tak bisa tidur, ntah mengapa alasannya. Jadi ia memilih bersender di headboard kasur sembari mengelus kepala bumi. Ya, bumi tidur ditengah tengah antara Leona dan Azka. Mereka tidur satu kasur bertiga atas permintaan Azka. Setelah makan malam mereka sempat menonton TV lalu baru tidur. Kamar yang gelap dan hanya diterangi oleh lampu tidur ditambah suasana yang sunyi membuat hati Leona tenang. Ia menatap wajah Azka juga bumi yang tertidur dengan nyenyaknya. Leona tersenyum tipis, terlebih ketika melihat putrinya mengeluarkan suara dengkuran yang sangat halus. Itu menggemaskan.
Karna mulai merasa kantuk, Leona mengubah posisinya menjadi berbaring. Ia mematikan lampu tidur dan mulai menutup matanya dan menyusul suami juga putrinya ke alam mimpi.
***
Pagi harinya
Sinar matahari mulai menyinari bumi menggantikan tugas sang rembulan. Sinar matahari menebus jendela ditambah kicauan burung di pagi hari membuat suasana pagi ini begitu indah. Leona yang mulai terusik karna sinar matahari yang menebus jendela mengenai matanya pun mau tak mau harus bangun. Ia mendudukkan tubuhnya dan mengumpulkan nyawa. Tak berselang lama Ia menoleh ke sebelahnya dan melihat jika bumi masih terlelap, namun sisi kiri bumi kosong yang artinya Azka tidak ada disana.
Leona bingung tentunya, kemana suaminya pagi pagi seperti ini?
Ting
Suara pesan masuk terdengar dari ponsel Leona. Ia pun meraih ponselnya di atas nakas dan mulai membuka roomchat nya, ahh pesan itu dari Azka ternyata.
"Jangan mencariku karna aku pergi ke pemakaman ciara dan setelahnya aku langsung pergi ke kantor"
Seperti itulah pesan yang dikirim oleh Azka. Leona tersenyum kecut, lagi lagi suaminya menghilang dari sisinya dan berakhir di pemakaman ciara. Leona harusnya tidak usah sedih karna ini adalah hal yang biasa baginya. Karna tak ingin larut dalam kesedihan, ia memilih membangunkan bumi untuk sekolah.
"Bumi, sayang ayo bangun. Kamu harus sekolahkan? " tutur Leona dengan lembut ketika membangunkan putrinya. Bumi yang terusik dengan suara lembut ibunya pun menggeliat kecil dan mulai membuka matanya.
"Eugh.. Good morning buna. Bumi udah bangun kok" bumi bergumam dan mendudukkan dirinya sembari mengumpulkan nyawanya. Leona terkekeh melihat putrinya itu.
"Mandi dan bersiap siap lalu turun kebawah. Buna akan memasak sarapan" ujar Leona. Bumi mengangguk dan segera beranjak menuju kamar mandi sedangkan Leona beranjak menuju dapur.
Ia heran, kenapa bumi tidak menanyai keberadaan ayahnya? Apa gadis itu belum menyadari? Atau bumi tidak perduli karna ini sudah hal biasa? Ntahlah, putrinya itu sulit di tebak.
Disinilah Leona dan bumi, mereka tengah sarapan bersama sama. Bumi sedang memakan sandwich nya dan meminum susu coklat favoritnya. Menu Leona juga sama, bedanya minuman yang Leona minum adalah teh bukan susu.
"Buna, bumi sudah selesai" ujar bumi ketika ia sudah menghabiskan sandwich dan susunya. Leona menoleh dan mengangguk
"Ambil tas dan pasang sepatumu lalu tunggu di mobil. Buna akan membereskan ini dahulu" ujar Leona. Bumi mengangguk dan mulai beranjak menuju kamar untuk mengambil tas juga sepatunya. Sedangkan Leona, ia membereskan piring juga gelas bekas mereka sarapan. Akan ia cuci nanti ketika selesai mengantar bumi.
Leona tidak berkerja? Iya, ia berkerja sebagai seorang pegawai di sebuah perusahaan terkenal dan gajinya juga sangat besar untuk memenuhi kebutuhannya juga bumi. Namun Leona sedang libur dari perkerjaan kantor jadi ia bisa fokus ke perkerjaan rumahnya.
"BUNA!! BUMI UDAH DI DEPAN MOBIL!! " itu suara teriakan bumi, Leona pun bergegas menuju keluar ketika sudah meletakkan piring juga gelas kotor ke wastafel.
"Ayo berangkat" ujar Leona
"Ayo!"
Tbc
Pendek dulu ya:)
Pesan buat Leona?
Pesan buat bumi?
Pesan buat Azka?
Jangan lupa vote and share
See you guys
KAMU SEDANG MEMBACA
Consider me [END]
عاطفيةBagaimana rasanya menikah dengan seorang pria yang masih belum selesai dengan masa lalunya? itulah yang dirasakan Leona. suaminya yaitu azka masih mencintai masa lalunya yang telah tiada. terkadang azka memanggil Leona dengan nama masa lalunya. sifa...