CM : 12

390 45 5
                                    

Leona kini berada di kamarnya, ia sedang telponan bersama adipta sebab pria itu menelponnya duluan beberapa saat lalu. Awalnya adipta menanyakan kabar Leona juga bulan dan bumi. Hingga akhirnya adipta menyuruh Leona untuk kembali bersama kedua putrinya. Adipta bilang jika sudah waktunya mereka untuk kembali sebab Azka sudah seperti orang gila karna tak kunjung menemukan keberadaan istri dan putrinya. Terlebih adipta bilang jika kini penampilan Azka berubah drastis dan itu membuat Leona merasa sedikit iba.

"Pulanglah Leona, sudah waktunya kau kembali"

"Tapi kak, aku takut untuk kembali ke rumah itu" ujar leona, Ia ingin kembali namun Ia tidak ingin tinggal di rumah penuh kesedihan itu.

"Kau tidak akan tinggal disana melainkan di rumahku, Azka tidak akan tau. Dan juga ada alasan lain mengapa aku menyuruhmu kembali"

"Alasan apa? Katakan kak"

"Keluarga mu merindukan dirimu na, mereka khawatir padamu. Bahkan ibumu mendatangi diriku dan memintaku agar menyuruhmu kembali"

Leona terdiam, ia hampir melupakan keluarganya. Mereka memang tau jika Leona pergi ke luar negeri bersama bumi dan bulan, tapi Leona belum ada mengabari keluarganya. Terakhir waktu pertama kali ia sampai di sini dan setelahnya tidak ada. Tiga tahun ia tidak mengabari keluarganya, wajar mereka mengkhawatirkan dirinya.

"Na? Kau masih disana? "

"Iya kak aku masih ada disini. Baiklah, aku akan mengabari mu nanti setelah aku meminta persetujuan dari kedua putriku, terutama bumi"

"Baiklah, kabari aku nanti. Sampai jumpa "

Adipta memutuskan telepon mereka secara sepihak. Leona segera meletakkan ponselnya ke atas nakas dan pergi keluar kamar lalu menuju ke ruang keluarga, disana ia bisa melihat jika kedua putrinya tengah menonton film kartun yaitu film tayo the little bus. Leona langsung duduk di single sofa, membuat dirinya langsung ditatap oleh bumi dan bulan.

"Ehh buna, mau nonton juga? " tanya bulan. Leona tersenyum dan menggeleng

"Tidak, tapi buna ingin menanyakan sesuatu" bumi dan bulan saling menatap hingga akhirnya mereka menatap Leona secara bersamaan.

"Pertanyaan apa? "

"Paman adipta tadi menelpon.. " ujar Leona dan menghentikan ucapannya. Ia melihat jika bumi dan bulan terlihat serius mendengarkannya

"Lalu? " sahut bumi. Ia menjadi penasaran, lalu memangnya kenapa? Sudah biasa jika pamannya itu menelpon sang ibunda.

"Paman adipta menyuruh kita kembali, karna ini sudah waktunya. Dan ada alasan lain yaitu keluarga buna sangat merindukan buna. Mereka juga khawatir pada buna, nak" ujar Leona. Bumi dan bulan hanya diam tanpa mau menjawab

"Apa kalian mau kembali? " tanya Leona. Bulan menatap ibundanya itu sedangkan bumi mengalihkan pandangannya dan menatap lantai

"Bulan ikut saja, tapi tidak tau dengan bumi" sahut bulan. Bumi yang mendengar namanya disebutpun langsung menatap kakak serta ibundanya itu.

"Bagaimana kalau kita bertemu dengan pria brengsek itu? Bumi tidak mau" celetuk bumi. Leona tersenyum, ia paham dengan perasaan bumi saat ini.

"Tidak akan, kita akan tinggal di rumah keluarga buna atau di rumah paman adipta. Paman adipta tak akan membuat kita bertemu dengan pria itu bumi, kamu tenang aja" ujar Leona dengan suara lembutnya. Bumi hanya diam, ia sedang memikirkan segala hal.

"Tujuan kita kembali biar buna ketemu sama keluarganya, bukan karna pria itu bumi. Kasian loh nenek sama kakek yang kangen sama buna, mereka khawatir sama putri mereka" ujar bulan yang berusaha memberikan pengertian kepada bumi. Bumi menghela nafas dan mengangguk

"Baiklah, kita kembali. Tapi jika kita bertemu pria itu jangan pernah menahan bumi untuk menghajar nya ya? " Leona dan bulan mengiyakan ucapan bumi. Meski mereka tau jika bumi sedang tidak bercanda dan ia akan melakukan apa yang ia ucapkan jika ucapannya terjadi.

"Kita kembali besok, buna akan kabari paman dan kalian berdua kemasi barang barang kalian ya" titah Leona. Bumi dan bulan mengangguk dan segera beranjak menuju kamar mereka.

Leona sendiri mengabari adipta jika ia akan pulang besok. Setelah mengabari adipta Leona segera memesan tiket pesawat untuk besok pagi.

Tbc

Hai, el up lagi. Suka ga sama cerita ini?

Ada pesan buat leona?

Ada pesan buat bumi?

Ada pesan buat bulan?

Ada pesan buat Azka?

Jangan lupa vote and share ya

See you

Consider me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang